"katakan sesuatu agar aku bisa memilih antara pergi atau bertahan. Karena perlu kau tau berada dalam pilihan itu sangat menyakitkan"
-----------------------------------------------------------
Note : mon maap ni kadang Qoutes di atas suka ga nyambung sama cerita, soalnya itu kadang cuman kalimat yang lewat aja di fikiranHappy reading 🌸
"
Pagi sayang" sapa Alex saat sudah berada di dekat Clara, Clara hanya tersenyum setelah itu menatap Bundanya yang tampak tak suka dengan alex.
"Oh lo sama dia, ya udah gue duluan ya. Bun saka duluan " pamit saka pada clara maupun bundanya lalu kembali menyalimi bunda clara sopan.
"Ya sudah hati hati ya "
"Siap bun" saka tersenyum lalu pergi dari hadapan mereka. Setelah saka menghilang bunda clara kini menatap alex dan clara bergantian.
"Kamu hati hati ya sayang, bunda masuk dulu" ucap Bundanya tanpa menghiraukan alex, seperti yang alex lakukan tadi
"Iya bunda" Setelah itu clara dan alex pun ikut pergi dari tempat itu menuju sekolah clara.
•••
Butuh waktu 15 menit untuk saka sampai disekolah setelah dari rumah clara. Moodnya sudah hancur karena melihat alex yang tiba tiba datang untuk menjemput clara. Saka memarkirkan motornya ditempat yang selalu saka tempati.
Baru saka melepaskan helm nya dia kembali melihat pemandangan yang membuat moodnya berantakan, itu clara dan Alex yang tampak mesra dan membuat hati saka panas. Tak ingin membuat hatinya semakin luka saka berusaha tak peduli lalu pergi dari tempat itu.
"Gue emang harus ngalah" batinnya
Seperti biasa saka berjalan dengan tampang cool yang memancing teriakan histeris dari para wanita SMA Tunas bangsa. Dia tak peduli dengan teriakan itu, saat ini pikirannya sedang kacau. Hingga Gabriel menepuk pundak saka dari belakang.
"Woy, gila lo masih aja tuh fans berjibun " ucap gabriel
"Gue emang ganteng " ucapnya cuek,
Gabriel hanya geleng geleng kepala. Sungguh tingkah saka jika sedang patah hati sudah seperti perempuan saat PMS mood nya sangat sulit ditebak."Gue liat apa yang lo liat ka"
"Gue emang ga bisa liat makluk halus" dengan nada sedatar mungkin
"Maksud gue bukan itu ogeb!! " gabriel menjika kepala saka. Saka sangat menyebalkan!
"Ya terus? "
"Clara"
"semua orang juga bisa Clara" ucap saka cuek lalu mempercepat langkahnya meninggalkan gabriel.
•••
Bel pulang sudah berbunyi dua menit yang lalu, saat ini clara memandang saka yang tampak sibuk dengan tasnya.
Clara bingung dengan saka, dari pagi sampai saat ini saka terlihat lebih sedikit berbicara dari pada biasanya, ya meskipun saka pada dasarnya memang jarang berbicara tetapi kali ini berbeda. Wajah saka pun tampak tak bersahabat. Hati clara selalu bertanya tanya, apa yang sebenarnya terjadi pada saka? Clara menghembuskan nafasnya perlahan lalu mulai angkat bicara.
"Ka lo ada masalah? " saka melirik pada clara sebentar lalu memakai tasnya dan membuka layar hpnya, entah apa yang saka lihat tapi setelah itu saka menutup kembali hpnya lalu menatap clara lagi dan Saka tersenyum.
"Gue gak papa. Oiya lo di jemput sama alex kan? " tanya saka yang mendapat anggukan dari clara setelah itu saka kembali tersenyum
"Yaudah gue duluan ya. Lo hati hati" Lalu saka pergi meninggalkan Clara
"saka kenapa sih? " batin clara
"Clar kesambet lo ntar liatin saka sampe segitunya " ucap shasya yang tak sengaja melihat clara sedang memandang kepergian saka
"Apaan si lo, oiya gue duluan ya. Alex udah nunggu" pamit Clara dan shasya hanya mengangguk.
Setelah kepergian clara dan saka, shaysa melirik roy yang shasya duga pasti sedang memandangnya."Apa lo!? "
"Lo cantik " ucapnya, shasya hanya menggeleng mendengar Penuturan roy yang menururnya sudah semakin melantur
"Lo gak aneh sama saka Hari ini? " lanjutnya, shaysa lagi lagi hanya menggeleng
"Kayaknya dia cemburu sama clara "
"Gue setuju sama Ucapan lo, kayaknya nih dia bener bener suka sama clara, Kaliatan banget dong dari sikapnya dia yang... " ucap shasya
"Udah deh dari pada lo ngomongin saka terus, mending lo pulang bareng gue " potong Roy lalu menarik Shasya menuju parkiran
"Ga! Lepasin gue" Teriak Shasya dengan tangan yang terus menerus memukul bahu Roy
"Diem atau gue cium lo" ucap roy, seketika Shasya diam dan hanya menuruti Roy.
Roy tersenyum puas, padahal dia hanya menggertak saja. Tak mungkin dia akan melakukan itu pada Shasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA & SAKA
Teen FictionSiapa sangka seorang murid baru bernama Clara bisa bersahabat dengan cowok bernama saka yang super dingin dan gak bisa tersentuh oleh cewek manapun? Lalu apa Jadinya dengan persahabatan mereka? Apakah ada persahabatan antara cewe dan cowok yang gak...