Part #7 Percaya

160 19 0
                                    

"Percayalah juga kepadaku, seperti kamu percaya dengan Sehun."


~Phyn~


Sudah dua minggu Sehun pergi ke Busan. Pulang sekolah hari ini juga terasa membosankan seperti hari-hari sebelumnya, dengan langkah lesu kakinya dia paksakan berjalan pulang. Namun, seseorang berteriak memanggil Jinyoung saat akan keluar pagar sekolah.

Dengan berlari, terlihat Hyoona sedang berusaha menyusul langkahnya, "Jinyoung, tunggu!"

"Ada apa?" Tanya Jinyoung heran.

"Aku boleh berkunjung ke rumahmu?" Bukannya menjawab, Hyoona malah balik bertanya.

"Untuk apa?"

"Hanya mau berkunjung saja. Boleh ya?" Pinta Hyoona.

"Aku tidak bisa percaya pada orang asing untuk datang kerumahku." Tukas Jinyoung menolak. Lalu mulai berjalan lagi.

Wajah Hyoona langsung lesu, "Kau menganggapku orang asing?"

"Memang seperti itu kan, kenyataanya."

"Percayalah juga kepadaku, seperti kau percaya pada Sehun, sepupuku." Kata Hyoona bersikeras.

Jinyoung hanya membuang nafas keras. Yeoja disampingnya ini sungguh keras kepala berbeda dengan Sehun. Benar-benar merepotkan. Jinyoung mengangguk dengan terpaksa, dan Hyoona makin berteriak kegirangan. Entah kenapa saat melihat senyum yeoja itu, hatinya jadi berdebar kecil. Tapi, langsung dia tepis pikiran dan debaran itu.

Pinggir jalan.

Jinyoung sudah mulai lelah berjalan, entah kenapa dia bisa begitu. Tapi, yeoja disampingnya masih berjalan dengan santai sambil tersenyum melihat ke kanan dan kiri jalan. Namun, sebuah kendaraan beroda dua tiba-tiba mempercepat lajunya dan dengan sengaja menyerempet kearah Jinyoung. Jinyoung jatuh kesamping sambil memegangi lengan kirinya yang robek dan mengeluarkan darah. Hyoona yang melihatnya, langsung membantu.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Hyoona sembari mengulurkan tangannya untuk membantu Jinyoung berdiri.

Jinyoung malah menepis tangan Hyoona dengan agak kasar dan bangkit sendiri dengan lengannya yang tidak berhenti mengeuarkan darah, "Aku bisa sendiri."

Orang yang menaiki motor itu berhenti. Ada dua orang dan yang paling depan melepaskan helm pelindungnya. Terlihat wajah yang tidak asing bagi Hyoona.

"Bagaimana Jinyoung? Tidak ingin terlihat lemah di depan gadis, kasihan sekali." Ucap Jaebum lalu tertawa keras.

"Kenapa Kakak melakukan ini?"

"Aku ingin tahu, seberapa lemahnya dirimu saat tidak ada Sehun yang menemanimu." Jaebum masih tertawa, kali ini lebih keras. Bahkan, teman yang membonceng di belakang pun ikut tertawa.

Namja itu membuka helm-nya dan ikut tertawa bersama Jaebum.

"Hei, Jaebum. Kau kasar sekali, ya?" Jinhwan ikut tertawa setelah bertanya seperti itu. Hyoona yang sejak tadi melihat jadi geram sendiri, dengan keberaniannya dia melangkah maju dan mencengkram kerah Jaebum dengan kasar.

"Sebaiknya kau jangan mengganggu-nya!" Bentak Hyoona kesal.

Jaebum bukannya takut, dia malah tertawa semakin keras, "Lihat! Seorang gadis yang melindungimu? Sungguh menggelikan, dan sebaiknya lepaskan cengkeramanmu karena aku tidak mau berurusan dengan seorang yeoja sepertimu."

Hyoona melepaskan cengkramannya, "Waeyo?! Apa kau takut?"

"Takut? Dengan yeoja? Sebenarnya aku bisa saja menyakitimu, tapi karena aku rasa kau seperti tipe idamanku jadi terpaksa tidak aku lakukan." Ucap Jaebum, sambil menyentuh hidung Hyoona sekilas. Berniat menggoda.

Hyoona memalingkan muka, lalu menarik tangan Jinyoung dan pergi dari tempat itu. Jaebum dan Jinhwan hanya melihat mereka pergi tanpa berkata apapun.

"Kita biarkan mereka pergi?" Tanya Jinhwan masih ingin mencari keseruan.

"Kali ini akan aku biarkan adik idiot itu pergi. Tapi lain kali, tidak akan." Gumam Jaebum sebagai jawaban.

"Dan jangan bilang kalau yeoja itu adalah tipemu?" Tanya Jinhwan lagi. Kali ini dia sungguh penasaran.

Jaebum hanya meringis kecil, "Kita lihat saja nanti."

Kim Jinhwan sebagai Song Jinhwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jinhwan sebagai Song Jinhwan

Tomorrow - TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang