i'm fine

1.4K 83 8
                                    

"lo boleh nangis sepuas lo dan keluarin semua uneg- uneg lo"



"Tapi setelah ini lo harus janji sama gue, lo bakal jadi wanita tangguh yang pernah gue kenal"

-saka-

Happy Reading 🌸

Bryan berdiri menatap pintu kamar Clara yang tak kunjung terbuka. Sudah dua hari sejak kejadian itu Clara seperti manusia yang kehilangan jiwanya. Dia hanya keluar untuk pergi bersekolah atau mengambil makanan yang sudah bunda letakan diatas meja tepat disamping pintu kamarnya.
Berulang kali Bryan mengetuk pintu namun tak kunjung ada jawaban dari sana.

"Clar keluar yuk. Kita makan, lo gak bosen apa makan dikamar terus" Teriak Bryan, clara masih tak kunjung menjawab hingga akhirnya bryan menyerah dan pergi menuruni tangga menemui bunda dan ayahnya yang sudah menunggu dengan raut wajah cemas berharap bryan akan memberi kabar bahagia. Namun Bryan hanya menggeleng lemas dia tak berhasil membujuk gadis itu.

Tak lama Saka datang menenteng martabak manis dan ice cream kesukaan clara dengan wajah yang cemas. Beberapa menit yang lalu bunda clara menghubunginya untuk membujuk Clara keluar dari singgasana.

Saka menatap pintu kamar Clara, lalu mengetuknya.
"Clar ini gue, boleh gue masuk?" Tak ada jawaban dari dalam sana,membuat saka semakin cemas. Namun detik berikutnya terdengar suara kunci pintu kamar clara yang terbuka.

Saka tersenyum cerah, itu tandanya clara mengizinkan saka untuk masuk.
Saka membuka pintu kamar clara perlahan, terlihat jelas dimatanya seorang gadis yang manis tampak murung.

Saka tau, bahkan sangat tahu jika saat ini clara sangat terpuruk, pasalnya dalam setiap kisah cinta yang dia miliki pada akhirnya dia selalu dikhianati. Tanpa banyak bicara Saka menutup pintu dan berjalan mendekati clara yang tengah duduk menatap kosong pada jendela kamarnya dan tampak tak peduli pada kehadiran saka yang sudah duduk disampingnya.

"Clar, gue tau lo butuh temen cerita. Tapi kenapa lo gak ngizinin siapapun buat jadi pendengar lo? "

"Gue gak mau jadi beban buat kalian ka, cukup gue yang nanggung. Lagi pula gue gak terbebani kok sama sama apa yang dilakuin Alex sama gue" clara menghembuskan nafas, lalu memeluk lututnya semakin erat tanpa berniat melirik saka sedikitpun. Saka diam, dia Ingin Clara yang mendominasi pembicaraan ini bukan dirinya

"Gue cuman ngeratapin takdir gue,ka.udah dua kali dalam hidup gue gue disakitin. Gue bodoh. Bahkan gue gak bisa bedain mana orang yang tulus dan mana yang engga" ucap clara lirih. Dengan genangan air mata yang sewaktu waktu bisa tumpah tanpa dia minta.

Saka mengusap bahu clara pelan. Hatinya ikut hancur melihat clara begitu rapuh saat ini.

"Clar kalo lo mau nangis jangan ditahan" Ucap saka yang langsung membuat air mata Clara terjatuh. Saka memeluknya erat disela sela tangis. Saka tahu Clara memang tak sekuat yang dilihat orang orang. Dia sangat rapuh jika ada yang menyentuh hatinya tanpa rasa lembut sedikitpun.

Dia akan marah ketika ada yang menggertaknya dan akan menangis setelahnya. Saka telah belajar banyak hal tentang clara selama ini.

Saka mengusap puncak kepala clara dengan sangat lembut "lo boleh nangis sepuas lo dan keluarin semua uneg-uneg lo"

"Tapi setelah ini lo harus janji sama gue, lo bakal jadi wanita tangguh yang pernah gue kenal" Clara mengangguk dalam dekapan saka, dia kembali menangis meluapkan semua yang dia rasakan dalam tangisan itu.

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang