KABAR "katanya"

2.7K 104 0
                                    

"Katanya pertemuan itu adalah kabar. Apa mungkin abis ini gue bakal dapet kabar lagi dari lo??"

-unknown-







Jika ritual orang orang kebanyakan dihari minggu adalah lari pagi atau sekedar jalan jalan di taman, tidak begitu dengan clara. Dia kembali mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya saat Cahaya sudah mulai berani menyinari kotanya kini.
Sungguh clara hanya ingin menghabiskan waktunya dengan kasur empuk miliknya sampai ia lupa jika hari ini dia memiliki jadwal 24 jam bersama sahabat barunya.

Jam sudah menunjukan pukul 10:00 clara masih setia dengan selimutnya itu, bukannya merasa gerah karna badannya harus di tutupin seperti itu, clara malah semakin dibuat nyaman olehnya hingga suara teriakan yang melengking dari balik pintu kamarnya membuat telinganya pengang.
Sesegera mungkin dia bangkit dari tidurnya untuk menghentikan suara berisik entah milik siapa

"Masih pagi bun ada apa? " tanya clara yang kini masih setengah sadar

"Woy gue mentari dibilang bunda lo?" ucap pemilik suara melengking itu

"Oiya ada apa? " tanyanya tanpa ekspresi

"Bangun dulu clar,  masih bisa lo tidur jam segini? " kini tangan mentari ikut adil menggoyang goyangkan Clara

"Iya iya ih gue mandi dulu"ucap nya dengan mata yang masih tertutup

"Oke "
mentari sesegera mungkin meninggalkan clara agar dia bisa mandi dan melakukan ritual lainnya.

"Gimana tar? " tanya pelangi yang melihat mentari turun dari kamar clara

"Baru bangun dia "ucap mentari santai

"Dasar cewe kebo" ucap shasya yang diiringi tawa sahabat nya yang lain

Semenjak clara sekolah di SMA Tunas bangsa, shasya, mentari dan pelangi menjadi sangat dekat dengan clara, bahkan keluarga mereka pun sudah saling mengenal.
Mereka sangat cocok menjadi sahabat selalu saling melindungi, menyayangi bahkan sudah seperti keluarga padahal mereka baru bersahabat beberapa minggu.
Selagi menunggu clara melakukan ritualnya berabad abad. shasya, mentari dan pelangi melontarkan beberapa gurauan sehingga mereka tertawa bahagia, bahkan bunda clara pun sesekali ikut bersendagurau bersama para remaja itu.
Clara sekarang sedang bercermin, melihat pantulan dirinya dari kaca

"Perfect" ucapnya memuji diri sendiri didepan cermin

Clara berjalan menuruni setiap anak tangga, tangannya memegang hp dan terpasang earphone di telinganya mengalunkan lagu kesukaannya
~halu ~ Feby putri
Dia berpenampilan casual dengan Celana jeans, kaos putih, dan rambut yang tergerai indah dan menggunakan tas gendong kecil berwarna hitam sangat serasi dan sangat cantik

"Yuk berangkat " ucap clara menghentikan gelak tawa sahabatnya

"Yuk" ucap mereka serempak

"Tante kita berangkat dulu ya " pamit pelangi sopan seraya mencium punggung tangan bunda clara di ikuti shasya dan mentari

"Bunda clara berangkat dulu ya " kini giliran clara yang mencium punggung tangan bundanya

"Hati hati ya, jangan pulang malem malem "

"Siap bu bos " ucap clara dan para sahabatnya kompak

Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut bunda clara, hanya seulas senyuman yang indah menandakan bahwa dia sangat bahagia karena gadisnya dikelilingi orang orang baik dan selalu membuat gadisnya itu bahagia.

....

Kini clara dan teman temannya sudah berada di cafe yang terbilang ramai, entah ramai karna barista nya tampan atau karna memang menu di sana enak enak,yang pasti cafe itu ramai.
Clara dan teman temannya memilih duduk di dekat jendela, lebih tepatnya itu pilihan pelangi, kata pelangi sih 'biar bisa liat pemandangan bukan cuma liat orang yang lagi pegangan tangan di cafe '

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang