7. ALDI CEMBURU.

559 23 0
                                    

Hormon peka kamu dibawah rata rata ya? Jadinya aku harus ngode kamu biar peka sama suasana baru. Tapi sayangnya aku dorong sekenceng apapun kamu. Kamu tetep aja gak bisa peka.

Dengan perasaan kesal Aldi sangat ingin diperhatikan seperti biasa. Namun kebenaran dari perhatian lagi lagi diabaikan.

Sikap Salsha kembali seperti semula. Tidak suka menelfon dahulu dan lebih suka ditelfon. Seperti itulah wanita, Aldi hanya bisa memaklumi itu.

Bicara mengenai cinta kenapa semenjak datangnya Iqbal sahabatnya itu. Aldi merasa jika kepekaan darinya kepada Salsha ia buat lebih menajam dan terkesan sensitif.

Ingatkan aku jika memang sebenarnya Salsha sudah merasa bosan denganku.

Sudah hampir 2 minggu ini Iqbal selalu saja menempel lengket pada Salsha. Sebuah usaha memecahkan dan meretakah hubungan Aldi dengan Salsha yang dia inginkan.

Sekali TIDAK tetap saja TIDAK. Karna sebuah ketidakan yang Aldi lakukan dan utarakan akan menjadi sebuah kata larangan bagi Salsha.

Cinta buta dari Iqbal selalu saja membuat seorang bernama lengkap Alvaro Aldinan Dirgantara mengeraskan rahang giginya.

Aldi sudah sangat tidak tahan dengan semua tindakan manis yang Salsha terima selain dari dirinya.

Usaha Iqbal benar benar berhasil membuat Bastian tertawa puas. Saat dimana Iqbal melakuan segala hal memalukan untuk Aldi terima.

"Ayo dong Bas. Bantuin gue dapet waktu lenggang di Aldi sama Salsha. Gue lagi ngidam pengen begituan sama dia."

"Anjir. Lo gak gila kan Bal. Gue juga waras kali buat ngikutin alur aneh lo. Arti 'begituan' itu banyak artinya woy." Bastian sudah tak habis fikir dengan Iqbal. Bisa bisanya dia ingin melalukan 'itu' dengan Salsha. Pacar sahabatnya. Sudah gila memang dia.

"Bukan begituan dalam hal itu njir. Gue cuma mau makan bareng Salsha aja. Gak yang aneh aneh begitu. Otak isinya kotoran doang mah gini nih."

"Ooo ngomong dong dari tadi. Elo ngedesek desek gue tanpa bilang minta apa. Jadinya gue menjuru ke situ hehe." Bastian menggaruk kepala rambutnya dan nyengir tampan.

"Bego. Dasar bego, bego bego. Gak untung juga gue temenan dari elo."

"Gue juga gak untung keles. Lo kira kita berteman gak sama sama rugi. Udah sono pergi dari ruangan gue monyet. Gue risih sama elo." Bastian kembali mengambil duduknya di kursi ruang kerjanya.

"Bastian ayo dong. Gue lagi pengen begituan nih."

"Brisik Bal. Gue itung sampe lima kalo elo masih minta kek ginial lagi sama gue. Bakalan gue lempar laptop ini ke muka lo." Ancam Bastian sudah sangat kesal.

"Satu... du--

"Gue minta izin ke Aldinya langsung bakal dipenggal gak nih kepala gue." Setelah itu Iqbal berlari kencang menuju pintu keluar Bastian sebelum mendengar sebuah makian,

"TEMEN SIALAN!!"

***

Aldi awalnya masih tidak percaya dengan semua itu. Namun yang Aldi pikirkan hanya satu. Jaga miliknya dengan sepenuh hati dan kekuatannya.

Suara handphone berdering menandakan ada panggilan masuk pada hanphone milik Aldi.

Dengan cepat Aldi mengambil dan menerima panggilan itu debgan cepat. Ternyata kekasihnya yang menelfonnya. Ada apa gerangan?

Aldi tersenyum simpul dengan panggilan itu. Mulai dari sekarang, Aldi akan melindungi Salsha karna itulah yang Salsha lakukan dengan mencintai Aldi sepenuh hatinya. Balas budi yang sangat menguntungkan.

2ND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang