4::Rumah✅

156 31 0
                                    

Rumah yang seharusnya menjadi tempat pulang terkadang hanyalah sebuah penjara yang selalu mengekang.

🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻

Jam menunjukkan pukul 18.30. Ada dua gadis terlelap di ranjang kamar bertemakan antariksa. Tak ada tanda-tanda mereka akan bangun. Suasana kamar sangat hening, hanya suara detak jarum jam dinding yang mengisi keheningan. Berbeda jikalau dua gadis itu bangun. Kamar tak akan sehening ini.

Drt drt

Suara ponsel, Keysha merasa terganggu dengan suara itu. Ia membuka mata, mencari asal suara tersebut. Ternyata itu bukan ponselnya melainkan ponsel Mira. Ada telepon dari nomor yang diberi nama 'mama'. Keysha ragu untuk mengangkatnya, jika harus membangunkan Mira dia tak tega, Mira terlihat sangat penat. Keysha terpaksa menggeser tombol berwarna hijau dan meletakkan benda pipih itu di dekat telinganya.

[Mira, kamu dimana? Cepat pulang sekarang juga!] suara diseberang terdengar penuh amarah, Keysha tau itu suara ibu dari Mira.

"Halo, Tante. Maaf, Tante, Miranya lagi di rumah Keysha." Keysha memberanikan diri untuk menjawab.

[Suruh dia pulang sekarang! Kalau tidak, saya yang akan datang kesana!]

Setelah mengatakan itu, sambungan terputus secara sepihak oleh Si Penelepon. Keysha hanya menatap nanar ponsel yang ada di genggamannya itu.

Keysha hendak membangunkan Mira, namun ia urungkan. Keysha tak tega, dapat dipastikan kalau Mira pulang kerumah dia akan kena marah ibunya. Akhirnya Keysha tidak jadi membangunkan Mira.

Keysha memutuskan keluar kamar, sebentar lagi makan malam. Saat sampai di ruang keluarga, dia melihat Ayah dan bundanya sedang menonton sinetron yang menurut Keysha itu penuh dengan drama.

"Dunia serasa milik berdua," sindir Keysha saat melewati pasangan suami istri itu.

"Eh, kamu udah bangun, Key?" tanya Denis.

Keysha menghentakkan kakinya ke lantai beberapa kali, Ayahnya memang sangat menyebalkan, tapi bila Ayahnya kerja jauh Keysha selalu menyuruh pria paruh baya itu untuk segera pulang ke rumah. Begitulah manusia, bila dekat mulut diadu, bila jauh dirundung rindu.

"Belum, Yah. Ini Keysha lagi sleepwalking." Keysha menjawab dengan kesal, sedangkah Denis hanya menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Bunda masak apa?" lanjut Keysha sambil duduk di tengah, antara ayah dan bundanya.

"Yaallah, jam berapa ini? Bunda lupa belum masak."

"Yaudah, Bun, masak aja, Keysha bantuin." Keysha berjalan di belakang bundanya menuju dapur.

"Sana, Bun, Ayah udah laper," ucap Denis sambil mengusap perut buncitnya.

*****

Keysha dan bunda sedang berkutat dengan bahan-bahan dapur. Celemek bergambar bunga matahari melekat di tubuh gadis cantik yang sedang memotong bermacam-macam sayur untuk diolah menjadi makanan. Sementara itu, di kamar bernuansa dongker itu, gadis bermata hazel terganggu dari tidur nyenyaknya.

Mata hazelnya mengerjap cepat menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. "Hoam! jam berapa, nih?"Mira mengubah posisinya menjadi duduk, ia melihat jam dinding. Pukul 19.00.

"Udah malem, mama di rumah udah makan belum, ya? Pasti Mira pulang dimarahin." Gadis itu bermonolog seraya mengusap kasar wajahnya. Mira berjalan dengan langkah gontai menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

Setelah selesai dengan ritualnya di kamar mandi, Mira keluar dari kamar Keysha dan berjalan menuju dapur. Dari tangga ia sudah mendengar suara beberapa orang berbincang dari arah dapur, Mira pun mempercepat langkahnya. Saat ia sampai di dapur, dilihatnya Keysha dan bunda sedang menata makanan di meja makan, sedangkan Alva dan Ayahnya sedang mengobrol dengan secangkir kopi di depan mereka.

LINIMASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang