🌷35

1.2K 130 4
                                    

🌷🌷🌷

Sinbi Pov

Aku udah ada di depan pintu rumah mama. Seketika rasanya horor dan mistis aja pas mau ngetuk pintu. Jujur, aku nggak mau buat mama kecewa ataupun sedih sama keputusan aku. Aku tau, mama ngelakuin ini demi kebahagiaan aku. Hangyul megang bahu aku dan ngangguk. Aku ragu - ragu buat ketuk pintu. Rasanya ada yang nahan tangan aku buat keangkat.

Aku natap pintu yang berukir kayu itu. Aku narik nafas dalam. Netralin detak jantung dan yakinin diri. Mama pasti ngerti, aku bakalan jelasin semuanya.

Tok... Tok... Tok...

Aku nunggu mama bukain pintu. Aku nggak denger ada sahutan. Rasanya buat ngetuk pintu lagi jadi takut. Tapi, aku natap pintu pas ada bunyi knop dibuka.

Dan nunjukin mama di sana.

Mama kaget lihat aku sama Hangyul. Aku udah duga. Mama narik tangan aku.

"Sinbi? Dia?" aku ngangguk.

Aku sebenernya nggak mampu lagi ngomong apa - apa. Tapi aku harus, harus jelasin ke mama. Aku ngehadap ke mama dan natap mata mama.

"Ma, aku bisa jelasin. Tapi, mama jangan potong dulu penjelasan Sinbi. Sinbi mohon. Ini semua nggak kayak yang mama duga." ucapku berusaha meredam emosi mama.

"Tapi, mama kesel liat wajah dia! Ternyata menantu mama ini pernah ngelakuin itu sama seorang jalang!"

"Mama, dengerin Sinbi." aku coba yakinin mama lagi. Aku ngehadep ke belakang. Aku tau, hati Hangyul pasti sakit denger ucapan itu. Tapi, dia berusaha tegar.

"Mama jangan marah dulu. Sinbi mau jelasin di sini. Sinbi mau jelasin semuanya. Sinbi mohon sama mama. Kali ini aja, dengerin Sinbi ya?"

"Ya udah, kalian masuk!" ucap mama singkat.

"Apa yang mau kamu jelasin?! Ngebela kebohongan?"

"Mama please. Dengerin Sinbi ngomong dulu."

Aku ngehela nafas panjang, "Sinbi yakin. Anak Aurel bukan anak Hangyul."

Mama ketawa getir, "Otak kamu udah diracuni sama dia."

"Mama, Sinbi belum selesai bicara. Luna. Mama tau kan? Sinbi yakin, dia yang udah ganti pernyataan di surat tes DNA. Temen Hangyul udah nyelidiki ini ma. Dan temen Hangyul, Seungwoo udah perhatiin gerak - gerik Luna yang agak mencurigakan." jelasku. Mama cuma diam, susah bagi mama buat ngebangun kepercayaan lagi. Setelah kejadian semua ini.

"Percaya sama Sinbi. Sinbi mohon. Mama mau Sinbi bahagia kan?" Mama mandang wajah aku. Aku merasa bersalah udah buat kecewa mama.

"Maka dari itu, Sinbi mau bahagia. Dan Sinbi bahagia sekarang. Sinbi bahagia sama suami sama anak Sinbi. Sinbi bahagia ma, hiks-" aku nggak kuat lagi nahan air mata. Mendadak jadi mellow gini suasana.

Tanpa kuduga, mama meluk aku. Aku kangen pelukan mama yang kayak gini. Mama ngelus rambut aku, "Mama salah di sini. Mama beneran udah ngerebut kebahagiaan kamu. Mama minta maaf." aku ngelepas pelukan mama.

"Nggak! Nggak seharusnya mama minta maaf. Ini salah Sinbi, bukan mama. Mama cuma mau buat Sinbi bahagia. Tapi, Sinbi janji sama mama. Sinbi bakalan bahagia terus, dan Sinbi sama Hangyul janji akan cari bukti."

Mama ngehampiri Hangyul, "Saya bener - bener kecewa sama kamu, karena pernah melakukan hal seperti itu dengan perempuan lain. Tapi, karena Sinbi saya maafkan kamu dan mendukung kalian buat mecahin masalah ini. Kalau memang benar kamu tidak berbohong, dan itu bukan anak kamu, baiklah. Tapi tolong. Jangan hancurkan kepercayaan saya terhadapmu. Saya titip Sinbi ke kamu. Jangan pernah sakiti dia, jika memang itu benar. Tapi, jika itu salah. Saya mau kalian berdua berpisah."

Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang