Part #11 Menjauh demi Melindungi

133 15 0
                                    

"Senang jika aku, bisa melihatmu bahagia"

~Pjy~

Esok hari, riuh sorak-sorai dari siswa terdengar begitu melihat Jaebum dan Hyoona melewati lorong-lorong kelas. Ada yang bersiul bahkan sampai berbisik-bisik dengan tidak percaya apa yang mereka lihat dan dengar. Banyak yang merasa iri, tapi tidak sedikit pula yang merasa bahwa sebenarnya mereka sangat cocok. Namun, seorang namja memotong kerumunan dan mendatangi Hyoona.

"Apa maksud dari semua ini, Dongsaengie? Jangan katakan bahwa yang aku dengar adalah betulan." Tanya Chanyeol khawatir. Dia masih menunggu jawaban adiknya itu.

Hyoona yang awalnya menunduk langsung mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil, "Yang Oppa dengar itu memang benar."

"Tapi kenapa?!" Seru Chanyeol merasa sedikit frustasi dengan jawaban dan kenyataan itu.

"Hussst! Akan kuceritakan sepulang sekolah di rumah." Hyoona melenggang pergi dengan Jaebum dari sana. Membuat kepala Chanyeol pening seketika. Dia tidak habis pikir dengan keputusan adiknya itu dan hanya bisa menggeleng lalu pergi menghindar dari kerumunan siswa lainnya.

Saat sesampainya di kelasnya pun, Hyoona masih mendengar siulan dari beberapa siswa laki-laki. Lalu mereka memutuskan untuk berpisah di depan kelas Hyoona.

"Jangan hiraukan. Hwaiting," Sebelum pergi dari sana, Jaebum menyempatkan untuk mengelus puncak kepala Hyoona lalu pergi dengan santai.

Hyoona hanya memandang kepergian Jaebum dengan senyum samar, "Dia tidak sejahat yang kupikirkan, mungkin."

Setelah meletakkan tas-nya pun, dia tetap menjadi bahan perbicangan setiap siswa di kelasnya. Sampai akhirnya, dia melihat Jinyoung memasuki kelas dan meletakkan tas-nya. Hyoona dengan inisiatif besar menghampiri namja itu, yang masih duduk dibangkunya. Hyoona langsung duduk disamping Jinyoung yang masih kosong.

"Mian." Ucap Hyoona tanpa basa-basi.

Jinyoung menoleh dan dia tiba-tiba tersenyum, "Aku yang harusnya, minta maaf padamu."

Hyoona menggeleng, "Mian." Yeoja itu hampir menangis.

"Uljima! Sungguh, tidak apa-apa." Seru Jinyoung panik.

"Gomawo." Ucap Hyoona lega. Jinyoung kembali tersenyum.

"Apa benar, kau sekarang menjalin hubungan dengan Hyung-ku?" Tanya Jinyoung kemudian, membuat Hyoona terkejut luar biasa.

"Begitulah." Hyoona membuang nafasnya kuat-kuat. Namun tiba-tiba, Jinyoung meraih kedua tangan Hyoona dengan wajah serius.

"Hyung. Dia memang pantas mendapatkan dirimu, daripada aku." Lirih Jinyoung dengan menunduk, menutupi rasa malunya. Hyoona kembali dibuat terkejut.

Jinyoung menyambung dan mengangkat wajahnya dengan tatapan serius, "Berusahalah, untuk mencintai dia apa adanya. Meskipun dia terlihat jahat padaku, tapi dia sebenarnya lembut dan penyayang."

Hyoona mengangguk dan Jinyoung melepaskan genggamannya, "Arasseo, gomawo."

"Jangan kecewakan aku." Kata Jinyoung. Dia bangkit dari duduknya, "Aku pergi sebentar."

Saat Jinyoung melangkah pergi, Hyoona hanya bisa melihat. Kini dia sedikit lega, dan berusaha menyakinkan dirinya sendiri bahwa keputusan yang dia ambil benar.

"Semuanya pasti akan baik-baik saja." Pikirnya sembari tersenyum kecil.

Tomorrow - TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang