3::Hidup ✅

232 41 2
                                    

"Enak banget, ya, jadi dia."
Iya, enak, karena dia cuma nunjukkin bahagianya bukan masalah hidupnya.

🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻

Sekolah mulai sepi, dikarenakan bel pulang berbunyi 10 menit yang lalu. Teman-teman sekelas Keysha pun sudah pulang. Kini di dalam kelas hanya tersisa Keysha, Mira, dan Rizal. Keysha dan Mira belum pulang karena mereka harus menyelesaikan catatan yang ditulis di papan tulis untuk dikumpulkan esok hari. Rizal? Lelaki itu sibuk bermain game online di gawainya.

"Zal, lo gak pulang?" tanya Keysha di sela-sela kegiatan mencatatnya yang tak kunjung usai. Melelahkan.

"Nanti, gue nungguin lo ... Eh maksudnya nungguin kalian sampe selesai nulis, " ungkap Rizal dan membuat Keysha terheran.

"Maksudnya, Zal?" Kali ini Mira yang bersuara.

"Eum ...."

"Apasih, Zal? Am em am em aja," sindir Keysha.

"Nih, ya, kalian 'kan cewek, apalagi sekolah udah sepi. Kalian pasti takut tuh, makanya gue berbaik hati buat nemenin kalian sampai selesai nyatetnya," kilah Rizal.

"Rizal, kita tuh udah satu tahun lebih sekolah di sini, dan gak ada apa-apa yang harus ditakutin." Keysha menjawab dengan santai.

Rambut panjangnya menutup sebagian wajahnya saat ia menunduk untuk mencoret buku catatannya dengan kalimat-kalimat panjang yang ia salin dari papan tulis.

"Kalau pun yang ganggu hantu, mereka takut kok sama kita apalagi sama Keysha. Ya gak, Key?" imbuh Mira.

"Nah iya ... Eh nggak, enak aja, lo," elak Keysha cepat setelah menyadari bahwa Mira sedang menggodanya.

Mereka kembali terhanyut dalam keheningan, Rizal dengan setianya menunggu kedua gadis yang duduk di depannya itu. Dia mencoba memfokuskan diri pada benda pintar di genggaman tangannya demi menghalau gelitikkan pada relung hatinya saat melihat raut serius Keysha dalam mencatat materi. Ah, sungguh menganggu.

"SELESAI," pekik Keysha dan Mira bersamaan.

Rizal terperanjat kaget mendengar pekikan kedua gadis cantik itu, Rizal bangkit dari duduknya dan menghampiri meja Keysha dan Mira. Mereka sedang membenahi alat tulis mereka yang berserakan di meja.

"Yuk balik," ajak Rizal.

"Lo mau nganterin kita pake motor, Zal?" Tanya Mira sambil bergidik ngeri, ia membayangkan bagaimana kalau mereka berboncengan bertiga menggunakan motor Rizal.

"Ya, kagalah. Emang kalian gak dijemput? Tugas gue cuma nungguin aja," jawab Rizal sekenanya.

"Bentar gue telefon ayah dulu." Keysha sedikit menjauhkan tubuhnya dari mereka berdua karena ingin menelepon ayahnya untuk menjemput.

Mira menatap Rizal yang tengah menatap Keysha, tatapan lelaki itu tak bisa Mira artikan. Di balik netra elang Rizal seperti ada sesuatu yang berbeda saat menatap Keysha.

"Mira, lo pulang bareng gue aja," ajak Keysha. Denis bilang beliau akan menjemput Keysha sebentar lagi.

"Ayo! Sekalian gue mau main di rumah lo, Key." Binar bahagia terpancar di wajah Mira saat diajak pulang bersama Keysha.

"Yaudah kedepan yuk. Ayah lagi otw katanya."

Mereka bertiga melangkah meninggalkan kelas, begitu keluar dari kelas XI IPA 1 mereka disambut dengan sunyinya suasana SMA Cakrawala. Hanya tersisa beberapa murid saja, itu pun mereka yang mengikuti ekstrakurikuler atau pun sedang punya urusan.

LINIMASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang