29. KISS [NC]

563 23 3
                                    


Seseorang akan dewasa pada waktunya, dan waktunya itu yang gue tunggu. Soalnya nahan hasrat saat berdekatkanmu membuatku tidak bisa melawan prinsipku lagi.

"Sayang."

"Honey."

"Swety."

"Manis."

"Candy."

"Baby."

"Beb."

"Yang "

"Sal."

Sudah hampir tengah malam ini, Aldi sama sekali tidak mendapatkan respon dari kekasihnya.

Mendapat penjelasan dari Karel, tadi sore. Aldi merasa sangat bersalah karna telah melunturkan kepercayaannya. Tapi masih Aldi pegang, jika Aldi akan selalu mencintai Salsha. Bagaimanapun dia, dan akan seperti apa masa depannya.

Yang terpenting, jika Aldi bersama Salsha. Semuanya akan ternilai berharga, membahagiakan.

Jam menunjukan pukul 22:59 WIB. Dan Aldi melihat Salsha yang masih duduk disofanya, dengan menyesap kopi merek masing masing.

Aldi juga melakukan hal yang sama, dengan memposisikan tubuhnya berhadapan dengan Salsha.

Jangan terlalu fokus pada senyum yang ada pada foto itu. Lihat saja posisi mereka.

Salsha menatap ke arah balkon apartemennya, suasana tengah malam lebih asik dan nyaman daripada harus menatap kekasihnya yang selalu saja menguras tenaganya lahir dan batin.

Menjalani hubungan sudah akan menginjak 4 tahun, tapi masih saja Aldi menganggap remeh tentang kepercayaannya. Salsha sedikit kecewa, lumayan kecewa.

"Sayang, maafin aku ya." Aldi menatap dalam iris mata Salsha, namun Salsha menolak untuk membalas tatapan itu.

Aldi meletakan kopinya di atas meja didekat sofa tadi dan berjalan mendekat pada kekasihnya. Aldi ambil kopi Salsha dan ia letakan didekat kopinya, dengan gerakan yang sama persis seperti tadi.

"Yang, jangan buat aku takut." Aldi memeluk tubuh Salsha dari belakang, Salsha masih saja diam tidak merespon. Ia menatap ke arah depan dengan tatapan datar.

"Omongan aku yang tadi sore itu gak bermaksud nyinggung kamu. Aku cuma takut kehilangan kamu." Ucap Aldi mengutarakan isi hatinya.

Diamnya Salsha justru membuat seorang Aldi, takut. Pasalnya, jika Salsha sudah diam seperti ini masalah akan semakin besar.

Aldi sudah bisa menebak itu.

"Maaf." Bisik Aldi tepat di telinga Salsha, kedekatan Aldi sudah sangat tidak ada jarak yang memisahkan satu sama lain.

Merasa tidak mendapatkan respon dari kekasihnya, Aldi memutar tubuh kekasihnya dan memposisikan wajah Salsha tepat diwajahnya.

Ia pertemukan bibir Salsha dengan bibirnya, berharap Salsha memberontak. Namun semuanya sama saja, Salsha tidak merespon sedikitpun gerakan Aldi.

Dengan langkah cepat, Aldi menggendong Salsha, dan mengarahkan tubuh mereka kearah ranjang mereka berdua.

Aldi memposisikan tubuhnya diatas tubuh Salsha. Aldi kungkung tubuh Salsha untuk sama sekali tidak bergerak, atau memberontak.

Namun Salsha masih saja diam, tidak merespon. Aldi cium kening Salsha cukup lama, tidak terasa airmatanya sudah menetes membasahi pipi Salsha.

Aldi menyesal, Aldi mengaku salah.

Ia turunkan ciumannya menuju hidung, dia tinggalkan kecupan singkat dan melanjutkan ciumannya pada bibir Salsha, dengan singkat Aldi lumat bibir kekasihnya. Sama sekali diam tidak merespon memukul ataupun mendesah.

2ND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang