Aku hanya bisa terus duduk di kursi mobil sambil memandangi keadaan di sepanjang jalan.
Goelaro dan Alisya berada di kursi depan; aku, Kouksal, dan Apollo di kursi tengah; sedangkan Silvia dan Alexius di kursi belakang.Semakin lama, aku hanya semakin penasaran dengan pertemuan yang mereka bicarakan tadi.
"Sebenarnya ... kita ini mau kemana?" tanyaku pada yang lain.
Ini sudah hampir setengah jam dan kami belum juga sampai ke tempat yang mereka bicarakan."Ke gedung Gorgonzola. Itu tempat pertemuannya nanti," jawab Kouksal yang berada di sampingku.
"Gorgonzola bukannya nama keju, ya?" tanyaku kebingungan.
Siapa yang tidak kebingungan mendengar gedung dengan nama sejenis keju biru dengan aroma menyengat khas dari negri gladiator tersebut."Iya, pemiliknya ketua Distrik yang sangat suka dengan makanan, tak heran dia seorang lust high," jawab Alisya yang justru membuatku semakin bertanya-tanya.
"Lust? Apa lagi itu?" tanyaku dengan nada yang sama.
Aku sekilas mengingat kata itu. Itu adalah kata yang pernah Goelaro katakan padaku waktu itu.
Lust adalah satu dari delapan klasifikasi kelainan mental di Weird Soul. Walau demikian aku tidak mengetahui makna dari kata itu yang berarti "nafsu" bila diterjemahkan kedalam bahasa inggris."Lust, masa kau tidak tau? Goelaro kau belum menjelaskan nya?" tanya Kouksal pada Goelaro yang sedang fokus mengemudikan mobil.
"Entahlah, aku lupa. Sepertinya belum," jawab Goelaro dengan singkat tanpa memalingkan wajahnya dari jalanan di depannya sama sekali.
"Dasar pikun," ujar Kouksal.
Ia lalu menjelaskan kepadaku."Lust adalah klasifikasi di Weird Soul untuk orang yang terobsesi dan kecanduan atas sesuatu yang memuaskan nafsu mereka. Mereka benar-benar cenderung melakukan tindak kriminal."
"Ya, sama seperti kau," jawab Alisya meledek Kouksal.
"Hei, setidaknya aku masih berada di tingkat safe," ucap Kouksal dengan kesal.
"Hmm, begitu rupanya. Pecandu dan orang-orang dengan obsesi yang aneh ternyata banyak juga organisasi ini," kataku setelah mendengar perkataan Kouksal tersebut.
"Yap, sangat banyak. Narkoba dan barang-barang candu lainnya merupakan salah komoditi utama di Weird Soul untuk diperjual-belikan.
Tak heran, banyak dari anggota yang memiliki nafsu dan obsesi yang tidak normal," ucap Alisya dari kursi depan mobil."Ya, sama seperti kau. Darah kok diminum," ledek Kouksal.
"Berisik!" ujar Alisya yang kesal dengan ledekan Kouksal tersebut.
"Ngomong-ngomong, menurut kalian, apa yang menyebabkan orang sekelas Qurizk untuk datang ke distrik ini?" tanya Goelaro yang masih fokus menyetir.
"Entahlah, aku tidak paham dengan orang tua menyeramkan itu," jawab Alisya yang sedang menatap terus layar ponsel di genggamannya.
"Yang pasti sesuatu yang sangat penting. Sama sekali tidak ada penjelasan di pengumumannya saat kulihat," ucap Kouksal.
"Ya, kita lihat saja nanti saja pertemuan dimulai," kata Goelaro.
Aku bahkan tidak tahu tentang orang yang mereka bicarakan itu. Yang jelas, orang bernama Qurizk itu sepertinya sangat penting.
Beberapa menit perjalanan berlalu, akhirnya aku dan yang lain sampai di gedung bergaya klasik di sisi lain kota.
"Kita sampai," ujar Goelaro seraya turun dari mobil bersama dengan yang lain.
Hanya ada kebingungan dalam otakku saat itu.
"Ini benar tempatnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Weird Soul ✓
Misterio / Suspenso[I know im Weird, but dont Hate what you dont Understand] Sam, itulah panggilan yang biasa diucapkan orang lain padaku. Harry Samael Ignasius, pelajar biasa dari kelas 11 SMA. Aku ini hanyalah orang aneh yang jarang keluar rumah dan tidak mempunyai...