5::Hujan dan Cemburu ✅

155 26 1
                                    

Manusia itu lucu, kerap kali cemburu pada sesuatu yang bukan miliknya.

🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻

Hari demi hari berganti. Mira sudah sedikit tenang sejak hari di mana ia mengetahui fakta bahwa dirinya bukanlah anak kandung dari ibunya. Gadis itu sempat menangis jika malam hari menjelang tidur, beruntungnya Keysha bisa menenangkan Mira. Keysha selalu membawa Mira pergi dari luka yang menjeratnya.

Saat ini Kota Bandung cukup lengang, matahari sedari pagi tadi belum memunculkan sinarnya. Terlihat dua gadis dengan seorang lelaki sedang duduk beralaskan rumput di taman, mereka sibuk dengan bukunya masing-masing. Sesekali berbincang ringan membicarakan buku pelajaran yang ada di depan mereka.

"Key, ini gimana sih? Gue gak ngerti," sahut Rizal sambil menunjukan bukunya.

Keysha yang sedari tadi fokus pada soal di hadapannya menoleh ke arah Rizal. Lelaki dengan setelan santai itu nampak cool, apalagi saat Keysha mendekati Rizal untuk melihat buku paketnya, hidung mungil Keysha langsung menangkap wangi tubuh lelaki itu yang terkesan kalem.

Keysha berusaha memfokuskan dirinya dengan buku paket Rizal yang kini di hadapannya. "Kalo yang ini pake rumus ini, Zal, coba lo pahami dulu rumusnya habis itu kerjain. Nanti gue yang koreksi," jelas Keysha mencoba menetralkan detak jantungnya saat menyadari posisinya dan Rizal sangat dekat.

Rizal mengangguk-anggukkan kepalanya lalu melakukan apa yang Keysha suruh, dia mencoba memahami rumus fisika yang menurutnya sedikit susah dari sebelumnya. Mira terdiam melihat betapa dekatnya Rizal dan Keysha, gadis hazel itu tersenyum samar dan melanjutkan mengerjakan tugas.

Mereka terlalu larut dalam mengerjakan tugas hingga tak menyadari angin yang tadinya memenangkan kini menjadi dingin, gumpalan awan abu-abu yang bergelantungan mulai memuntahkan bebannya. Tetesan demi tetesan jatuh membasahi bumi, begitu mereka tersadar ketiga manusia itu langsung mengemas barang-barang mereka, berupaya menyelamatkan bukunya.

"WOY! BURUAN BALIK!" Rizal berteriak, karena suaranya teredam hujan.

Ketiganya memeluk tas mereka masing-masing, berharap air hujan tak membasahi buku yang mereka bawa. Mereka bertiga berlari menerobos hujan, tujuannya yaitu rumah Keysha. Rumahnya hanya berjarak beberapa meter saja saja. Setelah sampai di rumah Keysha, mereka semua sibuk mengeringkan tubuh masing-masing.

"Zal, lo tunggu disini, ya, gue mau ganti baju dulu," ucap Keysha dengan baju yang sudah basah di beberapa bagiannya.

Mira yang sudah lebih dulu menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Di kamar, Keysha mandi, begitu selesai dia mengenakan sweater kesayangannya. Dia berjalan keluar kamar, menuju kamar Alva yang ada di sebelah kamarnya, berniat meminjam baju untuk dipakai Rizal.

"Kak Al."

Keysha memainkan kuku jarinya yang nampak pucat, mata teduhnya menatap pintu berwarna hitam yang tak kunjung terbuka. Tangannya terangkat kembali mengetuk pintu kayu itu. Selang beberapa detik, pintu terbuka. Terlihat sosok Alva yang hanya memakai boxer dan kaos tipis berwarna hitam.

"Apa?" tanya alva tanpa basa-basi.

"Pinjam baju dong," rengek Keysha.

"Buat apa?" tanya Alva skeptis.

"Tadi 'kan belajar di taman, terus kehujanan. Rizal gak bawa baju ganti, masa Keysha yang minjemin sih? Ih, Kak Al gak peka banget! Pantes gak ada yang mau," cibir Keysha dengan kedua tangan bersedekap di depan dada.

Keysha menatap kakaknya kesal saat lelaki itu mengacak rambut keysha gemas, tanpa sepatah kata pun Alva kembali masuk ke kamarnya membuat Keysha menghentakkan kakinya kesal. Tak lama pintu kembali terbuka, menampilkan sosok Alva dengan satu setel kaos dan celana di tangannya.

LINIMASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang