Gue Aldi, gue calon suaminya Salsha. Jadi jangan ada yang suka apalagi cinta sama dia, karna dia cuma buat gue.
Dimana ada Aldi, disitu juga ada Salsha. Malam ini mereka berdua sedang bermanja manjaan dikarenakan salah satu dari mereka sakit. Eit, bukan.Salsha sudah sembuh, sakit hanya dua hati, libur dari pekerjaannya hanya satu minggu. Dan sekarang adalah hari terakhir Salsha diliburkan.
Lebih tepatnya mendapat libur yang terlalu dipaksakan oleh Aldi, manusia itu hanya bisa melebih lebihkan masalah kecil. Dan ya, Salsha jadi tidak mengurus kantornya selama satu minggu penuh.
Lebay? Emang!
"Yang, jangan gerak gerak dong. Gak fokus nih jadinya." Aldi mengomeli Salsha yang terus saja membuat posisinya menjadi salah.
Pasalnya sekarang mereka berdua sedang bersantai, Aldi yang sedang memeluk Salsha dari belakang. Dan Salsha yang terus saja seperti cacing kepanasan.
"Lagian kenapa segala kaya gini. Aku gerah tahu." Salsha cemberut, dia kesal.
"Pake tenktop doang gerah? Mau telanj*ng dipelukan aku?" Tanya Aldi yang bingung dengan arti gerah dalam artian Salsha.
"Ya enggak la, abis kamu belum mandi malah peluk peluk aku. Lengket tahu."
"Mau nyiapin air mandi aku, atau kamu yang mau aku mandiin." Aldi menaik turunkan alisnya, mesum anjir.
"Aku masih bisa mandi sendiri yak! Kamu doain akusupaya cepet MATI? IYA!" Salsha membentak Aldi, entah kenapa sekarang Salsha sangat sensitif sekali.
"Mandi berdua aja gimana?" Pertanyaan Aldi mampu membuat Salsha memerah, Salsha malu.
Kalo orang pacaran, mandi bareng kebangetan gak?
"Yang, inget batas ya! Kita masih tunangan. Belum nikah." Ucap Salsha berusaha menyangkalnya.
"Jadi kalo nikah kita mandi bareng terus?" Lagi lagi, Salsha dibuat malu dengan pembicaraan ini.
Kenapa Aldi menjadi dewasa sekali? Bukankah mereka sama dewasanya. Kenapa Aldi sangat suka berbicara yang menyangkut dengan hal yang sangat ehm ehm. Mereka kan belum nikah.
"Kamu mau tahu kenapa aku gini?" Tanya Aldi yang sangat peka dengan pikiran Salsha. Salsha akhirnya mengangguk merasa ingin tahu.
"Ya, jelas aku mau la. Secara temen temen aku udah pernah ngerasain semua. Bastian dikit lagi mau punya anak, Karel udah punya, Andra dikit lagi katanya, Ari udah lagi proses. Masa kamu nganggurin aku si. Aku juga mau Sal, satu bulan lagi kan kita nikah? Udah kebelet nih. Gak nahan." Ucap Aldi menggosokan kedua telapak tangannya merasa tidak sabat.
Seketika penjelasan Aldi yang sedikit dengan candaan membuat Salsha berfikir jernih. Salsha juga ingin hamil, namun memang belum waktunya mereka menikah bukan?
"Yang."
"Apa sayang?" Jawab Aldi lembut, sekarang dia menumpukan dagunya dibahu Salsha.
"Kalo misal aku minta undurin lagi pernikahan kita kamu marah dong." Ucap Salsha sedikit menerawang kedepan. Kemungkinan besar.
"Emang kenapa kamu minta undurin? Kalo alasannya logis aku si bisa aja. Tapi apakah kamu gak kasihan sama aku? Aku udah nunggu kamu lama banget malah kamu undur lagi." Salsha diam, Aldi benar. Ini bahkan sudah terlalu lama mereka berdua memundurkan tanggal pernikahannya.
"Aku cuma tanya, kalo misal kemungkinan ada hambatan lagi, ya siapa tahu aja itu bisa terjadi kan." Jawab Salsha ngasal, Salsha takut jika pernikahannya tidak harmonis. Tidak seharmonis keluarga mama Aldi dan bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2ND LOVE [END]
Teen FictionBLURB, PART 1 SAMPAI PART 50 LIMIT COMFORT. Menjalani hubungan dari masa SMA sampai keduanya memegang saham dan menjadi penerus keluarga, hingga masa sulit perkuliahan membuat keduanya semakin dekat. Tidak ada keinginan berpaling, melepaskan, atau b...