12

652 140 39
                                    

2 bulan?

Hal itu membuat Reno terkejut dan meminggirkan mobilnya agar mereka bisa bicara dengan jelas.

"Kalau saya dipulangkan sekarang, saya harus bilang apa ke perusahaan?". Kata Airin.

"Bilang aja pekerjaannya udah selesai. Boleh kan? Saya cuma butuh kamu untuk malem ini aja kok". Kata Reno agak nyolot.

Sejujurnya ia kaget. Ia yakin telah menekan tombol durasi 2 hari.

Atau mungkin 2 bulan? Ah dia lupa.

Airin menundukkan kepalanya. Suaranya mulai bergetar.

"Ada teman saya yang disewa dengan durasi 15 hari.. tapi dia dipulangkan setelah 5 hari.... Lalu... dia dipecat dari perusahaan".

Ia menatap mata Reno dengan mata berkaca-kaca.

"Saya tulang punggung keluarga, mas. Ibu saya sakit dan bapak sudah pensiun, adik saya juga masih kecil. Saya nggak bisa kehilangan pekerjaan ini, mas". Kata Airin memelas.

Reno iba melihat mata yang tadi bersinar itu kini meredup. Ia mengusap wajahnya kasar.

Aaaahh Ia harus bagaimana?
Ini murni kesalahannya yang salah memesan durasi waktu. Bagaimanapun ia yang harus tanggung jawab. Seperti halnya ketika kita meminjam sesuatu, maka sepenuhnya hal itu menjadi tanggung jawab kita kan? Begitu pula dengan Airin. Kini ia menjadi tanggung jawab Reno sesuai dengan durasi yang ia pesan.

"Tapi apartemenku ngga ada kamar kosong.. cuma ada dua kamar buat aku dan anakku". Kata Reno ragu melihat Airin.

"Aku bisa tidur di sofa mas, ngga masalah. Asal jangan pulangin aku". Kata Airin mantap.

Reno menghembuskan nafas keras.

"Okey kalo gitu.. kita ke apartemenku". Reno melajukan mobilnya pulang menuju apartemennya.


Sesampainya di rumah, Airin dipersilahkan untuk duduk di sofa depan tv. Sedangkan Reno masuk ke kamarnya untuk mengambilkan baju untuk Airin.

"Ummm, ini adanya baju aku.. gapapa kan? Sama ini selimutnya". Reno menyerahkan tumpukan beberapa kain itu pada Airin.

"Iya, ngga apa-apa mas, makasih ya". Airin tersenyum menerimanya.

"Umm, kamar mandinya di sebelah mana ya mas?"

"Itu di deket dapur masuk aja". Reno menunjuk kamar mandi di sebelah dapur.

"Okey, aku ke belakang dulu ya mas". Airin pamit dengan membawa baju yang Reno pinjamkan.

Tak lama kemudian, cewek itu muncul dengan kaos dan celana kedodoran. Reno memperhatikan tampilan cewek itu.

"Eh celananya kedodoran banget ya? Itu udah yang paling kecil sih". Kata Reno takut Airin tidak nyaman.

"Engga kok mas, gapapa.. karetnya masih kuat". Jawab Airin, kemudian ia duduk di sofa di samping Reno.

Hening sejenak tak ada yang mau membuka obrolan. Reno terlalu awkward bersama orang yang baru dikenalnya dan berdua di rumahnya.

"Anaknya mas di rumah?". Kata Airin saat melihat beberapa mainan berantakan di depan tv belum dibereskan.

"Oh, engga.. dia lagi nginep di rumah temennya.. lagi apa itu namanya.. Pajama party? Itulah pokonya.. gaya banget ya padahal masih TK".

Airin tertawa pelan. "Oh ya? Hahaha ya ampun lucu banget dong mas, masih krucil krucil gitu udah pada pajama party"

Reno terkekeh lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya.

AIRIN KUSUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang