Boy

1.6K 78 1
                                    

Happy Reading 🌸

Clara berjalan sendirian menuju kelasnya setelah dari perpustakaan untuk meminjam buku berjudul musik, dia terus bersenandung hingga sampai dikelasnya.
Tak ada siapapun disana, hanya dia sendiri. Shasya dan yang lainnya sudah berada dikantin tanpa menunggu clara atas permintaannya, katanya dia sudah kenyang dan akan membaca buku saja di kelas.

Clara memakai headsetnya, mendengarkan lagu yang sering ia putar akhir akhir ini, lalu membuka buku yang tadi ia pinjam
Tak selang lama violen, caca dan tania menghampirinya lalu mengebrak meja Clara. Clara manatap violen lalu melepaskan headsetnya.

"Ada apa ya lo tiba tiba ngebrak meja gue? " tanya clara dengan nada yang santai

"Ada apa?!  Gue udah peringatin ya sama lo untuk ga deketin saka tapi lo masih deketin dia! " ucap violen

"Gue ga deketin saka " ucap clara cuek
"Gak usah ngelak lo cabe! " bentak violen

"Bukannya lo yang cabe ya? Terus lo yang ngejar saka padahal saka ga mau sama lo kan? " tanya clara meremehkan

"Jaga omongan lo setan! " ucap violen penuh dengan penekanan

"Aduh vi, cewe kek gini mah udah sikat aja " kompor caca, violen menatap clara sengit dan clara menatap violen cuek

"Lo ga pernah di ajarin sopan santun ya? " tanya tania

"Wait, seharusnya gue yang nanya sama kalian, kalian ga pernah diajarin sopa santun?" Tanya clara,  violen tersenyum miring

"Berani lo sama gue! " bentak violen

"Gue ga takut sama lo yang bisanya cuman bawa geng dan ga berani ngelangkah sendiri " Violen bungkam,  bukan clara namanya jika dia terlihat lemah saat di depan lawan.
Clara memang sangat baik dan humble terhadap siapun tapi ucapannya bisa sangat menyakitkan untuk orang orang tertentu.

Vioen berteriak tak jelas tangannya sudah melayang akan menampar Clara namun seseorang menahannya.
Violen menatap saka yang sedang mencekal tangannya lalu saka menghempaskan tangan violen kasar. 
"Saka, ini ga kaya yang kamu liat kok" ucap violen seraya meraik tangan saka

"Lepas! " ucap saka tegas

"Saka pliss " saka menghempaskan tangan violen yang memegangnya

"Lo denger baik baik, gue ga akan pernah mau sama lo apalagi dengan Sikap lo yang gak mencerminkan seorang wanita berharga, lo udah malu maluin semua cewe dengan sikapan lo yang murahan, Sikap lo kaya gini bikin lo gak lebih berharga dari pada sampah" tegas saka.
violen terpaku mendengar ucapan saka yang lebih panjang dari bisanya seperti orang orang yang melihat adegan itu, namun tak lepas dari kata kata saka yang amat menyakiti hatinya, detik itu juga violen menangis.

"Lo jahat ka " ucapnya lalu pergi dari hadapan saka

Clara menatap saka tak percaya lalu menariknya menjauh dari kerubunan orang orang yang sudah berkumpul menyaksikan adegan saka dan violen tadi

"Kok lo gitu sih ka? " tanya clara

"Kenapa? Gue ga salah Clara" jawab saka

"Dia cewe Ka"

"Kalo gue ga gitu dia ga akan sadar "

"Gak gitu caranya ka "

"Terus gue harus gimana? "

"Lo bisa omongin baik baik kan sama dia " saka menangkup kedua pipi clara dia menggeleng

"Udah gue coba, dia tetep balik kaya gitu, ini satu satu clara bikin dia sadar Clar" clara menghembuskan nafasnya pasrah

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang