17. SEDIKIT MASALAH

266 19 0
                                    

Maafin gue Bas, gue terlalu bodoh jadi sahabat. Bener bener bodoh.

"Gimana sama Bastian?" Tanya Salsha yang sedang duduk dikursi tunggu depan ruang oprasi Bastian.

Casie sudah bertanggar sendiri dipojokan. Dia tidak mau ada yang mendekatinya, terlebih dengan Aldi dan Salsha.

Semuanya sempat tak percaya. Karna pada dasarnya Casie lebih dekat dengan Caitlin. Dan sekarang? Salsha mendekat saja Casie sudah berteriak kesal dan marah. Menangis dengan mengeluarkan kemarahan yang meluap. Jadi hanya Caitlin yang mampu menenangkan Casie, untuk sementara waktu.

Melihat Casie seterpuruk itu membuat Caitlin sedikit berfikir. Mungkinkah ada sesuatu yang Casie rahasiakan? Namun dengan cepat Caitlin mengindahkan itu semua.

Mata Salsha masih tidak bisa berpindah dari Casie yang masih menangis sesenggukan.

"Semua itu salah aku yang. Aku gak bisa cegah seseorang melakukan itu." Aldi menatap kosong pada tembok didepannya.

Baru saja Salsha sembuh dan sekarang Aldi harus dirumah sakit lagi. Memang mama papa Bastian sudah ada disini. Namun masih ada rasa jika semua salah Aldi. Dan Aldi masih saja dirumah sakit lagi.

"Ceritain sama aku, siapa yang ngelakuin ini sama Bastian? Aku juga ikut takut saat kamu tahu tapi gak kasih tahu sama aku. Aku ada untuk berbagi cerita sama kamu. Kamu kan yang bilang gitu ke aku?"

"Tapi sekarang suasananya beda Sal. Aku tuh bingung mau ngasih tahu kamu bagian mananya."

"Semuanya Aldi. Semuanya, aku mau tahu semuanya." Salsha menekankan kata semua saat itu juga. Bukan penasaran, namun saat melihat reaksi Casie yang membuat Salsha merasa ini juga termasuk kesalahannya.

Apa kamu mau tahu? Kalo dalang terbesarnya itu memang kamu? Kamu mau tahu? Aku gak akan bisa bayangin kalo dia kembali Sal. Batin dewa Aldi kesal dengan garis takdirnya.

"Kamu jangan kekanak kanakan yang, aku lagi pusing. Jadi sebaiknya kamu pulang aja." Aldi memberi perintah pada Salsha untuk pulang. Kondisinya memang sudah sehat, tapi masih banyak kemungkinan jika Salsha bisa kembali drop. Dan Aldi tidak mau tahu tentang itu.

"Kamu ngusir aku?" Tanya Salsha masih tidak percaya. Pacarnya mengusirnya?

Salsha ini pacarnya loh, bukan tukang parkir di pasar.

"Sayang bukannya aku ngusir kamu. Aku lebih peduli sama kamu. Jadi tolong beri aku waktu untuk mengetahui semuanya. Tolong pengertiannya ya." Ucap Aldi seperti memohon pada Salsha. Meminta pengertian sedikit lebih banyak dari kekasihnya.

"Dan kamu ikut Ari pulang sekarang. Aku ngelakuin ini demi kita, okey? Jadi jangan anggap aku egois." Aldi meninggalkan kecupannya dibibir Salsha sebentar dan tersenyum manis.

"Ar." Ucap Aldi seperti memberikan celah pada Ari untuk membawa Salsha pulang. Dan dari sorot mata Ari bertanya tanya besar.

Aldi hanya menjawab dengan tatapan yang sama.

Gue akan selesaikan nanti.

Aldi menghela nafas lelah. Lagi lagi dirinya bertemu dengan rumah sakit. Dan lagi lagi hanya orang orang disekelilingnya yang terkena dampak dari dirinya. Kenapa tidak dirinya sendiri?

Kenapa bukan Aldi sendiri?

"Pulang dan urus kantor yang kamu pegang. Bastian juga gak akan selalu sama kamu terus. Kasian dia ngurusin miting dimana mana."

2ND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang