🌷42

1K 114 6
                                    

🌷🌷🌷

"Tuh dengerin." Suruh Sinbi dan memberikan ponselnya kepada Minhee. Minhee memutar rekaman yang Sinbi berikan. Sontak seulas senyum yang perlahan merekah terukir di bibirnya.

"Serius?"

"Ya serius lah. Pertahanin hubungan kalian. Kakak dukung. Jangan sakitin Heejin, dia perempuan baik." ucap Sinbi, kemudian pergi dari hadapan Minhee. Dan pergi ke dapur bertemu Jessica. Ya ia sedang di rumah Jessica.

🌷🌷🌷

Heejin memilih menemui Minhee kali ini. Benar kata Sinbi, ini tidaklah benar. Heejin marah tanpa alasan yang jelas. Padahal Minhee sudah berulang kali meminta maaf padanya. Heejin berdiri di hadapan Minhee hari ini. Canggung? Pastinya. Sudah lama ia tidak memandang satu sama lain.

"Maafin aku, Heejin." Ucap Minhee dulu. Tentu saja itu sangat menohok hati Heejin. Minhee tidak sepenuhnya bersalah. Ia sudah jujur, Yujin dan Minhee hanya sebatas teman kerja kelompok.

"Aku salah ya Min?" Heejin menatap iris cokelat Minhee. Bulu mata panjang Minhee seolah bergerak diterpa angin.

"Aku salah udah raguin kamu. Aku kayak anak kecil banget kan? Harusnya aku nggak salah paham sama kamu." Lanjut Heejin.

Minhee mendekat dan memeluk Heejin, "Kamu nggak salah." Ucap Minhee.

"Maafin aku." Kata Heejin di sela - sela isakkannya.

"Kamu masih mau nerima aku kan, Min? Aku yang kayak anak kecil ini?"

"Selalu."

🌷🌷🌷

"Besok kita beneran ke Korea." Ucap Hangyul tiba - tiba.

"Bohong, udah kuduga." Lanjut Sinbi kesal.

"Korea yang ada oppamu itu." Imbuh Hangyul.

Sinbi tak percaya. Kali ini ia tidak akan mudah ditipu lagi. Ia masih sibuk memotong beberapa sayuran yang ingin ia masak. Ia mengacuhkan seorang Hangyul.

"Dengerin dulu, sayang." Hangyul mencoba mengalihkan pandangan Sinbi.

"Bucin."

"Kan bucinnya sama kamu." ucap Hangyul.

"Kek pernah denger kata - kata itu." Sinbi sepertinya pernah mendengar kata - kata Hangyul barusan. Tapi sungguh, ia benar - benar lupa, kapan waktunya.

"Ck! Nggak percaya sih. Yaudah nanti aku pergi sama Seulgi kek Korea." ucap Hangyul tiba - tiba dan mendapatkan tatapan tajam dari Sinbi.

"Cemburu?" tanya Hangyul.

"E-enggak. Ngapain juga cemburu." Sinbi membalikkan badan.

Cemburu?

Ya pasti lah!

Gengsi?

Bukan Sinbi namanya kalau tidak gengsi.

"Ya udah sana sama kak Seulgi aja. Nggak usah peduliin aku. Aku di sini santai kok. Udah sana balikan aja sama kak Seulgi. Balikan!"

"Gimana? Mau nggak? Ketemu siapa tuh, Ca - Ca."

"Cha Junho."

"Nah, itu."

"Kali ini nggak bohong kan?" tanya Sinbi memastikan.

"Nggak sayang, astaga." ucap Hangyul gemas sendiri.

"Oke."

"Gitu dong jangan marah. Baru istrinya Hangyul." Hangyul memeluk Sinbi dari belakang dan menaruh dagu di bahunya.

Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang