35

578 121 49
                                    

"Merem dulu bentar yaaa." Airin menginstruksi Binar. Lalu ia mulai membubuhkan eyeshadow ke kelopak mata anak itu.

Pagi ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Binar dan teman-temannya. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka dari Taman Kanak-kanak. Sekaligus menjadi hari H penampilan drama Binar.

Airin sedang duduk di depan anak itu. Mendandaninya agar terlihat cantik saat memerankan Putri Salju nanti.

"Mirror mirror in the wall, siapa perempuan paling cantik di negeri ini? Oh tentu saja engkau wahai ratu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mirror mirror in the wall, siapa perempuan paling cantik di negeri ini? Oh tentu saja engkau wahai ratu. Eh, tapi.. ada putri yang lebih cantik darimu, dia adalah putri salju!" Binar mengoceh sembari memejamkan matanya. Mengingat adegan dalam drama—yang meski bukan bagian aktingnya.

Airin terkekeh, "Apa?! Ada yang lebih cantik daripada aku?! Dasar putri salju! Apa cantiknya dia.." Ia melanjutkan dengan skenarionya sendiri.

"Bukaaann bukaaannn! Bukan gitu bilangnyaaa tanteeee hahaha"

"Giniiii, 'Putri Salju?! Tidak ada yang boleh menandingi kecantikanku di dunia ini! Aku harus menyingkirkannya!" Kata Binar dengan nada jahat. Membuat Airin tertawa.

"Ih jahat banget Biii, Papa takuuutt" Reno tiba-tiba saja datang dan bersender di sisi pintu. Membuat kedua perempuan itu menoleh kaget.

"Kan ratunya emang jahat paaaa" Jelas Binar, membuat Reno terkekeh.

Setelah tak seberapa lama Airin mendandani Binar menjadi Snow White, mereka berangkat ke sekolah anak itu untuk persiapan kembali.

Di sana, para pemeran drama sudah ramai berada di belakang panggung. Ada yang masih berdandan, menghafalkan naskah, bahkan ada yang tertidur. Rata-rata mereka ditemani oleh Ibunya. Jarang terlihat bapak-bapak yang ikut repot di belakang panggung.

"Halo Devaaan!" Sapa Airin saat melihat Devan dan Wina yang duduk bersama. Mereka menghampiri dua orang itu.

"Yohan-nya mana Win?" Tanya Reno saat tak melihat suami perempuan itu di sekitarnya.

"Udah di luar dia, nyari tempat duduk biar dapet depan." Kata Wina yang membuat Reno ikut tersadar.

"Oh iya! Ya udah kalo gitu, Bi, Papa cari tempat duduk juga ya, kamu sama tante Airin dulu di sini." Kata Reno berpamitan, lalu meninggalkan area belakang panggung.

Binar memperhatikan sekelilingnya. Melihat teman-temannya yang sedang sibuk sendiri bersama mamanya masing-masing. Dengan refleks Binar menggandeng tangan Airin. Seolah ingin menunjukkan bahwa ia juga sama seperti mereka.

Setelah menunggu 15 menit, acara dimulai. Semua orang tua duduk di bangku penonton, siap menyaksikan persembahan dari sekolah anaknya. Airin sudah duduk di samping Reno sejak 5 menit lalu ia berpamitan pada Binar.

Penampilan pertama dari acara itu adalah menyanyi. Reno dan Airin tersenyum gemas melihat anak-anak kecil itu menyanyikan lagu bertema untuk orang tua dengan wajah serius. Lalu penampilan kedua adalah menari. Dan itu sontak membuat penonton tertawa gemas karna kostum yang lucu dari anak-anak yang menarikan tari semut itu.

AIRIN KUSUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang