🌷43

1K 116 4
                                    

🌷🌷🌷

Pagi ini Hangyul mendiamkan Sinbi, karena masalah semalam Sinbi meminta mencabut tuntutan Aurel. Sinbi sedang membereskan pakaian untuk pergi ke Korea besok. Wanita itu berdiri saat Hangyul ingin keluar dari kamar.

"Sarapan dulu." Suruh Sinbi memegang lengan Hangyul. Namun, lelaki itu menepisnya halus.

"Nggak usah, aku udah telat." ucap Hangyul, kemudian ia pergi begitu saja. Sinbi menatap punggung suaminya yang mulai menjauh. Apa ia salah? Sinbi kembali masuk dan menutup kopernya. Ia beranjak menuju kasur, membawa anaknya untuk dimandikan.

🌷🌷🌷

"Seungwoo, maaf." gumam Aurel. Setelah dua bulan ini ia sadar dan menyesal. Ditambah lagi rasa rindunya kepada Amanda kian membara. Hari ini Seungwoo mengunjungi ibu dari anaknya, tak lupa ia juga mengajak putri kecilnya.

"Harusnya aku yang minta maaf. Harusnya ini nggak akan terjadi kalau aku ingat waktu itu." imbuh Seungwoo. Ia juga sama tak baik - baik saja seperti Aurel.

"Tapi kamu nggak jahat. Aku yang jahat di sini. Kenapa bisa - bisanya aku berfikiran sempit waktu itu. Aku terlalu terobsesi dengan Hangyul, sampai aku jadi cewek egois dan melukai semuanya. Aku menyesal. Kenapa harus sekarang aku menyesal Seungwoo?" Aurel menghapus air matanya. Tangan Seungwoo terangkat mengusap kepala Aurel yang tertunduk.

"Setidaknya masih ada kesempatan buat perbaiki semuanya. Minta maaf sama Sinbi." Ucapan Seungwoo membuat Aurel mendongak menatap lelaki jangkung di depannya.

"Aku malu." balas Aurel. Setelah semua yang ia perbuat. Sampai pernah Sinbi pergi meninggalkan Hangyul. Aurel memang masih ada rasa dengan Hangyul, tapi mencoba merelakan apa salahnya?

"Besok aku bawa Sinbi ke sini." ucap Seungwoo.

"Jangan, Woo. Aku malu." ucap Aurel lagi.

"Nggak, Rel. Sinbi bakalan ngerti. Dia perempuan baik. Dia nggak akan menyakiti perasaan orang." Yakin Seungwoo sambil menggenggam tangan Aurel.

"Jam kunjung sudah habis." Ucap salah satu polisi di sana.

"Beri kami sedikit waktu lagi pak." Minta Seungwoo.

"Baik 5 menit."

"Aku mau gendong anakku, Woo." Seungwoo mengangguk dan memberikan Amanda ke dalam dekapan Aurel. Wanita itu menciumi wajah putrinya sayang. Memeluk dan mengucapkan kata maaf berkali - kali. Aroma tubuh putri kecilnya yang sangat ia rindukan. Rengekan, tangisan yang dulu ia selalu dengarkan. Sering membuatnya kesal, namun sekarang ia rindu itu semua.

"Jadi gini rasanya pisah sama anak ya Woo?" ucap Aurel menatap nanar lantai. Ia mengingat perlakuannya menculik anak Sinbi dan membuat mereka terpisah. Mungkin ini balasan dan teguran dari Tuhan.

"Maka dari itu, minta maaflah dan perbaiki semuanya. Aku yakin mereka pasti ngerti. Dan relakan Hangyul. Kamu bukan miliknya, minta maaf sama dia. Mungkin sekarang kamu dapet kebencian darinya. Dan itu semua salahmu. Jadi kamu harus perbaiki." Jelas Seungwoo. Aurel mengangguk dan memberikan Amanda ke Seungwoo lagi.

"Makasih, Woo." Ucap Aurel sebelum masuk ke dalam sel kembali. Seungwoo tersenyum ke arah Aurel yang dibawa oleh polisi. Kemudian ia pergi bersama anaknya.

🌷🌷🌷

Sinbi dari tadi tak ada kegiatan selain mondar - mandir di rumah. Pekerjaan rumah sudah ia selesaikan semua. Alvaro? Tadi dibawa mamanya ke rumah. Jadi ia sekarang sendirian di rumah seperti orang nolep.

"Aku ngapain dong sekarang? Masa harus koprol sana sini biar ga bosen?" Sinbi menghembuskan nafas kasar.

"Nonton drakor? Nggak deh, males."

Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang