"Senang menjadi sahabatmu, kau dan Ibumu bagaikan keluarga kedua yang kupunya. Terasa hangat, hingga ke relung hati."
~Oshn~
"Eomma! Aku pulang." Seru Jinyoung setelah membuka pintu rumah, Sehun menyusul masuk setelahnya.
"Jinyoung, bagaimana? Sudah kamu antar koran dan majalahnya?" Tanya Raemi, sang Eomma.
"Sudah beres." Jawab Jinyoung menunjukkan senyum semangatnya.
"Nuguya?" Raemi langsung menyadari ketika melihat sosok Sehun mematung disamping putranya.
"Oh! Eomma, ini Sehun." Sehun dengan sopan langsung membungkuk hormat di depan Raemi. Yeoja itu, hanya terpana melihat sosok Sehun yang glamour berteman dengan Putranya?
"Ayo duduk," Pinta Raemi pada Sehun.
Mereka duduk bertiga. Sehun yang sedikit canggung hanya diam saja. Ini baru pertama kalinya dia berkumpul dalam susana keluarga seperti ini. Meskipun Sehun tahu, bahwa Jinyoung sudah tidak memiliki keluarga yang utuh.
"Aku dan Sehun, ingin belajar membuat hamburger dengan Eomma!" Cetus Jinyoung, membuat Sehun kaget dan tersenyum keki kearah Raemi.
"Membuat hamburger?" Raemi jadi bingung maksud putranya sekarang.
Sehun cepat-cepat membungkam mulut Jinyoung, sebelum bocah ini mengatakan hal aneh lainnya pada Raemi. Sehun tersenyum, "Begini Imo, karena saya sering ditinggal pergi berbisnis oleh orang tua, setidaknya saya ingin bisa mandiri dengan memasak makanan sendiri."
"Euhm, baiklah. Akan Imo ajari. Sebentar, imo ambilkan resepnya ya?" Sehun mengangguk, lalu Raemi melenggang pergi ke dalam kamarnya.
Sehun jadi lega, dia langsung melepaskan bekapannya pada mulut Jinyoung.
"Jadi kau, sudah mengerti rencanaku ya?" Tanya Jinyoung di sela nafasnya.
"Itu mudah ditebak." Sehun hanya memasang wajah datarnnya.
"Tapi sebenarnya, apa maksudmu dengan kejutan?" Tanya Sehun, kali ini dia malah memalingkan wajahnya.
"Kau pasti rindu dengan masakan rumah dan keluargamu, kan? Itu kejutannya." Jawab jinyoung yakin.
"Gomawo," Kali ini Sehun tidak memalingkan wajahnya lagi, tapi memperlihatkan wajah tersenyumnya pada Jinyoung. Yang disenyumin hanya bisa bengong.
Dapur.
Bahan-bahan membuat hamburger sudah ada diatas meja dapur. Ada roti, daging sapi yang sudah di cincang halus, mentimun, tomat, keju, saus dan mayones. Tapi, rasanya ada yang kurang.
"Imo. Ini selada segarnya." Seru Sehun dari pintu depan.
Yak! Selada. Jika tidak ada itu, rasanya kurang segar dan Sehun dengan senang hati pergi ke supermarket menggunakan sepeda Jinyoung untuk membelinya. Sehun berlari menuju dapur sambil menenteng seplastik besar berisi selada.
"Ini terlalu banyak, Sehun-ssi. Kita hanya akan membuat tiga porsi saja." Ujar Raemi keheranan.
"Oh! M-mianhe." Ucap Sehun salah tingkah. Raemi hanya tersenyum.
"Tidak apa-apa. Kau baru belajar." Raemi berusaha menenangkan Sehun yang sudah salah tingkah duluan. Jinyoung yang melihat itu, hanya tertawa cekikikan.
Mereka akhirnya memulai rutinitas membuat hamburger. Yang pertama, mencampur cincangan daging sapi dengan garam, sedikit gula dan merica lalu adonan diaduk hingga merata. Sehun dan Jinyoung memutuskan sebuah taruhan, siapa yang bisa membentuk adonan paling banyak akan mendapat beberapa jatah hamburger lagi.
"Aku yang akan dapat jatah itu." Ucap Jinyoung percaya diri.
"Tidak bisa! Jika aku mendahuluimu." Sela Sehun tidak mau kalah.
Hanya beda tipis diakhir taruhan. Sehun mendapatkan enam dan Jinyoung lima, jadi Sehun pemenangnya. Sesuai taruhan, Sehun akan dapat tambahan jatah hamburger.
"Baiklah, aku mengaku kalah." Tutur Jinyoung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mereka kompak tertawa.
Di sudut lain, Jaebum melihat mereka dengan pandangan kesal. Apa-apaan tawa mereka itu, padahal tidak ada hal yang perlu ditertawakan. Tangan Jaebum terkepal erat disudut kanan dan kiri tubuhnya, sorot matanya dia fokuskan pada Jinyoung.
"Kali ini, kau bisa tertawa sepuas yang kau mau. Tapi lain kali, kau akan menangis, Park Jinyoung." Batin Jaebum, lalu berlenggang pergi ke luar rumah.
Kim Taeyeon sebagai Min Raemi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow - Today
Fanfiction"Tidak ada gunanya, jika kamu menyalahkan diri sendiri. Percayalah! Satu hal yang membuatku ingin pergi, adalah mengurangi beban di punggung semua orang yang mengenal siapa aku." ~ Park Jinyoung ○ "Ini bukan takdir terburuk, dari sebuah karma yang b...