"Gue dateng buat adek gue, dan minta tanggung jawab! Sesuai janji gue."
ucap perempuan itu.🌷🌷🌷
Di hadapan Hangyul sekarang sudah ada Aurel dan kakaknya. Aurel, cinta pertamanya, seseorang yang telah membuatnya bangkit dari keterpurukan. Dan seseorang yang sudah Hangyul rusak hidupnya?
Bohong! Jika Hangyul tidak memiliki sedikit perasaan lagi kepada Aurel. Aurel membuat Hangyul mengingat masa lalu kembali.
"Sekarang, gue minta lo tanggung jawab." ucap kakaknya. Aurel langsung memeluk Hangyul.
"Rel, kenapa kamu ngehilang. Dan sekarang kamu kembali di saat yang nggak tepat."
"Maaf. Aku terlalu sedih pas aku tau aku hamil, Gyul. Aku takut kamu nggak mau nerima anak ini, maaf."
"Seharusnya kamu ngomong dari awal." untuk sekarang Hangyul melupakan Sinbi. Karena, rasa rindunya yang sudah terbayar. Cinta pertamanya sudah kembali.
Tak disadari sepasang mata sudah menyaksikan semua ini. Bahu Sinbi bergetar ia sudah tak tahan membendung air matanya lagi. Ia merasa dirinya lah yang jahat. Andai saja Sinbi tidak datang di kehidupan Hangyul. Pasti mereka sudah bersama. Andai saja Sinbi tidak pernah menyetujui perjodohan ini.
Dan lebih pedihnya lagi. Aurel adalah perempuan hamil yang pernah Sinbi temui di dufan. Hatinya sudah sangat hancur.
Hangyul melepas pelukannya saat mengingat, Sinbi. Dia berbalik dan sudah mendapati Sinbi yang berderai air mata di sana. Tapi, perempuan itu tetap memaksakan senyum.
"Dia siapa Hangyul?" tanya Aurel. Sinbi melangkah maju, dan sekuat tenaga menahan rasa sakit di hatinya, "Hai, kita pernah bertemu bukan?"
"Oh, ya aku pernah bertemu denganmu di dufan waktu itu."
"Dan kau, kita juga sudah beberapa kali ketemu kan mbak?" perempuan yang di maksud Sinbi hanya memutar bola mata malas.
"Kenalin, aku Sinbi. Istri Hangyul." Aurel dan kakaknya kaget.
"Tapi tenang aja. Kamu nggak usah khawatir. Aku akan pergi, setelah anak kamu lahir. Aku akan lakuin tes DNA ke kamu, jika itu benar anak Hangyul aku akan pergi dari kehidupan kalian."
"Apa yang kamu katakan Sinbi!"
"Bagus deh kalo gitu! Awas aja lo gak mau tanggung jawab." ucap kakak Aurel.
Hangyul menarik tangan Sinbi dan membawanya ke dalam, "Apa yang kamu omongin tadi!"
"Apa yang aku omongin udah jelas, Gyul. Aku yang salah di sini. Ini semua salah aku, andai aja kita nggak nikah! Kamu bisa cari Aurel dan nikah sama dia! Kamu bakalan bahagia!"
"Nggak, Sinbi! Sampai kapanpun aku nggak bakal biarin kamu pergi!"
"Tapi gimana nasib Aurel sama anaknya?! Apa kamu tega ngelakuin ini sama dia?! Kamu yang udah ngerusak hidup perempuan itu! Dan aku mau kamu tanggung jawab! Aku nggak mau dihantui rasa penyesalan Gyul! Hiks. Aku mau kamu tanggung jawab. Cuma itu aja nggak lebih! Tapi aku akan ninggalin kamu kalo memang itu benar anak kamu!"
"Oke. Aku bakal nerima Aurel sampai anak dia lahir. Dan aku bakalan buktiin kalo itu bukan anak aku! Karena aku nggak pernah ngelakuin itu sama dia!" ucap Hangyul kemudian dia pergi dari rumah.
Sinbi menghapus air matanya. Ia menghampiri Aurel dan kakaknya, "Masuk dulu. Jangan di luar."
"Gue bakalan bawa barang - barang adek gue setelah ini. Dan gue pastiin dia akan dapetin posisi lo di samping Hangyul!" kakak Aurel tersenyum sinis. 'Yes! Gue bakalan jadi kaya, makasih dek. Walau emang bukan anak Hangyul sih. Gue tau kok bapak anak itu yang sebenernya, tapi jangan dulu deh diberitahu, gue mau nguasain rumah Hangyul, kemudian jadi pemilik hotel itu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Marriage [Hangyul - SinB] ✔
FanfictionKetika perasaan harus menyatu, perasaan keduanya yang seperti batu. Keras, namun dapat dilunakkan. [End] 17+