Bulan sabit di wajahmu masih jadi favoritku.
🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻
Pagi ini, satu rumah dibuat kelimpungan lantaran Keysha demam tinggi, namun gadis itu bersikukuh tidak mau pergi ke rumah sakit membuat Sarah frustasi. Sarah sudah membujuk putrinya itu dengan berbagai cara, semakin Sarah membujuk semakin gadis itu membantah.
Kini Keysha tengah terlelap di kamarnya ditemani Mira yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abunya, namun niat untuk berangkat sekolah pupus saat melihat sahabatnya terbaring lemah di ranjang. Gadis berkucir kuda itu menatap sahabatnya sendu, akhir-akhir ini Keysha sering mengeluh sakit membuat Mira merasa khawatir.
Mira dikejutkan oleh ketukan pintu di tengah lamunannya, gadis itu bangkit dan membuka pintu kamar Keysha. Setelah pintu terbuka, terlihat Sarah yang kesusahan membawa nampan berisi makanan dan obat. "Maaf, ya, Bunda susah buka pintu tadi," sesal Sarah seraya meletakkan nampan yang ia bawa ke nakas.
Mira tersenyum lalu menjawab, "Gak apa-apa, Bun."
Sarah yang hendak meraih semangkok bubur mengurungkan niatnya, wanita berambut pendek itu memandang Mira sebentar. "Mira berangkat sekolah aja, biar Bunda yang jaga Keysha."
"Bunda yakin?" tanya Mira skeptis.
"Iya, Mir," jawab Sarah seraya tersenyum simpul.
Mira mengangguk lalu keluar dari kamar Keysha dan melangkah menuju pintu utama. Gadis itu menatap arloji di pergelangan tangannya, masih ada waktu lima belas menit lagi untuk sampai di sekolah sebelum gerbang ditutup. Mira memilih berangkat menggunakan ojek online untuk menghindari kemacetan.
Kurang dari sepuluh menit berperang dengan kemacetan dan polusi, kini Mira sudah sampai di depan gerbang sekolahnya yang sudah setengah tertutup. Tanpa pikir panjang, Mira langsung berlari memasuki gerbang sebelum guru BK berpatroli mencari siswa yang terlambat.
Baru saja memasuki kelas, Mira dibuat melongo dengan tingkah Fawaz dan Arlin. Arlin yang berjongkok di bawah seperti sedang memungut sesuatu dan Fawaz yang tertawa keras di depan Arlin. Mira melenggang menuju bangkunya yang tepat di depan bangku Rizal. Di sana sudah ada Rizal dan Rio yang sedang bermain game online. Apa mereka tidak bosan bermain game online dari pagi, siang, sampai petang?
"Mir, Keysha mana?" tanya Rizal setelah ia menyudahi permainannya.
Mira mendengar suara berat Rizal, tanpa menoleh sedikit pun Mira menjawab, "Sakit."
"Dia sakit ap ...."
"FAWAZ POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB!" Teriakan Arlin yang terdengar ambigu berhasil memotong ucapan Rizal.
Fawaz menatap Arlin yang sedang bertolak pinggang. "Lo hamil anak gue apa gimana sampe minta tanggung jawab? Kita aja gak pernah nganu," sanggah Fawaz sembari balas bertolak pinggang.
Wajah Arlin memerah padam sebelum akhirnya di berteriak, "LO JATOHIN PONSEL GUE KE LANTAI, FAWAZ. GANTI!"
"HP kentang doang."
Fawaz melangkah meninggalkan Arlin yang masih berapi-api. Sementara itu semua murid kelas XI IPA 1 hanya menonton dalam diam, tak ada yang berani ikut campur sebab Arlin sudah benar-benar marah. Alih-alih memisahkan, yang ada hanya kena amukan.
*****
Bel pulang sekolah berdentang 5 menit yang lalu, namun guru yang sedang menerangkan pelajaran di depan kelas tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri matetinya. Hal itu membuat siswa-siswi dalam kelas menggerutu dalam hati. Selang 5 menit, guru itu pun mengakhiri pelajaran hari ini dan melenggang santai keluar kelas setelah mengucap salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINIMASA (END)
RandomMakhluk bumi, waktu bersamamu memang singkat, tapi cukup melekat. Hingga kau berada di ujung hayat, aku menyalahkan waktu karena tidak mempertemukan kita sejak dulu. Bersamamu memang sendu tapi tanpamu lebih terasa membelenggu. Aku pernah bertaruh d...