"Waktu itu umurku masih 22 tahun..". Reno mengulang kalimatnya sambil menatap langit-langit kamar."Uh-um, terus?" Kata Airin.
"Teruuuuss.. aku ngantuk Rin". Reno menolehkan pandangannya ke gadis yang tiduran di lengannya itu.
"Iiiih mas yang beneeer"
"Hahaha iya iyaaa bercandaaa".
Sejujurnya Reno tidak siap untuk menceritakan kembali hal ini. Yang tau bagaimana cerita ini hanyalah orang-orang yang ikut hadir di kehidupan Reno saat itu terjadi. Dan itu adalah orang-orang terdekatnya.
"Mas ngga siap ya, buat ceritain ini?". Tanya Airin. Melihat raut ragu Reno membuatnya tiba-tiba merasa tidak enak karna sudah memaksa pria itu.
"Kalau mas ngga siap atau ngga mau, aku ngga apa-apa kok. Aku cuma penasaran aja waktu liat foto-foto di pigura rumah ini kok sama sekali ngga ada foto ibunya Binar". Jelas Airin.
Reno tersenyum. Entah mengapa ia sangat ingin mempercayai wanita didepannya ini. Meski hitungannya mereka baru mengenal satu minggu, tapi entah kenapa pria itu merasa dekat dan sudah lama mengenalnya. Mungkin karna sifat ramah, supel dan perhatian dari gadis ini membuatnya mudah dekat dengan orang lain.
Reno mendekat dan mengecup bibir Airin lembut.
"Waktu itu aku masih mahasiswa akhir. Yaaa untungnya udah kelar sidang sih tinggal revisi revisi gitu". Reno memulai ceritanya.
"Aku inget banget waktu itu hari Minggu tanggal 13 Oktober 2013 jam 2 siang. Aku lagi di apart, dulu apartemenku bukan disini, dulu apartemen biasa ukuran studio di daerah deket kampus. waktu itu lagi enak enak main PS dan tiba-tiba bel apart bunyi."
"Waktu kubuka...hhh". Reno terkekeh kecil mengingatnya. "Ada mantanku. Gendong bayi dan tas gede warna kuning gambar kartun lucu-lucu gitu. Kaget lah aku ada perlu apa dia kesini. Bayi siapa pula yang dia bawa kan"
"Terus dia masuk, mukanya serius banget aku bener-bener masih inget, serius serius sinis gitu kayak dia biasanya".
"Dia bilang 'No, ini bayi kamu' Katanya terus dia ngasih bayi yang masih merah itu ke gendonganku. Sumpah aku kaget banget rasanya linglung kayak seisi kamarku saat itu muter dan cuma fokus ke omongan dia barusan. Bayiku?".
Airin mendengarkan Reno dengan seksama. Pandangannya fokus pada raut Reno yang bercerita. Sedangkan pandangan cowok itu hanyut pada kenangan 5 tahunan silam.
Kejadian yang mengejutkan dan merubah hidup Reno di awal usia kepala duanya.
Nadine, mantan terkahir dan terlama Reno semasa perkuliahan datang secara tiba-tiba ke apartemennya. Dan membawa kabar yang mengejutkan bagi Reno.
"Din, maksudnya apa? Ini anak siapa?". Reno yang kaku dan tidak bisa menggendong bayi itu takut-takut melihat bayi merah di kedua tangannya.
"No, gue hamil. 9 bulan lalu". Jawab Nadine.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRIN KUSUMA
FanfictionWattpad please do your magic! Halo semuanya! Aku mau minta tolong banget nih, kalau kalian lihat orang dengan ciri-ciri seperti gambar di atas, tolong segera hubungi saya ya. Kami sangat membutuhkan orang itu. Doakan semoga cepat ketemu. Terima kas...