🌷🌷🌷
Sinbi Pov
Aku hari ini memilih untuk datang ke tempat latihan. Sudah seminggu ini Hangyul tak bangun - bangun. Aku memilih tinggal di rumah mama. Aku tidak mau bertemu Aurel di rumah. Tapi saat aku ke rumah kemarin, aku lihat Aurel tidak ada di sana dengan barang - barangnya? Apa dia pergi? Mengapa aku peduli?
Aku melupakan urusan Aurel. Dan keluar dari rumah. Aku bertemu Yohan di depan rumah. Dia menyapaku seperti biasa, Yohan sudah tahu jika Hangyul koma.
"Kak Sinbi."
"Iya, Han." balas ku. Yohan senyum sambil nunjukin gigi kelincinya, "Kuliah?" tanyaku ke Yohan. Dia ngangguk, "Iya kak. Minggu depan aku sidang skripsi kak. Doa in ya biar lancar." aku mengangguk.
"Oh ya. Kakak mau bareng aku nggak? Kakak mau ke tempat latihan kan?" tanya Yohan ke aku.
"Ya, Han. Tapi nggak usah nganter aku. Aku berangkat bareng Minhee kok."
"Oh, oke kalo gitu. Aku pergi dulu kak, semangat!" Yohan ngasih aku semangat. Aku tersenyum, dari dulu kecil Yohan memang suka memberikanku semangat jika sedang ditimpa kesedihan atau masalah.
"Minggir bu! Gue tabrak ntar!" rusuh bener ni anak satu. Aku nyingkir pas Minhee mau nabrak aku pake motornya. Aku mukul kepala Minhee yang terlindungi helm sama tasku. Dia itu ngawur banget, main nabrak orang aja. Kemarin dia hampir nabrak pacarnya sendiri yang berkunjung ke rumah. Pacarnya cantik euy. Mama Jessica udah kasih lampu hijau ke Minhee. Dalam artian setuju, bukan yang lain.
Ini pacarnya.
Namanya Heejin, ternyata dia adiknya temen SMP aku, Eunha. Aku tu nggak nyangka banget ada yang mau sama Minhee. Padahal anaknya ngeselin abis. Aku curiga dia pake pelet, susuk atau semacamnya. Jahat bener aku jadi kakak.
"Cepet naik kak. Telat nih pangeran."
"Pangeran ceunah. Pangeran kodok pantes lo."
"Kodok - kodok gini gebetan gua cakep ye." sok - sok an dia.
"Songong, banget. Anak mana lu?"
Minhee melajukan motornya. Lagi - lagi aku geplak helm Minhee. Dia naik motor apa ngajakin ke alam barzakh? Nggak nyantai banget. Dari tadi aku udah dah dig dug ser aja pas dia nyelip bis besar.
"Min, lo bawa dua nyawa ye! Awas aja kalo lo sampe ngelukai anak gue."
"Eh maap - maap." Minhee merubah kecepatan pas rata - rata. Heejin gini betah? Terbuat dari apa Heejin itu? Mengapa dia betah dengan Minhee? Aku saja yang kakaknya nggak betah lama - lama, takut anakku sawan.
Akhirnya aku sampai di tempat latihan. Aku turun dari motor Minhee. Dia masih stay, "Ongkir."
"Nggak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔
FanfictionKetika perasaan harus menyatu, perasaan keduanya yang seperti batu. Keras, namun dapat dilunakkan. [End] 17+