22. RENCANA B

211 11 0
                                    


Tuhan akan adil pada mahluknya. Tidak membedakan mana mahluk paling taat dan mana mahluk belum taat. Jadi, tuhan akan memaafkan kesalahanku karna tuhan juga maha pemaaf. Sebesar apapun kesalahan yang aku lakukan. Aku memang tak berani menduakan tuhan, tapi... maafkan aku Sal. Karna aku berani menduakanmu.

Mata Aldi terus saja meneliti pada seseorang yang menarik paksa tangan kekasihnya.

Aldi takut jika barang satu kedip saja Salsha akan pergi dari pandangannya

Dari mulai Salsha menuruti sikap pria tadi dan ikut duduk manis disana. Saat pria asing itu menanyakan soal makanannya, Salsha hanya diam dan menatap jengkel pada pria itu.

Aldi mengeraskan rahangnya saat melihat pria asing itu memegang tangan Salsha. Karna kesabarannya sudah diatas kepala Aldi berjalan mendekat pada Salsha.

****

"Mau pesen apa?" Membaca gerak gerik yang Salsha keluarkan, Arga memesankan makanan tanpa bertanya satu katapun lagi.

Setelah pelayan tadi pergi mengambil makanan yang Arga pesan sendiri, Arga ingin membuka pembicaraan.

"Saya mengenal Ari. Dan saya juga tahu mengapa Ari berubah seperti ini." Karna berhasil mengambil fokus Salsha pada dirinya. Arga menyelinga tidak menatap balik.


"Jawab gue apa yang terjadi sama kakak gue!" Salsha sudah tidak lagi menggunakan bahasa formal.

"Tidak semudah itu." Jawab Arga santai dan mengeluarkan tangan yang sadari tadi berada disaku celanannya dan merayap pada meja.

Arga lipat tangannya seperti anak SD dan tersenyum mengejek. Dan langkah itu membuat Salsha sedikit curiga.

"Lo yang buat kakak gue jadi gini? Jawab gue tuan Arga yang terhormat!" Arga tertawa sumbang. Haruskah dirinya menjawab iya?

"Jangan tolak sentuhan gue yang pertama, maka gue akan buat elo tahu. Siapa orang yang membuat kakak lo tahu tentang kebusukan pacar lo, yang lo agung agungkan." Salsha diam berusaha mencerna ucapan Arga. Apa maksud dari perkataan pria yang baru saja Salsha kenal tadi.

Beberapa menit yang lalu. Belum genap sampai 1 jam lamanya.

Merasa terhipnotis oleh iris hitam pekat milik Arga, Salsha tidak sadar jika tangannya sudah Arga genggam cukup erat.

Beautiful eyes. Batin Salsha yang masih menikmati tatapan Arga yang menurut Salsha lumayan menghangatkan.

Hingga sentakan keras membuat Salsha kembali fokus. Tangan Arga dan Salsha terhempas menjauh, dengan satu kali sentakan. Dan Arga justru tertawa sumbang.

Lagi lagi tawa itu lagi yang membuat Salsha merasa penasaran dengan Arga.

He is who?

"SALSHA!" Bentak Aldi yang sudah kesal saat sentakan tadi sama sekali tidak membuat Salsha berpaling dari tatapan Salsha sedikitpun.

Salsha kaget, dengan tiba tiba Aldi membentaknya ditempat umum tanpa ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.

What's wrong Salsha? Salsha mendengar geraman kesal dari kekasihnya.

"Aldi?"

"Iya, ini aku Aldi. Apa, takut ketauan jalan bareng cowok lain? Iya! Jadi ini selingkuhan kamu? Aku gak nyangka kamu bisa melakukan hal sekotor ini Sal."

2ND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang