🌷🌷🌷
4 tahun kemudian...
"Obatnya yang mana coba?" Hangyul bingung melihat obat sirup yang akan diberikan pada anak perempuannya yang baru berumur dua tahun itu. Ia panas karena ditinggal Hangyul selama tiga hari ke luar kota kemarin.
Ya, saat Alvaro berumur satu tahun, Sinbi hamil lagi. Dia melahirkan anak perempuan yang di beri nama Hana.
"Mas cepetan! Mana obatnya!" teriak Sinbi yang sudah gendong anak perempuannya di sana.
"Obatnya yang mana?"
"Yang warnanya merah." ucap Sinbi.
"Yang ini kali ya." Hangyul segera keluar dan kasih obatnya ke Sinbi.
"Minum dulu obatnya." Sinbi sudah buka obat dan menaruh di sendok, tapi tangan Hana malah menyelampar obatnya sampai jatuh dan mengenai pakaian Sinbi, "Hana!"
"Ndamauuu, mama. Ait." (ndamau mama, pait.)
"Nggak ini yang rasa strawberry. Nggak yang kemarin. Hana jangan gini ah. Mama nggak suka."
"Ndamauuu sama mama. Mau papa, papa sini." Hana turun dari pangkuan Sinbi dan lari cari papanya yang pergi ke kamar setelah ngasih obat tadi.
"Hana minum dulu obatnya, jangan buat mama marah."
"Papaaaaaaa." teriak anak perempuan itu sambil menangis. Hangyul yang lagi bermain bersama anak laki - lakinya beranjak dan menghampiri putri kecilnya.
"Kenapa hmm?"
"Ndamau sama mamaa."
"Udah minum obatnya?" Hana menggeleng dan memanyunkan bibirnya.
"Minum dulu biar cepet sembuh."
"Ndamauu, ait."
"Nanti papa beliin mainan kalo udah sembuh."
Hana mengangguk. Hana sangat menempel pada Hangyul. Karena saat Sinbi hamil Hana 7 bulan. Hangyul ada kerjaan di luar kota selama sebulan, dan itu buat Sinbi kangen setengah hidup. Mungkin dari itu ya? Jadi Hana nempel banget sama papanya. Padahal Alvaro tidak loh, dia malah lengket sama Sinbi.
Hana akan ke Sinbi jika ia lapar dan mau tidur saja. Dasar.
"Nih anakmu satu susah banget dibilangin makin gede."
"Siniin obatnya." Sinbi memberikan obatnya kepada Hangyul. Dan benar saja, Hana meminumnya.
"Aku mau mandiin Alvaro dulu, kamu jagain Hana sebentar." ucap Sinbi, ia berjalan masuk ke kamar Alvaro dan melihat anaknya sedang bermain mobil - mobilan.
Kata kakek dan neneknya Alvaro mirip sekali dengan Hangyul sewaktu kecil. Alvaro duplikat Hangyul.
"Kak Roo mandi dulu yuk sama mama."
"Ndamauu, mau mainan mobil."
"Mandi dulu, nanti mainan lagi."
"Ndamauuu. Mama minggil." Alvaro dorong Sinbi sampe jatuh.
"Kak!" Sinbi nahan emosinya. Punya anak dua pada bandel semua. Apa ini karma buat dia? Karena dulu Sinbi suka ngebangkang mama Jessica dan nggak suka nurut. Suka marah - marah. Dan pernah nendang perut mama Jessica saat mama Jessica hamil Minhee.
"Kakak nggak boleh gitu sama mama. Ayo minta maaf." suruh Hangyul yang baru saja masuk dan melihat Alvaro mendorong Sinbi.
"Ndak! Loo sebel sama mama!"
"Alvaro!" Hangyul sedikit menegaskan suaranya. Anak itu menunduk dan menangis pelan.
"Mas jangan galak - galak." ucap Sinbi sambil hapus air mata anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔
FanficKetika perasaan harus menyatu, perasaan keduanya yang seperti batu. Keras, namun dapat dilunakkan. [End] 17+