The Weird Soul ✓

Chapter 14: Arena

"Menghindar, pukul, menghindar, pukul. Ayo bersemangat, pukulanmu lemah sekali."

Aku terus memukul hand mitt Kouksal dan sesekali menghindar saat ia melakukan serangan.
Tinju lumayan mudah untuk dipelajari dan tekniknya pun cukup sederhana.

Jab, hook, uppercut, bobbing, clinching, cover-up, bobbing, blocking, footworks.
Gerakan-gerakan itu sangat mudah untuk kuhafal dan kupelajari. Namun cukup sulit untuk dipraktikan dengan benar.

"Footwork," kata Kouksal.
Pikiranku langsung buyar saat memikirkan kata tersebut. Dengan cepat hand mitt Kouksal telah menempel di wajahku.

"Kau kena lagi. Footwork mu sering terhenti saat terlalu fokus memukul."

Footwork adalah gerakan secara terus menerus kaki dengan melompat rendah. Ini berguna untuk mempercepat saat menghindar atau berpindah posisi saat bertarung.
Kurang lebih itu yang Kouksal beritahu padaku.

Aku lalu duduk di lantai dan mengistirahatkan tubuhku sejenak.
"Sebentar, aku capek," kataku dengan nafas terengah-engah.

"Segitu saja kau sudah kelelahan, Junior," ucapnya yang masih bersemangat.

"Ayolah, aku sudah melakukan Skipping, push up, sit up dan banyak hal tadi."

"Baiklah kalau begitu istirahat saja dulu. Alfredo, kau tidak mau latihan?"
Kata Kouksal yang masih sangat bersemangat dan menghampiri temannya yang sedang menonton sesuatu dari tengah pembatas lantai dua.

Goelaro yang sejak tadi sedang melakukan deadlift tiba-tiba membanting barbell nya ke lantai yang sontak membuatku kaget.
Tidak heran itu cukup berisik karena memang terbuat dari besi seberat 220kg.

Ia pun duduk dan beristirahat di lantai bersamaku dengan nafas yang terengah-engah.

"Beban angkat beratmu makin lama semakin meningkat," ucapku.

"Targetku adalah 300kg, tapi aku berhenti di angka 220kg namun menambah repetisinya," jawabnya. Itu menjelaskan otot-otot di tubuhnya, ia pasti sudah melakukan latihan ini sejak lama.

"Berarti lebih baik rutin daripada sekali tapi langsung berat?"

"Tepat, dengan tidak memaksakan tubuh dengan beban yang berat namun membiasakan tubuh dengan beban ringan lalu lama kelamaan meningkat.
Tubuh perlu istirahat, dan dengan mengangkat beban yang langsung berat justru menyebabkan cidera."

"Ngomong-ngomong ini bukan tempat latihan biasa kan? Maksudku, orang-orang ini terlihat cukup normal. Lalu apa untungnya organisasi mendirikan ini?" tanyaku sambil melihat ke arah sekitar.

"Mereka semua rata-rata pembunuh dan memiliki keunikan mental asal kau tau saja. Tempat ini didirikan oleh ketua distrik untuk  meningkatkan kualitas pembunuh bayaran.
Setiap transaksi lewat organisasi, berupa jasa ataupun  barang akan dikenakan pajak dengan harga tertentu. Bila sebuah distrik memiliki kualitas jasa dan barang yang tinggi, maka akan semakin tinggi yang berminat untuk menyewa lewat perantara dari distrik tersebut.
Dan pajak dari transaksi itu akan masuk ke kantung ketua distrik dan kelompoknya masing-masing."

"Bedanya transaksi lewat organisasi dengan tanpa lewat perantara itu apa?" tanyaku dengan bingung.

"Bila seseorang menyewa jasa, contohnya pembunuh, lewat web Sconolop atau perantara dari dalam organisasi, maka penyewa tersebut identitasnya akan terjaga. Lalu perantara akan menghubungi pembunuh yang dipilih penyewa untuk menjalankan tugas tersebut.
Bila tugas sudah selesai maka penyewa akan mendapat pemberitahuan dan foto korban bila diperlukan.
Dan tentunya akan dikenakan pajak." ucap Goelaro dengan menjabarkannya dengan detil kepadaku.