Part #19 Pergi untuk Mengakhiri

159 17 0
                                    

"Untuk yang terakhir, terima kasih atas sayang dan pengampunan kepadaku yang tidak sempurna"

~Pjy~

Seoul, July 2005.

Sudah delapan bulan Jinyoung koma, dan hanya terbaring di ranjang dengan tubuh kaku tanpa bergerak sedikitpun. Raemi dan Hyoona masih setia menemani Jinyoung di samping kanan dan kiri ranjang. Yesung dengan gelisah sering sekali menghampiri ruang rawat Jinyoung, dan mengecek perkembangan penyakit Jinyoung yang semakin parah. Jaebum masih setia berkeliling untuk mengantar koran dan majalah dibantu Sehun, untuk mencari uang agar Jinyoung bisa melakukan cemoterapy di China.

"Hei. Gue boleh tanya sesuatu?" Ucap Sehun diantara keheningan yang tercipta antara dirinya dan Jaebum. Mereka sedang meminum air mereka, sambil beristirahat sejenak di pinggir jalan.

"Apa?" Tanya Jaebum balik. Kini, dirinya menatap Sehun.

"Kenapa saat ini, lo terlihat berubah. Bahkan lo nggak pernah sekalipun ngelakuin yang namanya kerja, dan kali ini lo malah mati-matian mengumpulkan uang untuk Jinyoung berobat. Tapi, apa sebenarnya maksud lo?" Heran Sehun.

Jaebum menyungingkan senyum kecil, "Ini semua gue lakuin untuk menebus kesalahan gue. Baru kali ini, gue ngerasa kehilangan sesuatu seperti gue yang akan kehilangan separauh nyawa gue. Seakan gue rindu. Rindu dengan senyum yang dia kasih ke gue, perhatiannya, rasa khawatirnya dan yang paling gue rinduin adalah, semua kasih sayang itu hanya dia tunjukkan buat gue."

Kini pandangan Jaebum mulai menerawang jauh. Bahkan, air matanya kembali menitik satu per satu. Namja ini mulai mengingat kebelakang, dimana Jinyoung yang masih sehat yang senantiasa memberikan seluruh kasih sayang untuk dirinya sebagai Dongshaeng.

"Jinyoung memang sayang banget sama lo. Banyak perhatian yang dia kasih ke elo, dengan susah payah dia bangkit lagi dan mengejar elo dengan satu tujuan bahwa dia ingin lo mengakui dirinya sebagai saudara." Tutur Sehun jujur.

Jaebum bangkit dari duduknya sembari menghapus air matanya, "Ayo ke rumah sakit, gue pengen lihat keadaannya."

Rumah Sakit.

Seorang suster masuk ke dalam ruang rawat Jinyoung. Sepertinya suster tersebut, akan mengganti infus yang baru. Namun, jari-jari Jinyoung bergerak perlahan dan namja itu mulai membuka matanya. Tangan Jinyoung dengan hati-hati memegang kepalanya yang masih terasa sakit.

Suster yang melihat hal tersebut langsung berteriak, "Dokter! Dokter! Pasien sudah sadar dari koma-nya!"

Yesung yang kebetulan lewat langsung buru-buru berlari kearah ruang rawat Jinyoung, "Biar saya periksa."

Semua orang terlihat panik dari arah koridor rumah sakit. Mereka berlari, membuat nafas mereka tersengal-sengal. Raemi datang bersama Bongkyu, Leetuk, Chanyeol, dan Hyoona datang menuju ruang rawat. Mereka terlihat penasaran dan sangat khawatir saat mereka dihubungi satu-per satu, sekitar lima belas menit yang lalu. Kemudian Sehun dan Jaebum datang dengan kepanikan luar biasa.

"Kenapa kalian semua disini?" Tanya Sehun.

"Darimana saja kalian berdua?!" Kata Hyoona balik bertanya.

"Kami bekerja. Ada apa ini?!" Tanya Jaebum lagi dengan panik.

"Jinyoung, sudah sadar dari koma-nya." Jawab Chanyeol tanpa basa-basi lagi.

Tomorrow - TodayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang