Part 1💕

17.3K 253 37
                                    


CORINA berjalan gontai menuju lemari es disudut dapurnya yang temaram. Mata bulat indahnya menyusuri isi lemari esnya yang hampir kosong. Satu tangannya berkacak pinggang dan satu tangannya lagi berusaha menutup mulutnya yang menguap lebar. Kening halusnya mengernyit bingung. Dia ingat sekali pagi tadi dia memasak bubur Menado dan menyimpan bubur favoritnya itu kelemari es. Tapi sekarang bubur itu tidak ada disana.

 Tapi sekarang bubur itu tidak ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneh. Apartemen itu hanya dihuni dirinya dan Mike. Dan lelaki itu sekarang sedang menghabiskan malam dengan kekasihnya. Corina membungkuk mencari-cari lagi. Tapi tetap nihil. Wanita muda itu menggigit bibirnya dengan panik. Dia belum sempat berbelanja dan sekarang pukul 12 malam. Dan dia tidak punya makanan sama sekali untuk menenangkan asam lambungnya yang kambuh. Dia mendengus kesal pada dirinya sendiri. Harusnya di pesta ulang tahun Yessie tadi dia memaksakan diri memakan sesuatu bukan hanya minum segelas jus melon. Apalagi siangnya dia juga tidak sempat makan gara-gara Boss Childishnya yang sangat membencinya lagi-lagi mengerjainya habis-habisan.

Corina sedang menimbang-nimbang untuk memesan makanan di Gojek ketika dia mengambil sekotak susu dari lemari es dan meminumnya langsung dari kotaknya.

"Kau pulang terlambat hari ini..."tegur pria yang duduk dalam keremangan diujung meja makan.

Corina spontan menoleh kearah suara yang mengagetkannya itu. Mata sayunya membelalak penuh pada lelaki paruh baya dengan wajah berkarakter khas yang sedang menatap tajam padanya. Siluet cahaya yang menerpa wajah kerasnya bahkan tak bisa menyembunyikan kilatan amarah dimata itu.

"Ada temanku yang berulang tahun... kami pergi ketempat karaoke... maaf, aku lupa waktu..." jawabnya mencoba tersenyum. Tapi kegugupannya lebih kentara.

"Jadi kau mabuk..? Pantas kau berani berkeliaran nyaris telanjang seperti itu..." ujarnya dingin.

"Aku hanya berkaraoke. Aku tidak merokok apalagi minum alkohol. Kau tau itu. Tadi Yessie tersandung dan tidak sengaja menumpahkan minumannya ke baju dan rambutku.....tapi aku sudah mandi.....sudah tidak ada bau alkohol sama sekali...." jelas Corina berusaha santai. Jantungnya berdebar sangat keras. Dan tidak henti merutuki kebodohannya yang keluar kamar hanya memakai lingerie. Ia sungguh mengira sendirian saja di apartemen itu malam ini.

Lelaki itu tak memperdulikan jawabannya sama sekali, matanya membetot tubuh ramping Corina yang hanya berbalut lingerie tipis. Membuat otot-otot ditubuh Corina menegang. Lambungnya yang perih jadi semakin bertambah perih. Tanpa sadar dia meremas ujung lingerienya. Bayangan dirinya yang dipaksa melayani aktivitas sexualnya yang gila membuat Corina menggigil. Pria brengsek itu jelas psikopat, tatapan matanya selalu memandang jijik dan merendahkannya tapi disetiap ada kesempatan dia selalu menjamahnya, mengambil sebanyak-banyaknya kenikmatan darinya.

"Kemarilah..." ujarnya datar

".... A-apa ... kau ... ingin....." tanyanya patah tertelan kegugupan akutnya sendiri.

Mike tak menjawab. Tapi tatapannya tajam & intens kearah Corina.

Corina membuang wajah kesamping, ia menggeleng keras agar kegugupan dan ketakutannya tidak terlihat dihadapan pria yang dibencinya itu.

TOXIC  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang