MAAF DAY?

3.3K 130 0
                                    

"Pertemuan yang buruk bukan berarti akhir yang buruk, takdir bisa merubah segalanya"









"Woy awas dong!  Lo ngehalangin jalan gue "


"Eh maaf,loh saka?  Maaf maaf  mobil gue mogok"

"Lo??  Masih pagi aja gue harus ketemu lo ga ngerti lagi gue sama dunia"

"Ya gue kan ga sengaja di sini, bukan emang pengen ketemu lo! Kebetulan aja gue mogok di sini" cibir clara yang sudah kesal dengan sikap saka

"Yaudah minggir "

"Mobil gue mogok saka, gimana gue mau minggir coba? " Tanpa basa basi saka turun dari motor nya dan membantu clara
Awalnya clara pikir saka akan marah marah dengan memasang wajah dinginnya seperti tadi tapi ternyata tidak

"Mobil lo gak bisa idup plus bensinnya juga abis tinggal dikit lagi,  gue bisa idupin bentar tapi paling beberapa menit juga mati, lo idupin mobil lo terus pindahin ke lahan kosong di sana, abis itu lo telpon bengkel atau supir lo suruh urus tuh mobil" ucap saka panjang lebar seraya berusaha membenarkan mobil clara, clara hanya melongo mendengar penuturan saka

"Woy!" saka membuyarkan lamunan clara

"sumpah  ka, itu kata kata terpanjang lo di hari kedua gue sekolah di sini wow banget tau ga, momen langka  " ucap Clara dengan mata berbinar

"Terserah " saka lalu kembali ke motornya

Tanpa basa basi lagi clara lalu memindahkan mobilnya ke lahan kosong di dekat mereka berada. Lalu sesegera mungkin dia mengetik sesuatu di layar kecil miliknya
Dan dia kembali ke pinggir jalan

"Lok ka lo kok masih di sini? "

"Naik" perintahnya

"Hah?  Maksud lo?"

"Naik " ucap saka lagi

"Gak, gue mau nunggu angkot "

" gila ya lo, mana ada di jalan sepi kaya gini angkot "

" ya tapi kan "

"Gue ga ada waktu banyak, kalo lo mau sekolah naik kalo engga gue tinggal "

"Tapi ka"

"Yaudh" saka menghidupkan motor nya, ia hendak akan pergi dari tempat itu

"Eh saka, yaudh gue ikut lo"
Clara menaiki motor tinggi milik saka, sangat tinggi sehingga mau tidak mau clara harus berpegangan pada saka 

.....

Diperjalanan tak ada yang memulai percakapan, keduanya diam, tak ada yang berbicara atau berniat memulai pembicara. Hanya deru motor dan Mobil atau sesekali suara klakson kendaraan dari pengemudi yang tidak suka kemecetan jakarta. Hingga clara dan saka kini sudah sampai di sekolah. Beberapa mata memandang mereka, bukan beberapa bahkan semua. Tapi Clara mencoba menghiraukan tatapan itu, toh di sekolah lamanya dia sudah terbiasa dengan tatapan itu. Secara dia adalah famous di sekolah nya dulu.

"Thanks ka, maaf gue ngerepotin lo terus, dan thanks lo udah dua kali nolongin gue "

Saka hanya mengangguk lalu pergi meninggal tempat parkir itu, dia berjalan gontai menuju kelasnya.

Lorong demi lorong saka lewati, sudah ramai karena jam sudah menunjukan pukul 07:15.kelas saka kini juga sudah ramai, dan tanpa pikir panjang seperti biasanya saka langsung berjalan kembali menuju rooptop.

"Gue pikir lo anak baik yang ga bakal bolos pas pelajaran pertama"

"Ngapain lo disini? "

"Bukannya sekolah emang buat pelajar ya? "

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang