🌷13

1.2K 152 6
                                    

Sebelum baca. Yok pencet tanda bintang di pojok kiri bawah. Jangan lupa komennya juga ya. Biar aku semangat up tiap hari. :)













Aku ngetik pesan ke Hangyul. Aku nunggu di sana. Tak lama kemudian mobil dia dateng. Aku masuk ke dalam.

"Lah beneran lo make tester?" tanya dia terheran - heran.

"Beneran lah." Hangyul ngangguk. Habis itu fokus jalan lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

🌷🌷🌷

Seorang perempuan duduk di depan rumahnya. Tak henti - henti sang kakak terus - menerus melontarkan kata pedih yang menusuk ke relung hati. Merasa matanya memanas. Dan gerakan - gerakan di perutnya. Ia tak nyaman, selalu saja begini. Rasanya ingin sekali menyerah dalam hidup.

"Makannya, Rel! Kalo kakak bilang dari dulu dengerin! Kakak gak mau tau ya, Rel! Pokoknya dia harus tanggung jawab, apapun alasannya! Kakak akan minta pertanggung jawabannya itu!" ucap sang kakak membentak adiknya.

"Jangan kak, gak perlu. Aku ikhlas jalani ini sendirian. Aku bisa besarin anak aku sendiri. Aku mampu ngelakuin itu, kak."

"Kamu nggak usah terlalu baik, Rel! Saking bodohnya kamu mau diginiin sama dia!"

"Udah cukup kak! Dia gak salah! Aku yang salah. Aku aja yang gak bisa jaga diri."

"Kamu emang udah dibutain sama cinta, Rel! Kakak pokoknya mau minta pertanggung jawaban!"

Sang kakak meninggalkan adiknya yang bersimpuh dan menangis. Wanita hamil itu berdiri dan memegangi perutnya. Merasakan gerakan anak yang ada di dalam kandungannya, ia tersenyum. Mengharap kebahagiaan akan datang kepada dirinya serta anaknya.

***
Sinbi Pov

Keesokan harinya...

Aku udah bolak balik kamar mandi buat ngeluarin isi perutku. Tapi, hanya keluar cairan aja. Kenapa sih sama aku? Aku udah lemes di deket closet, dan udah capek muntah - muntah dari tadi. Mungkin ini maag aku kambuh, gara - gara kemarin aku belum makan siang sama makan malam. Kayaknya sih gitu.

Aku bangun dan keluar kamar mandi. Perut aku rasanya nggak enak banget, beneran serius. Aku milih buat ke dapur ambil minum. Pas aku turun tangga kepalaku pusing banget. Tapi, nggak papa. Aku masih bisa jalan dan ambil air minum.

Aku duduk sambil megangin kepala aku yang kerasa muter - muter. Pas ada langkah kaki, aku ngarahin mata ke sumber. Hangyul udah rapi aja mau kerja. Dia ngelihatin wajah aku yang berantakan sama pucet, "Lah ngapa lo?" tanya dia. Aku cuma ngehembusin nafas.

"Gak tau gue. Dari tadi kepala gue pusing sama mual terus. Mesti maag gue kambuh deh." ucap aku.

"Makannya makan, Sinbi." aku cuma ngangguk - ngangguk aja.

"Ya udah gue berangkat. Baik - baik lo di rumah." Hangyul nepuk - nepuk kepala aku. Emang aku anak kecil apa?

Aku milih buat goreng telur. Tapi baru aja buka cangkang, perut aku bergejolak. Aku cepet - cepet nuju ke wastafel dan muntah. Sampai pait rasanya. Aku basuh mulut aku. Bau amis telur buat aku mual banget. Aku kenapa sih? Apa aku ke dokter aja? Takutnya nanti ada apa - apa deh sama lambung aku. Kayaknya asam lambung aku naik banget. Aku juga nggak makan pedes kok kemarin - kemarin.

Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang