7

581 115 17
                                    


Setelah kejadian di kolam renang tadi, Reno langsung pamit pulang duluan bersama Jenna dan Binar. Ia mengantar Jenna pulang setelah memastikan wanita itu baik-baik saja.

Binar tak berbicara sepatah katapun setelah Reno membentaknya tadi.

Saat Jenna ditarik oleh Reno agar keluar dari kolam renang, ia bertanya bagaimana bisa tiba-tiba ia tercebur ke dalam kolam. Dan tentu saja jawaban Jenna membuat Reno semakin pusing.

"Nggak tau, No. Aku cuma berdiri sambil cari udara di tepi kolam ini dan tiba-tiba aja aku kedorong jatuh ke kolam". Kata Jenna dengan suara bergetar. Sepintas ia melirik Binar saat mengatakan kata kedorong.

Reno mengusap wajahnya kasar.

"BOHONG! TANTE BOHONG". Teriak Binar setelah mendengar cerita Jenna.

"Binar maafin tante kalau pernah punya salah sama kamu". Kata Jenna memegang bahu Binar.

"TAPI TANTE BOHONG! TADI TANTE NGGA..."

"BINAR!" Bentak Reno. Membuat Binar sontak terdiam.

Reno pusing dengan keadaan ini. Tingkah anaknya, Jenna, dan orang-orang yang melihat semua drama ini.

"Kita pulang sekarang". Kata Reno menggandeng tangan Binar.

Setelah sampai di rumah Jenna, Reno meminta maaf sekali lagi pada pacarnya itu. Ia benar-benar merasa bersalah telah mengacaukan Jenna dan pesta temannya.

"Bi, minta maaf ke Tante Jenna?". Kata Reno melirik Binar lewat kaca spion depan.

Binar hanya diam memainkan tangannya.

"Binar," Panggil Reno sekali lagi.

Gadis kecil itu mendengus pelan.

"Binar minta maaf, Tante Jenna". Ucap Binar pelan. Meski ia tidak tau kenapa harus meminta maaf.

Jenna tersenyum mengulurkan tangannya ke kursi belakang untuk mengelus kepala Binar.

"Iya sayang.. maafin tante juga ya.."

***

Sesampainya di rumah, Reno segera mendudukkan Binar di tepi kasur dan ia menyeret kursi untuk berhadapan dengan anaknya itu.

"Siapa yang ngajarin buat bertingkah kayak gitu?". Kata Reno tegas.

"Itu jahat namanya. Ngga ada orang yang mau temenan sama kamu kalo kamu jadi orang jahat".

Binar hanya diam tidak berani menatap mata papanya. Ia tidak mengerti kenapa ia dimarahi hanya karna berteriak bahwa tante itu bohong.

"Kamu tau nggak akibatnya kalo kamu dorong orang kayak gitu? Gimana kalo orangnya nggak bisa berenang dan meninggal? Kamu mau ditangkep polisi?"

Mendengar kata polisi seketika Binar memandang papanya. Raut wajahnya bingung campur takut.

"Kenapa Binar harus ditangkap pak polisi?". Katanya takut-takut.

"Karna kamu uda ngedorong Tante Jenna tadi ke kolam. Untung aja Tante Jenna bisa berenang. Kalo ngga bisa terus tenggelam gimana?". Kata Reno menjelaskan dengan suara yang tetap tegas dan serius.

"Tapi Binar nggak dorong Tante Jenna pa". Kata Binar takut melihat sorot mata papanya yang tajam.

"Papa nggak pernah ya ngajarin anak papa buat bohong"

"Binar nggak bohong pa! Binar nggak dorong tante ituuu". Suara Binar mulai bergetar.

"Terus maksud kamu Tante Jenna tiba-tiba aja gitu kecebur ke dalem kolam? Ngapain juga Binaaaarr, nggak mungkin. Papa ngerti kamu nggak suka papa sama tante Jenna, tapi bukan berarti kamu bisa berbuat kayak gitu ke Tante Jenna.."

AIRIN KUSUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang