🌷🌷🌷
"Aku udah selesai, mau lan-" Hangyul menghentikan kalimatnya saat melihat Sinbi tidak ada di tempat semula.
"Sinbi! Jangan main - main!" panggil Hangyul. Namun, tak ada sahutan sama sekali dari Sinbi.
Hangyul berlari menghampiri yang lain. Siapa tahu Sinbi ada di sana. Namun, saat sampai sana. Jaehyun malah menanyakan Sinbi.
"Istri lo mana, Gyul?"
"Dia gak di sini? Jangan bercanda bang!"
"Lah, kan sama lo tadi." Balas Jaehyun.
Pikiran buruk sudah ada dalam kepala Hangyul. Bagaimana kalau Sinbi hilang?
"Gak bang. Sinbi pasti tadi ke sini kan? Sekarang dia ke mana?" Tanya Hangyul sekali lagi.
Namun, suara mobil di seberang mengalihkan pandangan Hangyul. Nampak Sinbi yang dipaksa masuk ke mobil hitam itu. Seketika itu juga Hangyul mengejar mobil itu. Namun, ia kalah cepat. Sinbi sudah dibawa pergi.
"Akh! Sial!"
"Anjir apalagi ini!" resah Jaehyun.
"Pak tolong pak." Ucap Seungwoo kepada polisi yang ada di sana.
"Ini pasti akal - akalan, Aurel!" Kesal Hangyul.
Ia kembali ke tempat pertama turun. Dan segera mengejar mobil yang membawa Sinbi.
🌷🌷🌷
"Hhmmph, lepas! Lepasin! Lepasin gue! Lo pada siapa anjing!" Teriak Sinbi. tangannya diikat pada kursi kakinya pun juga begitu.
"Ngegas bu. Santai dong. Kita main - main dulu lah. Senang - senang." Ucap salah satu laki - laki itu.
"Gak sudi gue sat! Najis! Akkh!" Sinbi memekik dan mendongak saat salah satu laki - laki itu menjambak rambutnya.
"Sakit! Lepasin!"
"Nih!"
"Akh!"
Tarikan pada rambutnya semakin keras. Sinbi merasa sangat kesakitan.
"Bangsat! Lepasin!"
Pada akhirnya lelaki itu melepaskan tarikan rambutnya. Sinbi tidak boleh menangis sekarang. Ia tidak boleh lemah. Jika ia lemah, lelaki itu malah semakin menjadi.
Dengan kurang ajarnya salah satu dari mereka menarik dagu Sinbi. Sinbi memberontak.
"Hangyul tolong. Tolong aku. Hangyul! Dateng pliss. Tolong aku!" Teriak Sinbi dalam hati. Ia berharap Hangyul segera datang.
Mata Sinbi memicing saat ia melihat seorang wanita menggendong bayi. Dan itu Aurel dan Alvaro.
"Lepasin! Kembaliin anakku! Aurel!" Teriak Sinbi.
"Nggak semudah itu, Sinbi. Lihat anakmu tidur nih. Kamu mau gendong? Gak usah lah ya. Oh dia laper loh. Dia nangis sampe ketiduran."
Bendungan itu menerobos keluar. Ya, air mata Sinbi menyucur deras saat melihat anaknya pucat.
"Lepasin aku! Bawa Alvaro ke sini! Aurel! Lo cewek bajingan emang!" Teriak Sinbi sambil berusaha melepas tali yang mengikatnya.
"Ish ish ish.. Suka nggak ngaca."
"Lepasin!"
"Aku serahin Sinbi ke kalian. Kalo bisa bunuh aja sekalian biar mampus." Setelah mengatakan itu, Aurel keluar sambil membawa Alvaro.
"ALVARO! AUREL! BALIK GAK LO! LEPASIN GUE! LEPASIN! LO TULI APA!"
"Kalo misal kita langsung bunuh, kita rugi lah. Gimana kalo seneng - seneng dulu aja. Lumayan, dia cantik bro." Ucap salah satu lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔
Fiksi PenggemarKetika perasaan harus menyatu, perasaan keduanya yang seperti batu. Keras, namun dapat dilunakkan. [End] 17+