Part #2 Toko Sepatu

281 21 0
                                    

"Terima kasih sudah membantuku, membuatku bahagia dan tertawa, Oh Sehun."


~Pjy~


Sore ini, sehabis pulang sekolah Jinyoung akan kembali mengantar majalah dan koran keliling. Sepeda merah kesayangannya sudah siap di depan pagar rumah dan dia siap berangkat. Namun tiba-tiba, seseorang menendang sepedanya hingga Jinyong jatuh ke atas aspal.

"Minggir." Ketus Jaebum. Dia langsung melenggang masuk kedalam rumah tanpa dosa. Jinyoung hanya menghela nafas berat, bangkit, kemudian melajukan sepedanya pergi.

Dengan senang Jinyoung mengayuh sepedanya, membiarkan angin berhembus pelan mengenai kulitnya. Ada rasa bahagia di pikiran Jinyoung, uang tabungannya akan lengkap dengan uang yang hari ini akan dia dapat. Ibu pernah bilang, bahwa Jaebum butuh sepatu basket baru. Jadi, sekalian saja sehabis mengantarkan semua majalah dan koran, Jinyoung akan mampir ke toko sepatu langganannya.

"Hei! Jinyoung!" Seorang namja dari kejauhan meneriakkan namanya. Namja itu melambaikan tangannya, menyuruh Jinyoung mendekat. Barulah terlihat jelas siapa yang memanggilnya tadi.

"Aku mencarimu, Jinyoung. Imo bilang, kau sudah keliling dan untung saja belum jauh. Apalagi, ini pertama kalinya aku kemari. Bagaimana jika aku tersesat?" Terka Sehun masih tersengal-sengal karena habis berlari.

"Ini juga hampir selesai, kok. Sehun tunggu dirumah saja," Suruh Jinyoung kemudian.

"Aku ikut denganm. Membonceng di belakang." Tanpa persetujuan Jinyoung, Sehun naik begitu saja. Jinyoung hanya geleng-geleng, lalu mengkayuh sepedanya. Tujuannya saat ini hanya satu.

Toko sepatu.

Jinyoung mulai memilah berbagai macam sepatu basket disana. Sehun yang hanya mengikuti masih heran kenapa mereka malah ada di sini.

"Eomma bilang, Jaebum pernah meminta sepasang sepatu basket." Jawab Jinyoung, seakan tau isi hati Sehun. Sehun hanya mengernyitkan dahi.

"Kenapa kau, harus memakai uang tabunganmu lagi?" Ujar Sehun jadi kesal sendiri.

"Jaebum masih suka meminta. Lagipula, aku kasihan pada Jaebum jika kulitnya jadi gelap karena kena sinar matahari waktu dia bekerja." Terang Jinyoung tanpa peduli kekesalan Sehun.

Akhirnya, Jinyoung menemukan sepatu dengan warna dan ukuran yang pas untuk Jaebum setelah lama memilih. Jinyoung dengan senyum ceriannya langsung berlari menuju kasir dan hendak membayar.

"Ini uangnya, ambil saja kemabaliannya." Ucap Sehun kepada waiters kasir tiba-tiba, sembari mengulurkan lembar ratusan ribu. Jinyoung kaget bukan main.

"Silahkan datang lagi." Seru waiters itu. Keheranan.

Sehun hanya berjalan keluar toko membelakangi Jinyoung yang masih khawatir.

"Sehun, ini uangku. Ambil sebagai ganti tadi ya?" Sela Jinyoung diahadapan Sehun yang masih memasang wajah datarnya.

"Simpan saja." Jinyoung menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan tetap bersikukuh mengembalikan uang tadi.

"Simpan, atau kau mau aku membenci dirimu?" Tawar Sehun, semakin kesal.

"Andwae! Nee-nee, aku simpan uangnya." Katanya pasrah.

"Kalo begitu, ayo pulang. Sekarang biar aku yang kayuh." Jinyoung menurut. Sambil jalan, mereka menyempatkan untuk bercanda hingga tertawa bersama.Sekarang, satu kenangan indah tercipta lagi di dalam hatinya.



Tomorrow - TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang