Happy Reading 🌸
Sudah hampir satu minggu sejak hari dimana saka terasa asing, kini mereka tak lagi bertukar kabar seperti pada malam malam biasanya. Baik Clara maupun Saka tak ada yang mencoba untuk menghubungi satu sama lain. Bahkan mereka kini hanya sekedar bertegur sapa tanpa percakapan panjang atau cerita dan lolucon yang dilontarkan satu sama lain.
Clara menatap room chatnya bersama Saka yang mungkin sudah berdebu, dia hanya sesekali memperhatikan tanda online dibawah nama Saka tanpa berniat untuk memberi pesan.padanya.
"Anak bunda kenapa sih?? dari tadi bunda liat kayanya buka buka hp terus" Bunda merangkul Clara dari belakang, dengan kecupan hangat yang dia berikan
"Gapapa bundaaa" jawab Clara sembari mengusap lembut lengan bundanya.
"Bun... bunda bener bener mau tinggalin Clara sendiri disini? Clara ikut aja ya ke Amerika ya bund" Bunda mengelus puncak kepala Clara lalu melanjutkan aktifitasnya merapihkan pakaian yang akan dia bawa besok.
"Sayang... bunda sama ayah kamu cuman sebentar kok. Satu bulan aja, lagi pula bunda pergi kesana bukan cuman mau nemenin abang kamu tapi juga bunda mau nemenin ayah ngurusin perusahan yang ada disana"
"Satu bulan bukan waktu yang sebentar bund, Clara disini sendiri? lagi pula perusahaan kan banyak yang urus disana kenapa harus repot repot kesana bund"
"Untuk kali ini perusahaan lagi butuh ayah kamu, dan bunda sebagai istrinya harus dampingin ayah kamu sayangg"
Clara hanya pasrah, mau sekeras apapun dia meminta bundanya untuk tetap diindonesia itu tak akan memngubah tekad bunda dan ayahnya untuk tetap pergi besok pagi.
•••
Jam menunjukan pukul 07.00 sebentar lagi Clara akan menjadi gadis malang yang hidup sendirian dirumah sebesar ini selama satu bulan kedepan.
"Kak lo gabisa hidup sendiri si Amrik ya? sampe harus bawa bunda sama ayah" tutur Clara setelah membantu membawa koper milik bundanya keruang tamu.
"Bukan gue yang minta" Jawab Bryan setelah ikut menaruh kopernya
"Lo tega biarin gue disini sendirian?"
Bryan mengacak rambut Clara gemas "Gue pasti balik kok, lagian bunda sama ayah cuman sebulan disana. Yaudah yu kita sarapan" Clara mengangguk lalu membuntuti kak bryan.
Seusai sarapan dan melakukan aktifitas lainnya kini mereka sudah siap untuk berangkat.
Clara berdiri diambang pintu melihat pergerakan bunda, ayah beserta kak bryan yang masih sibuk memasukan koper kedalam bagasi mobil. Setelah selesai ketiganya menghampiri gadis itu."Bunda yakin Clara sendiri disini?" entah sudah berapa kali gadis itu bertanya hal yang sama pada ketiganya tapi jawaban yang dia dapat tetap sama
"Kamu gak sendiri kok ayah sama bunda tadi udah nyuruh temen temen kamu buat dateng kesini" jawab ayahnya
"Assalamualaikum..." Clara, bunda ,ayah dan kak bryan langsung menoleh ke arah pagar
"tuh mereka dateng" ucap bunda saat melihat kehadiran Shasya, mentari dan pelangi disana
"Hallo kak Bryan'' sapa Mentari
"Idih centil loh" cibir shasya
"Hai bunda om kak " sapa pelangi lalu mencium tangan kedua orang tua Clara di ikuti oleh kedua temannya yang lain.
"Yaudah berhubung temen temen kamu udah dateng kita berangkat yaaa" Ucap bundanya sambil berjalan menuju arah mobil mereka berada
Clara memeluk bundanya "Bunda hati hati yaa" ucap Clara sambil menahan air mata yang akan menetes
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA & SAKA
Teen FictionSiapa sangka seorang murid baru bernama Clara bisa bersahabat dengan cowok bernama saka yang super dingin dan gak bisa tersentuh oleh cewek manapun? Lalu apa Jadinya dengan persahabatan mereka? Apakah ada persahabatan antara cewe dan cowok yang gak...