33

697 113 50
                                    


Di jam Istirahat kantornya, Reno memutuskan untuk menelfon Airin. Meski ia belum tau pasti akan kemana, yang jelas ia ingin menghabiskan waktu berdua dengan cewek itu.

"Halo, Rin?" Sapa Reno ketika nada panggilannya tersambung.

"Heeey! Baru aja aku mau chat". Balas suara di ujung panggilan. Membuat Reno tersenyum lebar mendengar suara cerianya yang menggemaskan.

"Oh ya? Kenapa mau chat?" Tanya Reno.

"Uhmm, mas dulu deh, ada apa kok nelfon?" Kata Airin bertanya balik.

"Bentar... aku ngga nerima jawaban kangen ya!". Imbuhnya. Sontak membuat Reno tertawa.

"Hahahahahaha! Yaaa, itu termasuk siiih salah satunya.. tapi ada lagiii" Ucapnya.

Airin terkekeh, "Iya?"

"Nanti malem ngedate yuk?"

Hening sejenak Airin tak langsung menjawab, "Yahhh, mas... tau ngga, aku mau chat tadi karna mau bilang kalo nanti malem aku mau keluar sama temenku.. Ada pertunjukan resital piano sama violin nanti malem. Aku udah janji mau ikut nonton sama dia".

Reno mencerna sejenak, "Ooooh gitu ya.. sama temen siapa? Cewek apa cowok?"

Airin terkekeh, "Ada temen aku cewek namanya Kezia, katanya sih saudara dia salah satu penampil di resital itu, makanya mau nonton."

"Ummm... apa Mas Reno mau ikut? Nonton resital bareng aku sama temenku, nanti sekalian nongkrong gitu.. aku kenalin sama temen-temen aku.. hehe."

Reno menimbang tawaran Airin, bergumam sendiri.

"Emang nanti ngga ganggu?" Tanya Reno.

Airin tertawa pelan, "Ya ngga doooong, kenapa juga harus ganggu.. gimana? Ikut yah?" Kata Airin semangat.

Setelah beberapa saat bergumam, akhirnya Reno mengangguk, "Okey, nanti aku ikut."

"Yeeeeyy! Hahaha" Sorak Airin dari ujung telepon membuat Reno semakin gemas ingin cepat pulang.

"Ya udah, sampai ketemu nanti malem yaaah" Kata cewek itu.

Reno mengangguk meski ia tau Airin tak bisa melihatnya, "Um. Sampai ketemu nanti malem". Balasnya lalu mengakhiri panggilannya.

Belum-belum Reno sudah semangat, tidak sabar bertemu Airin nanti malam. Padahal setiap hari juga ia bertemu dengannya. Tapi membayangkan pertemuan yang direncanakan itu rasanya lebih mendebarkan. Ia harus cepat menyelesaikan pekerjaannya dan pulang tepat waktu!

***

Sore setelah pulang kerja, Reno tidak langsung menuju rumah Maminya. Ia pulang dulu ke apartemen untuk mandi dan ganti baju yang lebih oke untuk kencan (yang bukan kencan) malam ini. Setelah itu barulah ia berangkat ke rumah Maminya untuk menjemput Airin.

Tadi setelah menjemput Binar dari sekolah, Airin pergi ke rumah Mami, sekalian menitipkan Binar disana untuk nanti ditinggal pergi.

Rana membukakan pintu rumah saat Reno datang. "Abang!" Panggilnya ceria.

Reno mengusap kepala Rana gemas, "Bocah" Katanya sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"IH! Belom cuci tangan kan itu tangannya pasti kotor uda main pegang-pegang rambut orang! Baru juga creambath gue!" Makinya pada Reno. Belum semenit ia bersikap manis, sudah nggak tahan untuk memaki-maki.

"Eh tangan gue bersih ya gini-gini! Wangi juga niiih nih!" Reno malah makin menggoda dengan menempelkan telapak tangannya ke wajah Rana.

Sedangkan yang diganggu memundurkan wajahnya dengan erangan.

AIRIN KUSUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang