Malam itu, sekali lagi Reno dan Airin melebur semestanya menjadi satu dalam gejolak nafsu yang membara. Hingga keduanya lemas dalam engahan nafasnya yang memburu.
Airin merebahkan kepalanya di ujung kasur. Rambutnya jatuh menggantung. Nafasnya terengah. Sedangkan Reno merebahkan kepalanya berlawanan dengan posisi Irene.
Suasana hening diantara keduanya. belum ada yang membuka suaranya selain sama-sama sedang menenangkan ritme jantungnya masing-masing.
Kruyuuk~
Terdengar suara gemuruh dari perut Airin yang membuat Reno terbangun duduk.
"Rin?"
"Hehehehe... laper". Kata cewek itu memegang perutnya.
Reno terkekeh melihat wajah Airin yang seperti tertangkap basah.
"Mau makan? Mau kubikin makan?" Tawar Reno.
Airin sontak duduk, "Keluar aja yuk? Cari makan sama cari angin". Ajak Airin tiba-tiba.
"Keluar? Beneran? Udah jam 11an gini?". Tanya Reno meyakinkan.
"Iya, ngga apa-apa! Yuk?". Tatapan antusias Airin membuat Reno tak bisa menolak. Ia pun menyetujuinya dan mereka kembali memakai bajunya masing-masing.
"Jangan lupa pake jaket". Kata Reno mengingatkan Airin saat ia membuka laci bufet tempatnya menyimpan baju di kamar Reno.
Aah, kalian pasti belum tau. Sejak malam itu, Airin sudah resmi pindah kamar. Ia tidak lagi tidur di sofa depan tv. Tidurnya kini jadi lebih nyaman karna di pelukan Reno setiap malam. Tapi tentu saja Binar tidak tau akan hal itu. Yang Binar tau hanya Airin menitipkan pakaiannya di lemari papanya agar rumahnya lebih terlihat rapi daripada terpampang koper yang terbuka setiap hari di ruang tengahnya.
Setelah keduanya siap, Reno mengecek kamar Binar sebentar untuk melihat apakah anaknya itu sudah tertidur nyenyak sebelum mau ditinggal keluar sebentar. Setelah memastikan Binar sudah terlelap, Reno dan Airin pergi keluar dari apartemennya.
"Perasaan tadi udah makan Pizza Big Box deh.. Kok udah laper aja?". Tanya Reno menggandeng tangan Airin. Mereka sedang berjalan di area sekitar apartemen untuk mencari makan.
"Yaaa kan tadi abis makan langsung dipake olahraga, jadi laper lagi". Kata Airin nyengir.
"Ooooh jadi itu tadi olahraga ya? Bagus dong berarti? Olahraga tiap hari baik kan buat tubuh?".
"Hm? Eng... ya... ngga tau ah..". Airin memalingkan wajahnya membelakangi Reno, tak mau terlihat malu. Sedangkan cowok itu justru tertawa melihat Airin.
"Eh, nasi goreng aja mau ngga, Rin? Itu enak sih nasi goreng Mang Adi. Biasanya aku sama Binar juga beli itu"
"Boleh, yuk".
Mereka berdua berjalan menuju gerobak nasi goreng kaki lima dengan tenda dan beberapa meja dan kursi itu.
"Mang". Sapa Reno.
"Eh iya, Mas Reno.. waduuuh siapa nih mas, ngga pernah keliatan. Calonnya ya?" Kata Mang Adi menunjuk Airin dengan dagunya. Ia tersenyum ramah pada Airin.
"Oh iya, ini Airin. Yaaa doain aja lah ya Mang". Jawab Reno.
"Aku pesen nasi gorengnya 2 ya Mang, pake telor".
"Oke siap mas, ditungguuu".
Reno dan Airin lalu duduk di salah satu meja kosong disana.
"Udah langganan banget ya? Sampe akrab". Tanya Airin.
"Oh, haha iyaa. Kalo lagi males delivery order ya turun makan nasi goreng ini biasanya.
Airin mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
AIRIN KUSUMA
FanfictionWattpad please do your magic! Halo semuanya! Aku mau minta tolong banget nih, kalau kalian lihat orang dengan ciri-ciri seperti gambar di atas, tolong segera hubungi saya ya. Kami sangat membutuhkan orang itu. Doakan semoga cepat ketemu. Terima kas...