38

603 115 83
                                    

Hari ini lagi-lagi Reno akan lembur di kantornya. Meeting bersama timnya baru akan dilaksanakan jam 7 malam. Jadi tidak mungkin ia akan pulang cepat malam ini.

Mengetahui hal itu, siang ini saat jam istirahat kantor, ia segera bergegas pergi ke salah satu mall yang paling dekat dengan kantornya.

Reno menuju toko perhiasan yang terlihat berkilau indah dari luar. Ia disambut hangat oleh penjaga toko tersebut. Reno tak tau kapan lagi akan sempat membeli benda sakral itu kalau bukan sekarang.

Yang jelas, niatnya sudah bulat. Ia ingin segera melamar Airin.

Reno tak tau dengan pasti berapa ukuran jari Airin, tapi ia percaya diri dan yakin bisa mengira-ngira hal itu meski tanpa bertanya.

"Tingginya sepundak saya, langsingnya seee yaa se-mbaknya lah kurang lebih" Kata Reno pada penjaga toko perhiasan.

Ia memilih dan memilah mana yang sekiranya cocok dan pas untuk jari Airin. Setelah beberapa kali memilih, pilihannya jatuh pada cincin dengan satu swarovski besar di tengah dengan dua swarovski kecil di sisi-sisinya. Tampak sederhana tapi elegan dan sangat cantik di saat yang bersamaan.

 Tampak sederhana tapi elegan dan sangat cantik di saat yang bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya mau yang ini ya mba" Kata Reno menetapkan pilihannya.

Pegawai toko itu menerima pesanan Reno dengan ramah dan membungkusnya dengan indah.

Ah, Reno tidak sabar ingin segera menyematkan cincin ini pada jari Airin. Pasti terlihat cantik!

Senyum tak berhenti merekah dari bibirnya. Dia gugup tapi juga sangat bersemangat. Ini adalah kali pertama Reno melamar seseorang. Ia tidak tau bahwa hatinya bisa sampai mau meledak seperti ini.

Semua orang di kantornya bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi pada pria satu ini. Bahkan saat meeting dimulai dan Reno melakukan presentasi, ia tetap tersenyum meski Bosnya beberapa kali mengajukan hal-hal yang menyebalkan bagi orang normal.

Ya, Reno sekarang sedang tidak normal. Ia tidak tau Airin bisa mempunyai pengaruh sebesar ini pada dirinya. Ini gila! Sepertinya Reno benar-benar tergila-gila pada Airin.

"Lo kenapa sih hari ini, sumpah takut gue.. lo ngga gila kan, No?" Tanya Jefri setelah meeting selesai.

"Hahahaha engga Jef, gue cuma lagi excited aja.. doain gue yak hehe." Jawabnya. Yang justru terdengar aneh bagi Jefri karna biasanya kalau ia diledek gila, pasti ia akan balas mengumpat. Tapi kali ini? Cowok ini benar-benar gila.

Tak lama, ponsel Reno berdering, dari Airin.

"Halo Mas Reno?" Sapa suara di ujung sana.

"Iya, sayang?" Jawabnya manis, senyumnya otomatis mengembang sejak melihat nama panggilan pada dering ponselnya.

Reno bisa mendengar suara Airin terkekeh di sana. Membuatnya semakin tersenyum salah tingkah. Memainkan bolpoinnya tanpa arah.

"Sudah makan~?" Tanya Airin lembut.

AIRIN KUSUMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang