49:: Menemani Mira ✅

57 5 0
                                    

Terlalu baik itu enggak baik.

🌻S E L A M A T  M E M B A C A🌻

Cahaya pagi sudah menyinari bumi, burung-burung mengepakkan sayap keluar dari sarangnya. Hingga para makhluk fana pun keluar dari tempat berteduhnya dan melakukan aktivitas seperti biasa. Keysha kini dalam perjalanan menuju rumah sakit bersama Rion. Awalnya Rion menolak ajakan Keysha tapi Keysha yang amat keras kepala terus memaksa Rion bahkan memberi ancaman jika Rion tak mengantarkannya maka Keysha tak akan makan seharian. Akhirnya mau tak mau Rion memasrahkan diri, entah apa yang ingin Keysha lakukan di rumah sakit.

Keadaan mobil hening, baik Keysha maupun Rion tak ada niat untuk memulai percakapan. Keysha tengah bergelut dengan otaknya sedangkan Rion nampak santai mengemudikan mobil hitam milik Ayahnya. Saat lampu merah pandangan Keysha jatuh pada bocah kecil yang sedang terduduk di pinggiran jalan dengan baju lusuhnya. Keysha meraih sling bag miliknya dan keluar dari mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Rion.

Rion kaget melihatnya, dia berniat menyusul namun ia pasti akan menyebabkan kemacetan sebab mobilnya yang berada di tengah jalan. Rion memilih memperhatikan kemana Keysha akan melangkah, hingga suara klakson dari pengendara di belakangnya berhasil mengagetkannya. Rion memajukan mobilnya dan membelokannya menyusul Keysha yang ada di tepi jalan bersama seorang anak kecil.

Setelah mobilnya terparkir di pinggir jalan, Rion menuruni mobilnya menghampiri Keysha yang sedang bercengkrama dengan anak itu. Keysha menyadari kehadiran Rion tapi ia memilih untuk tidak menggubrisnya, sedangkan Rion masih memperhatikan interaksi keduanya.

"Kamu udah makan?" tanya Keysha pada bocah kecil itu.

"Belum, Kak." Bocah itu menatap Keysha dengan senyum tipis.

Keysha membelai pipi chubby bocah lelaki di depannya lalu merogoh sling bag miliknya dan mengeluarkan satu kotak bekal berwarna biru. Rion memelototkan matanya, itu sandwich yang ia buat susah payah untuk Keysha.

"Dimakan, ya." Keysha menyerahkan bekalnya pada bocah itu, dia tersenyum melihat raut wajah bocah itu yang terlihat sangat senang.

"Makasih, Kak."

Keysha mengangguk dan bangkit dari posisinya yang semula berjongkok. "Kakak pergi dulu, ya."

"Iya, Kak. Semoga nanti kita ketemu lagi, ya!"

Keysha tersenyum tipis mendengarnya. "Ya, semoga," cicitnya.

Kemudian dia menarik tangan Rion masuk ke dalam mobil. Keysha menghempaskan punggungnya pada kursi di samping kemudi sedangkan Rion menatap Keysha bingung.

"Kita beneran ke rumah sakit?" tanya Rion pada Keysha.

Keysha mengangguk dan memutar radio, dia terus memutarnya hingga pilihannya jatuh pada lagu yang berjudul Aku yang Salah milik Elmatu. Bibir mungilnya bernyanyi mengikuti alunan lagu.

"Tolong tanyakan pada Tuhanmu," sela Rion sebelum Keysha menyanyikan lirik tersebut.

"Bolehkah aku yang bukan umat-Nya, mencintai hamba-Nya," sambung Rion sembari melirik ke arah Keysha namun fokusnya masih ke jalanan di depannya.

"Bila memang cinta ini salah," lanjut Keysha, ia bernyanyi dengan pandangan yang tertuju ke luar jendela.

"Mengapa aku yang harus terjatuh terlalu dalam?" tandas Rion mengakhiri.

Keysha menolehkan kepalanya pada Rion, alisnya bertaut menatap lelaki di sampingnya. "Ih, bukan aku tapi kita. Salah lirik," tegur Keysha seraya memukul kecil bahu Rion.

LINIMASA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang