PENDENGAR YANG BAIK

2.3K 131 0
                                    

Pagi pagi sekali mentari, pelangi dan shasya sudah berada didepan rumah clara, seperti janji mereka kepada bunda Clara kemarin.
mereka datang untuk menjemput clara Disana.

Namun begitu terkejutnya mereka melihat seorang pria yang sedang bersender pada Motornya, dan orang itu adalah saka.

Saka sadar bahwa ada pelangi, mentari, dan shasya yang menatapnya heran,tapi dia tak peduli. Memang begitukan Sikap dia sangat dingin dan cuek.
Hingga seorang wanita cantik yang saka pikir adalah ibu clara  keluar dari rumahnya

"Loh shasya, mentari sama pelangi udah nyampe " ucap nya dengan senyum yang tak luntur dari wajah nya

"Iya tante " ucap shasya seraya mencium panggung tangan wanita itu dan di ikuti oleh pelangi dan mentari. 
"Nah nak ganteng ini siapa ya? " tanya bunda pada saka

"Saya saka tante teman Clara " ucap saka seraya ikut menyalami bunda seperti yang di lakukan ketiga sahabat Clara

"Oh yaudah ayo semua masuk Kita sarapan bareng " bunda Clara lalu melangkahkan kakinya memasuki rumah kembali, diikuti oleh sahabat clara dan juga saka.

Mereka akhirnya duduk di meja makan bersama ayah dan kaka clara juga di sana, menunggu clara yang sedang melakukan ritual paginya di kamar

"Btw ni ya sak, lo kok bisa ada dirumah clara si? " tanya mentari, yang mewakili rasa penasaran sahabat nya yang lain

"Gue ada perlu sama clara " jawab saka tanpa ekspresi

"Emm okey" mentari lalu memakan kembali makanan yang tadi diberikan bunda clara.

Clara sudah menyelesaikan ritualnya, kini dia menuruni satu persatu anak tangga menuju tempat dimana orang orang sudah menunggunya. Clara yang melihat keberadaan saka disana menautkan kedua halisnya

"Saka lo ngapain disini? " tanya clara pada saka yang sekarang sedang asik dengan makanannya

"Nungguin lo" jawabnya enteng

"Perlu apa lo sama gue? " saka melirik clara sebentar lalu kembali fokus pada makanannya, dasar raja cuek, sungguh menyebalkan

"Lo punya hutang sama gue" bisik saka

"Hutang?  Perasaan gue ga pernah minjem duit deh sama lo" ucap clara sama pelannya tapi dengan tatapan horror yang ia berikan pada saka

"bukan duit"

"terus? " saka mengangkat bahunya acuh

"kalo ngobrol jangan bisik bisik dong, ayo ah berangkat " pelangi yang melihat mereka jengah dan kalian tahu?  Dari banyak nya orang disana semua hanya menjadi penonton setia clara dan saka.

Pagi itu saka memang pergi kerumah clara tapi saat berangkat sekolah mereka tak bersama, clara bersama dengan sahabatnya. lalu saka? dia pergi begitu saja sendiri dan berkata bahwa sore dia akan menagih hutang clara kembali.

Clara berkali kali bertanya pada saka hutang apa yang dia miliki padanya, namun saka hanya diam tak bergeming, kesal?  Sudah pasti. Saka selalu saja mampu membuat ke imutan clara berubah menjadi hal yang sebaliknya. Bahkan hingga bel pulang berbunyi saka masih tak menjawab pertanyaan clara, padahal jika itu hutang clara dia harus mengetahuinya kan?

Kriiiing..... Kring....

"Saka" panggil clara yang sekarang melihat saka sedang memakai jaket kesayangannya

"Hm? "

"Hutang gue sama lo apa si? Dari pagi sampe sekarang gue nanya lo cuman diem, mana datar lagi tuh muka ga ada bagus bagusnya" clara melipat kedua tangannya di atas dada, dia sangat kesal dengan saka. Oke bukan saka tapi si muka es

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang