Suara dering ponsel Jessica membuat Minhee bangun. Ya Minhee minta ditemenin mamanya tidur. Soalnya tadi malam dia mimpi buruk. Jadi serem. Sebelum tidur tadi malam, Minhee juga minta maaf sama Jessica, janji tidak akan nakal lagi.
Entah apa yang merasukimu~
Hingga kau tega meng~
Tut...
"Halo, hoaahh." Jessica menguap. Minhee juga ikut bangun, anak itu memilih untuk mandi dan siap siap sekolah. Jessica memilih keluar kamar dan menuju ke kamar anak gadisnya Sinbi.
Jessica mematikan telepon, ternyata salah sambung.
Jessica langsung masuk ke kamar Sinbi. Sinbi tidak pernah mengunci kamarnya. Sinbi penakut, dia jaga - jaga saja kalau ada huntu tinggal lari dan tidak usah kelamaan membuka kunci kamar.
Jessica mengelus dada melihat posisi tidur anaknya. Ia tidak yakin akan menikahkan Sinbi. Jessica berjalan ke arah jendela, dan membuka korden. Sinbi terbangun saat sinar matahari menerpa wajahnya. Sinbi kalau PMS jadi lelet banget, Jessica sebel.
"Udah sore mbih bangun." Sinbi langsung bangun dan ngedumel, "Mama kok gak bangunin sih? Aku ada jam loh. Telat kan."
Jessica tertawa. Ia membiarkan Sinbi mandi. Biar siap - siap dulu. Jessica memasak di dapur. Dia sudah melihat anak gantengnya duduk di meja makan.
"Cepet banget. Mandi gak sih?" tanya Jessica, curiga anaknya mandi bebek atau mandi dua jari. Ya mandi dua jari. Jari celupin di air buat bersihin belek doang.
"Mandi lah mah. Emangnya aku kayak kakak, mandinya semedi dulu." Jessica memilih menggorengkan telur saja. Masaknya siang aja kalo Minhee udah pulang.
Wanita itu banyak jadwal. Hari ini ada urusan di tokonya. Ya Jessica punya toko makanan kekinian namanya 'Geprek Njess.' laris banget. Rencananya dia mau buka cabang ketiga di dekat SMA tempat Sinbi mengajar dance. Minhee masuk SMK, dia mengambil jurusan perkantoran.
Belum lagi nanti malam ada pertemuan kedua belah pihak laki - laki dan perempuan. Siapa lagi kalau bukan Sinbi dan calonnya. Ea.
Minhee sudah memakan makanannya sampai habis. Sinbi turun. Minhee mengernyitkan dahi. Tumben kakaknya ini udah cantik rapi.
"Mau kemane lu kak?"
"Kepo."
"Tumben masih pagi udah siap." Sinbi memundurkan langkah melirik jam dinding. Ia menghembuskan nafas. Dan melihat ke arah mamanya yang sudah cekikikan.
Sinbi merengut dan duduk di sebelah mamanya, "Mama ih."
"Abisnya anak gadis gak boleh molor - molor." jelas Jessica.
"Dengerin, mentang - mentang udah gak sekolah." imbuh Minhee.
"Lo ngapa sih? Ikut campur urusan gue mulu. Udah sana lo sekolah yang bener. Pusing pala princess." Sinbi kembali ke kamarnya.
***
Selesai ekstrakulikuler hari Kamis ini, Sinbi memilih langsung pulang. Namun, lagi - lagi saat ia ingin menyebrang ia terserempet mobil dan membuatnya jatuh."Akh! Bego banget!" Sinbi memegangi bahunya. Sial! Kambuh lagi. Ya, dislokasi bahunya kambuh. Ini semua gara - gara pengemudi bar - bar itu. Sinbi menangis, sungguh ini sakit sekali.
Pengemudi itu turun dan menghampiri Sinbi. Dia tidak brengsek, dia tahu menyerempet perempuan dan kabur itu hal yang cemen.
Saat wajah mereka bertemu. Lelaki iti terkejut. Ternyata dia yang hampir ia tabrak kemarin, dan sekarang sudah sukses ia serempet. Sinbi menangis sambil memegangi bahunya, "Lo lagi! Lo kalo gak becus nyetir gak usah! Hiks-" kesal Sinbi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔
FanficKetika perasaan harus menyatu, perasaan keduanya yang seperti batu. Keras, namun dapat dilunakkan. [End] 17+