50. PERGI DAN MENIKAH

533 24 9
                                    


Jangan senyum pada pria manapun, atau aku akan membunuh pria itu hanya dengan tatapanku.

Saya merasa bangga saat bisa menikahimu dengan mengucapkan ijab dengan sangat tegas dan benar. Dari hal kecil seperti ijab, saya sudah mematenkan kamu Salshabilla Clarista Dirgantara menjadi istri sah saya. Semoga saya bisa menjadi kepala keluarga yang bisa membimbing dan mengurus rumah tangga saya sendiri, bisa merasakan manis pahitnya kehidupan dengan saling percaya dan mencintai satu sama lain. I love you My Wife.

-Alvaro Aldinan Dirgantara
yang sekarang sudah menjadi SUAMIMU.

"Bisa diam?" Tanya Dirga yang terus saja melihat putranya memondar mandir didalam kamarnya sendiri.

"Pa, gimana kalo misal Aldi salah nyebut nama pas ijab. Terus misal kalo Aldi gak hapal gimana. Pa, Aldi gerogi ini pa. Gak bisa nikah kalo gini caranya."

"Kamu bisa jadi cowok tangguh gak si, mau pingit nangis, dua hari dipingit malahan sakit gak ketemu Salsha, udah selesai pingit mau ijab malah gerogi." Ejek Dirga yang selalu sukses membuat anaknya malu dan skakmat saat itu juga.

"Kaya papa gak penah gitu aja." Timpal balik Aldi, walaupun memang jujur saja Aldi sangat gerogi, berbicara dengan papa nya membuat Aldi sedikit tenang.

"Seenggaknya papa lebih tangguh dari kamu, gak nangis pas mau pingitan, gak sampe sakit juga, gak cemen kaya kamu." Dirga meneletkan lidahnya, biarkan saja jika dirinya terlihat seperti anak kecil umur 5 tahun. Yang penting hanya didepan anaknya.

"Dua jam lagi ijab, kalo sampe gak sampe hapal Salsha papa nikahin sama temen papa aja ya." Sambung Dirga mulai mengecoh anaknya, membuat di menjadi posesif dan marah adalah tujuan utamanya.

"Gak bisa gitu dong, Aldi lagi ngapalin nih. Papa diem dulu, Aldi lagi fokus." Aldi kembali menggumamkan ijab kabul yang sudah hampir satu minggu terakhir ini ia hapalkan demi kebahagiaannya sendiri.

Dia tidak akan menurunkan panor dengan salah mengucapkan nama atau bahkan latah karna kaget.

Tujuan utamanya menikah banyak, jangan sampai Aldi harus dibuat malu saat mengucapkan ijab untuk menimang Salsha. Untuk menikahi Salshabilla Clarista Adrin.

Ingat?

Dua jam lagi!

***


"SAYA TERIMA NIKAHNYA SALSHABILLA CLARISTA ADRIN BINTI HASDI VORGAT ADRIN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT TUNAI."

Setelah pembacaan ijab tersebut, hilang sudah semua beban yang selama ini Aldi emban selama masa pingitnya, banyak sekali manfaat yang Aldi pelajari dalam hidup.

Sekarang dia sudah tidak lagi seorang pria yang memiliki kekasih, namun dia sudah menikah, memiliki istri, mempunyai keluarga kecilnya, menjadi pemimpin dalam keluarganya, dan semua keputusan akan disetujui melalui dirinya.

Ditempat lain, Salsha masih menangis. Dia masih tidak percaya jika suara tadi. Suara kekasihnya yang sudah menjadi suaminya. Bundanya memeluknya sangat kecang.

Ini pertama dan terakhir, seorang bunda melepas putri kesayangannya pada seseorang yang sudah sangat lama meminta izin padanya.

"Bunda." Salsha masih saja tidak ingin keluar, dia ingin bersama bundanya. Rasanya hanya ingin menangis, walaupun mereka berdua pernah tinggal satu apartemen bersama.

2ND LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang