Aku mengenalmu secara tidak sengaja, dan aku mencintaimu secara tiba-tiba.
🌻S E L A M A T M E M B A C A🌻
Semilir angin menyapa, dingin menusuk kulit. Jejak sang hujan kian tampak, genangan. Angin menerbangkan anak rambut yang berjatuhan di leher seorang gadis yang terduduk di kursi balkon dengan secangkir coklat panas di tangan. Gadis yang pagi tadi membuat seisi rumah gaduh karena dirinya pingsan di ambang pintu kamarnya. Untungnya, sore tadi dokter sudah mengizinkannya pulang dengan syarat, jangan terlalu banyak beraktivitas.
Tok tok tok
Atensinya pada langit bertabur benda kelap-kelip beralih pada pintu coklat tua yang diketuk oleh seseorang. Gadis itu meletakkan cangkir berisi coklat panasnya ke meja minimalis yang berada di samping tubuh rampingnya. Kepala yang semula menengadah ke atas kini menatap pintu yang masih diketuk, sesekali pengetuk itu memanggil namanya.
"Keysha," panggil seseorang dari balik pintu kamar.
Gadis berpiyama biru terang itu membuka mulutnya dan berteriak, "Masuk aja gak dikunci."
Mendengar perintah tersebut, seseorang dibalik pintu berwarna coklat langsung memutar gagang pintu dan memasuki kamar bernuansa biru langit malam itu. Terlihat Keysha yang tadinya ada di balkon, sekarang sudah ada di tempat tidur, duduk bersila dengan bantal di pangkuan.
"Ada apa, Mir?" Tanya Keysha pada Mira yang berdiri di samping ranjang.
Gadis dengan rambut yang selalu dikuncir kuda itu menatap sahabatnya dengan tatapan sedih. "Mau curhat," rengeknya.
Keysha membulatkan mulutnya dan mengangguk, ia kemudian menepuk kasurnya mengisyaratkan Mira untuk duduk di sana.
"Boleh-boleh, sini duduk. Gue siap jadi pendengar yang baik buat lo."
Kini posisi mereka adalah duduk berhadapan dengan bantal di pangkuan masing-masing. Keysha menatap netra hazel milik sahabatnya, mencoba mencari hal yang membuat Mira nampak galau. Suasana hening beberapa saat, Mira saa sekali belum memulai ceritanya.
"Jadi?" Keysha sudah tak sabar dengan cerita Mira.
"Gue ...," ucapnya tak tenang, lalu berhenti. Cukup lama. Gadis itu menghirup udara dalam-dalam, mencoba menetralkan desiran aneh yang ada dalam dirinya.
"Gue jatuh cinta, Key." Wajahnya memperlihatkan raut bahagia sekaligus sedih dalam satu waktu.
Keysha kaget, tetapi bahagia. Seakan-akan kebahagiaan yang diperlihatkan Mira berpindah padanya. Keysha mengangguk-anggukan kepala. "Siapa, Mir?" tanya Keysha. Maksudnya, Keysha bertanya siapa yang membuat Mira berhasil melabuhkan hatinya.
Mira meraih bantal di pangkuan dan mendekatkan pada wajahnya. Gadis itu berteriak histeris dalam sekatan bantal bergambar bintang. "Dia satu sekolah sama kita. Gue langsung jatuh cinta sama dia, Key, kalo di novel-novel yang gue baca itu namanya cinta pandangan pertama. Terus juga .... " Mira menghela nafas beberapa detik. Perlahan tangan kanannya beralih ke dadanya, "Rasanya jantung gue pengen copot kalo di deket dia, apalagi kalo dia ngajak gue ngobrol. Hua, Keysha!"
"Semoga Tuhan mempermudah," gumam Keysha terdengar samar-samar.
Di malam yang cerah ini, Mira berhasil menceritakan perasaannya pada orang yang ia percayai. Perasaan yang akhir-akhir ini menggelitiki hatinya, perasaan pada seseorang yang berhasil merebut hatinya.
"Sekarang giliran lo," tuntut Mira pada gadis berambut panjang di depannya.
Keysha terkesiap saat Mira menepuk punggung tangannya. Perlahan gadis cantik itu membuka mulutnya. "Entahlah, gue cuma ngerasa aneh aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
LINIMASA (END)
RandomMakhluk bumi, waktu bersamamu memang singkat, tapi cukup melekat. Hingga kau berada di ujung hayat, aku menyalahkan waktu karena tidak mempertemukan kita sejak dulu. Bersamamu memang sendu tapi tanpamu lebih terasa membelenggu. Aku pernah bertaruh d...