Bukan maksud menyinggung, tapi bertujuan untuk menyanjung. Memberi sanjungan karna telah melakukan hal konyol yang kau lakukan dihadapan dia yang kau beri pelindung.
"Iya halo ini siapa ya?" Salsha terus saja menanyakan siapa yang menelfon pada ponselnya di jam kerjanya.Dirinya telah lulus kuliahnya sudah hampir 5 hari yang lalu. Melakukan wisuda dan memegang perusahaannya utuh tanpa harus meminta bantuan kakaknya lagi.
Salsha berdecak sebal, sudah kampir 12 kali Salsha menanyakan seseorang yang menelfonnya hampir 1 bulan ini. Tidak ada seseorang yang menjawab memang tapi apakah harus Salsha menanyakan pada polisi jika ada tindakan penculikan padanya.
Penculikpun tidak akan ada yang sanggup melakukannya. Salsha adalah gadis manja yang akan selalu merepotkan siapapun. Itu yang Salsha pikirkan ulang. Ingin sekali Salsha mengganti nomor handphone jika selalu saja ada yang menelfon dirinya seperti ini.
Jaringan telfon terputus sepihak oleh Salsha. Dan sekarang Salsha menolfon Aldi untuk
"Hallo yang."
"Iya ada apa."
"Kamu gak lagi ngerjain aku kan?" Tanya Salsha kesal dengan jawaban Aldi yang terdengar cuek. Oh ayolah dia yang harusnya kena imbas dalam kejadian aneh ini.
"Aku ngerjain kamu? Ya enggak lah sayang. Kamu kenapa bisa sempet mikir kalo aku ngerjain kamu hm?" Aldi berdecit aneh. Ada apa dengan kekasihnya?
"Udah hampir 1 bulan terakhir ini ada nomor aneh nelfonin aku mulu. Dia nelfon tapi gak bersuara dan nyebelinnya itu tiap jam kerja, dia nelfonin aku mulu."
"Kirim nomornya sini." Pinta Aldi saat mendengar keluhan dari kekasihnya itu. Apa mungkin Salsha memiliki pengagum dalam diamnya lagi.
"Nomornya di privat."
"Nanti malem aku ke rumah kamu sekalian cek handphone kamu. Apa perlu kita tukeran handphone biar aku tahu siapa biang keladinya?" Aldi sedikit kesal pada memikiran kekasihnya. Sudah hampir bertahun tahun pacaran, Salsha masih saja tledor tidak menceritakan masalahnya hingga berlarut larut.
Seperti saat mereka masih di dunia kampus Aldi yang selalu saja memberi kasih sayang yang dikeluarkan entah dimanapun. Di kampus dan di rumahnya. Dan lebih parahnya ketledoran yang Aldi lewatkan sampai akan terjadi.
Dimana jam istirahat mata kuliahnya Salsha ditembak cowok seusianya tanpa memberitahu Aldi sedikitpun. Awalnya Aldi memang sempat marah, namun kalau mendengar penjelasan Salsha. Memang dia yang salah dalam permasalahan itu.
"Maafin aku Al. Awalnya aku nyembunyiin ini itu biar kamu gak berantem sama dia. Tapi udah hampir 3 bulan ini dia deketin aku, kirim pesan sama aku dan sempet nelfonin aku. Aku sama sekali gak ngerespon itu. Aku ngelakuin itu cuma bermaksud agar kamu gak berantem sama dia. Aku gak tahu kalo permasalahan ini akan menjadi sebesar ini. Tapi bener deh, aku gak ada main api sama kamu."
"Tapi kamu lagi sibuk apa enggak? Soalnya aku juga lagi males pulang. Aku tidur dirumah kamu aja deh, kamu jemput aku ya." Ucap Salsha memberi usulan yang lebih cemerlang baginya.
"Ya udah aku telfon kakak kamu dulu. Aku jemput kamu sekitar 1 jam lagi. See sayang "
***
"Lo yang minta Salsha buat tidur di rumah lo lagi kan? Jangan bawa bawa nama adik gue kalo yang sebenernya lo maksud tuh cuma mau ngalihin pembicaraan."
KAMU SEDANG MEMBACA
2ND LOVE [END]
Teen FictionBLURB, PART 1 SAMPAI PART 50 LIMIT COMFORT. Menjalani hubungan dari masa SMA sampai keduanya memegang saham dan menjadi penerus keluarga, hingga masa sulit perkuliahan membuat keduanya semakin dekat. Tidak ada keinginan berpaling, melepaskan, atau b...