"Tidak ada gunanya, jika kamu menyalahkan diri sendiri. Percayalah! Satu hal yang membuatku ingin pergi, adalah mengurangi beban di punggung semua orang yang mengenal siapa aku." ~ Park Jinyoung
○
"Ini bukan takdir terburuk, dari sebuah karma yang b...
"Aku hanya ingin berusaha menepati janji, dan membuat dia semakin nyaman bersama denganku"
~Ijb~
Hubungan Hyoona dan Jaebum masih dalam keadaan baik-baik saja, dan sudah dua bulan mereka jalani. Jaebum juga menepati janjinya pada Hyoona. Meskipun Jaebum tetap kasar, tapi saat ini dia tidak pernah menyakiti Jinyoung. Namun, entah mengapa beberapa hari ini teman-teman sekumpulannya terlihat lebih ketus dari biasanya.
"Ya!" Ucap Jaebum memberi salam pada teman-teman satu kumpulannya saat dia masuk kedalam kelasnya.
"Hm. Tidak bisanya, wajahmu terlihat senang?" Cetus Kai tersenyum sinis.
"Wae? Sekali-kali bahagia juga tidak masalah, kan?" Jawab Jaebum sambil berujar.
"Jadi, alasan kau tidak mengganggu adikmu karena Hyoona?" Tanya Youngjae. Jaebum hanya mengangkat bahu.
"Sekarang, kau tidak seru." Timpal Jinhwan sembari memutar bola matanya.
"Maksudmu?!" Bentak Jaebum sambil menggebrak meja dihadapan Jinhwan.
Jaebum dengan kasar menarik kerah Jinhwan, "Aku memang benci dengan Jinyoung, tapi bukan berarti aku menyakiti dia terus-menerus. Ingat itu!"
Jinhwan menerima bertubi-tubi pukulan dari Jaebum yang mulai kehilangan kendali, namun Jinhwan juga dengan cepat membalas. Yongjae dan Kai beusaha memisahkan Jaebum dan Jinhwan yang mulai mendapat banyak perhatian. Namun tiba-tiba, seorang namja menolong Yongjae dan Kai dengan membawa pergi Jaebum dari sana. Namja itu langsung menyeret Jaebum ke taman belakang.
"Lepas!" Dengan kasar Jaebum menarik kembali lengannya.
"Mianhe, Hyung. Tadi aku sempat melewati kelasmu dan melihat Hyung dengan Jinhwan hyung bertengkar. Karena itu kubawa kau kemari." Jelas Jinyoung. Dia menyentuh pipinya yang agak bengkak karena tidak sengaja terkena pukulan Jinhwan.
"Aku tidak memintamu, untuk memisah! Harusnya kau biarkan aku, menghajar wajah jelek Jinhwan itu!" Bentak Jaebum, kedua tangannya mengepal keras.
"Apa ini ada hubungannya denganku dan Hyoona, seperti yang dikatakan Yongjae hyung?" Tanya Jinyoung tiba-tiba dengan raut datar. Jaebum agak terkejut, tapi berusaha tenang.
"Aniyo. Tidak ada hubungannya dengamu, minggir!" Jaebum pergi sambil menyenggol lengan Jinyoung dengan kasar.
Jinyoung hanya diam di tempat, tidak berani menyusul.
"Jadi begitu ya? Ternyata, Hyung memiliki sisi baik juga. Walaupun itu karena Hyoona dan tidak murni dari hati sendiri, namun senang rasanya kau mau berusaha menerimaku meskipun butuh waktu lama." Bantin jinyoung dengan senyum samar di wajahnya.
Kembalinya Jaebum ke kelas, membuat seluruh siswa sontak kaget. Begitu juga teman-teman sekumpulannya. Yongjae menghampiri Jaebum tepat di sebelah bangku namja itu.
"Kau baik-baik saja, Kawan?" Tanya Yongjae agak khawatir.
"Aku tidak apa-apa, dan sebaiknya jangan pedulikan aku." Ketus Jaebum.
"Kau tahu, aku tetep sahabatmu. Aku akan memberimu waktu, untuk sendiri dulu sekarang." Yongjae bangkit dan kembali duduk di bangkunya.
Di belakang, terlihat jelas Jinhwan memandangi punggung Jaebum dengan kesal, "Aku akan membalas perbuatanmu, tunggu saja." Batin Jinhwan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
