Rasa yang sama, pada orang yang sama, dari orang yang berbeda.
🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻
Kantin, surga dunia bagi para pelajar. Banyak siswa yang mengantri di setiap stan penjual makanan. Mira, Keysha, dan Rizal tengah asik menyantap makanan yang mereka pesan di salah satu meja kantin. Beruntungnya mereka datang lebih awal, jadi tidak berdesakkan seperti yang lain."Key," panggil Rizal di sela-sela makannya. Keysha tak menjawab, dia hanya menoleh dan menaikkan sebelah alisnya. Mulutnya sibuk mengunyah siomay yang ia beli.
Rizal menatap gadis cantik dengan pipi menggembung akibat siomay yang ada di mulutnya, terlihat menggemaskan di mata Rizal. "Nanti malem lo ada waktu gak?" tanya Rizal.
Keysha menelan kunyahannya, lalu sedikit berpikir setelahnya menjawab, "Kayaknya free deh, emang kenapa?"
Air muka Rizal nampak berbinar mendengar jawaban Keysha membuat Keysha mengernyitkan dahinya. Lelaki itu langsung menetralkan air mukanya saat Keysha menatapnya penuh selidik.
"Nonton, yuk! Ada film baru yang seru," ajak Rizal.
Keysha menatap Rizal apatis. "Lo udah nonton film itu?" tanya Keysha pada Rizal. Rizal hanya menggeleng sebagai jawaban.
Gadis dengan rambut terurai itu berdecak pelan setelah menyeruput habis es teh di depannya. "Kalo lo belum nonton, dari mana lo tau itu filmnya seru?" Damn! Pertanyaan Keysha tadi membuat Rizal mati kutu.
Gadis berkucir kuda yang ada di antara mereka merasa diacuhkan, dia sedari tadi hanya menonton Keysha dan Rizal mengobrol. Dia merasakan hawa panas di sekitarnya, padahal kipas angin tepat berada di atas meja mereka.
"Ekhem."
Keysha dan Rizal menoleh pada Mira yang berdeham. Gadis itu bergerak tak nyaman dalam duduknya, sedetik kemudian ia beranjak dan meletakkan selembar uang berwarna hijau di atas meja.
"Gue ke toilet."
Mira berjalan menyusuri koridor yang ramai, banyak siswa yang mengobrol di bangku panjang depan kelas hanya untuk menghabiskan sisa waktu istirahat mereka sebelum bergelut dengan pelajaran lagi. Dia tidak benar-benar ke toilet, dia membelokkan langkah menuju taman belakang sekolah. Di sana cukup sepi.
Mira duduk di bangku taman. Tatapannya lurus menatap ke depan. Pikirannya sedang tidak karuan, terlalu banyak tanda tanya di otak Mira. Cinta? Sahabat? Hati? Rasa? Ah, semua itu membuat Mira ingin berteriak namun ia menyadari dirinya masih berada di area sekolah.
Gadis kucir kuda itu tersentak saat bangku yang ia duduki sedikit bergerak. Kepalanya menoleh ke samping dan mendapati senyum tengil dari seorang lelaki. Mira memutar bola matanya malas, lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas di kelasnya itu cukup menyebalkan untuk Mira.
"Ngapain lo?" tanya Mira ketus.
Bayu melebarkan senyum manisnya. "Gue yang harusnya nanya, lo ngapain di tempat sepi kaya gini, di bawah pohon, bengong pula. Mikirin apa? Gue, ya?" sahut Bayu sembari menaik-turunkan alisnya.
"Apaan sih lo gaje banget." Mira beranjak dari duduknya, niat hati ingin menenangkan diri malah bertemu dengan makhluk menyebalkan. Ketenangannya terganggu oleh tamu tak di undang. Belum sempat melangkah menjauh, tangan kiri gadis itu sudah dicekal oleh Bayu.
"Apasih? Lepasin!" Mira menghentakkan tangan Bayu dengan kasar.
Bayu menghembuskan napas pasrah melihat Mira yang selalu naik darah bila berhadapan dengannya. "Lo cemburu soal Keysha sama Rizal? Yaelah tanyain aja sama Keyshanya, susah banget. Dia 'kan sahabat lo, gak mungkin dia bohong, terus juga pasti dia pernah curhat 'kan ke lo?" Setelah mengatakan sederet kalimat itu, Bayu melangkah menjauhi Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
LINIMASA (END)
RandomMakhluk bumi, waktu bersamamu memang singkat, tapi cukup melekat. Hingga kau berada di ujung hayat, aku menyalahkan waktu karena tidak mempertemukan kita sejak dulu. Bersamamu memang sendu tapi tanpamu lebih terasa membelenggu. Aku pernah bertaruh d...