"Atur nafasmu, Nak,"
Ucap Qurizk padaku dengan suara pelan dan serak."Astaga-astaga, aku panik sekali tadi," kataku dengan nafas terengah-engah.
"Tenanglah, mereka akan menanganinya,"
Jawab Qurizk yang menengok keluar jendela mobil."Mereka berdua? Bagaimana bisa mereka menangani nya? Mereka kalah jumlah,"
Jawabku dalam hati sambil melihat ke luar jendela juga."Tolong langsung saja berangkat ke tempat itu," kata Qurizk pada supir limousin didepan nya.
"Ba..baik bapa,"
Jawab supir itu. Ntah kenapa semua orang terlihat takut padanya.Mobil pun berjalan, dua orang itu pun kami tinggalkan, mereka kulihat hanya berdiri di jalanan dengan posisi yang sama.
Mereka tidak bergerak sama sekali dari titik itu seolah membatu seperti patung."SEMUANYA TIARAP."
Terdengar suara teriakan itu dari luar mobil, suara itu langsung disambut dengan suara rentetan tembakan yang semakin lama mengecil dengan semakin jauhnya kita dari lokasi itu.
Tak lama, suara panggilan telpon terdengar dari saku Qurizk.
Ia lalu mengangkatnya dan mulai berbicara pada seseorang dalam telpon."Halo, ya, bersihkan semua aparat yang ada seperti rencana,"
Kata Qurizk dengan singkat dengan seseorang di telpon itu."Nak, berapa umurmu"
Tanya qurizk padaku dengan nada dingin.Aku sontak kaget saat diberi pertanyaan itu dengan tiba-tiba, karena dari tadi aku fokus dengan suasana di luar mobil.
"A ... 17 tahun tuan,"
Jawabku dengan sopan mengingat orang yang sedang kuajak bicara ini bukanlah orang biasa.
Dia orang yang sangat penting. Aku menyadarinya bahkan saat aku pertama kali melihatnya."Tidak, tidak perlu memanggilku tuan, kalau mau panggil saja Bapa,"
Jawab nya."Baik, Bapa,"
Jawabku."Ngomong-ngomong, kau ini berani juga, dengan usiamu yang begitu muda, kau berani menjalankan perintahku yang sangat berbahaya ini."
"Sangat berbahaya? Maksudnya?
Tanyaku dengan penasaran."Kau baru saja mengirimkan sampel yang sangat penting. Pemerintah sepertinya sudah mengetahui rencanaku, tetapi mereka belum tau kapan dan siapa kurirnya."
Aku hanya bisa menelan ludah setelah mendengar perkataan nya, hal yang kusepelekan barusan, bisa saja merenggut nyawaku dengan sekejap.
Baru Setengah jam berlalu dan aku sudah jadi buronan pemerintah."Ta-tapi, apa isi kotak yang kubawakan tadi?"
Tanyaku dengan sangat penasaran. Aku sadar itu bisa saja sejenis obat-obatan terlarang yang baru saja aku antarkan."Kau nanti juga akan mengetahui nya, Nak, cepat atau lambat,"
Jawab nya dengan sedikit tertawa.Mati saja aku bila yang kubawa tadi barang ilegal. Bagaimana jika orang yang kuberi barang tadi tertangkap? Lalu ia diinterogasi dan menyebutkan namaku sebagai kurirnya.
Lalu aku ditangkap dan masuk penjara, lalu--Suara nada dering telpon berdering dari saku Qurizk untuk kedua kalinya dan sontak mecahkan imajinasiku.
"Halo, ya, langsung tinggalkan TKP, lakukan kamuflase,"
Kata qurizk dengan orang di telpon itu yang sepertinya merupakan kedua orang pengawal pribadinya tadi.Berarti kedua orang itu sudah mengatasi aparat bersenjata lengkap di tempat umum, dan masih bisa lari tanpa ketahuan. kemampuan mereka memang tidak bisa diragukan.
Weird Soul sepertinya punya banyak orang yang sangat terlatih dalam membunuh. Tidak heran karena ini adalah organisasi dunia bawah yang terbesar.
"Nak, asal kau tau saja, aku sangat peduli dengan seluruh disstrict, daerah dan semua anggota yang berada dibawah tanggung jawabku. Jika kau seorang master, hanyalah buang-buang waktu dengan datang ke pertemuan dan menentukan keadilan,"
Ucapnya sembari menuangkan minuman anggur ke dalam gelas di tangannya. Aku mencoba mendengarkan setiap kata-katanya dengan seksama dan penuh keseriusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Weird Soul ✓
Misterio / Suspenso[I know im Weird, but dont Hate what you dont Understand] Sam, itulah panggilan yang biasa diucapkan orang lain padaku. Harry Samael Ignasius, pelajar biasa dari kelas 11 SMA. Aku ini hanyalah orang aneh yang jarang keluar rumah dan tidak mempunyai...