asing

372 29 5
                                    

Happy reading 💛

Bukan hal yang aneh bagi Clara jika saat ini Saka benar benar diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, terlebih lagi saat ini guru yang berada didepannya sedang menerangkan materi yang mereka pelajari. Tapi itu dulu saat saka masih sedingin es padanya.

Sesekali gadis itu melirik pada Saka yang masih terfokus kedepan dengan tetesan keringat diwajahnya. Clara tahu, Saka baru saja mendapat hukuman karena datang terlambat pagi ini. Tapi apa alasannya? entah Clara benar benar tak tahu, Saka bahkan tak mencoba menceritakannya pada Clara meski gadis itu sudah beberapa kali bertanya, dan yang Saka lakukan hanya menggeleng atau bahkan sesekali menjawab "Aku gapapa clar" yang membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk kembali bertanya

"Clar kenapa?" tanya Saka dengan lembut bahkan tanpa melirik pada Clara sedikitpun. Gadis itu terteguh dia hanya menggeleng meski banyak pertanyaan yang berkeliaran diotaknya
Tanpa bertanya lagi Saka kembali diam begitu pula dengan Clara, dia bahkan ikut terfokus kedepan tanpa mencoba untuk melirik Saka sedikitpun.

•••

Sejak beberapa menit yang lalu Clara benar benar tak berbicara sedikitpun, dia hanya termenung sambil terus mengaduk minumannya. Pikirannya terus tertuju pada Saka yang langsung pergi begitu saja tepat setelah bel istirahat berbunyi, bahkan tanpa melirik padanya sedikipun.

"Clar lo kenapa?? Kalo lo ada masalah ya lo ceritalah ke kita kita jangan lo lamunin kaya gini" Kata pelangi yang baru saja merangkulnya, gadis itu tersenyum dan dia menggeleng.

"Lo geleng geleng doang lama lama udah kaya Saka tau gak! Minta gue sayangin jadinya"

"Heh diem lo setan" Shasya secara langsung melempar Roy dengan botol minumnya yang selesai dia teguk habis

"Eitss untung gak kena" Ucap Roy sambil berjingkrak ria karena berhasil menghindar

"Ih lo diem deh!" Mentari langsung memukul jidat roy dengan sekuat tenaganya, Mahkluk sialan itu menyebalkan

"Mampus lo"

"Sakit kali tar gue laporin Gabriel mampus lo" Ucap roy sambil meringis kesakitan

"Lagian lo ngapain dimeja kita sih? udah diusir lo sama anak mereka" Tunjuk Shasya pada meja yang berisikan Gabriel dan Bima disana

"Suka suka gue dong"

"Udah deh mending lo pergi sana. Lama lama gue tonjok juga lo!"

"Ishhh galak banget neng, yaudah gue kesana dulu ya. Shasya cantik lo jangan kangen gue yaaa" Ucap Roy sambil mengedipkan matanya

Shasya mendengus dia hanya menatap tajam pada setan jadi jadian itu.

Perhatian mereka kembali beralih pada Clara yang sedari tadi memperhatikan interaksi teman temannya, dan yaa gadis itu tersenyum.

"Lo... gamau cerita?" Tanya pelangi yang sudah melipat kedua tanganya diatas meja

"Gue gapapa guys, Mungkin gue cuman cape karna pelajaran Bu Meta tadi" jawab Clara dengan senyum yang dipaksakan, sekali lagi YANG DIPAKSAKAN!. Pelangi, Mentari maupun Shasya hanya mengangguk meski mereka sendiri tak yakin atas jawaban Clara dan mereka tahu gadis itu sedang berbohong.

Diantara sekian banyak kegelisahan bagi Clara saat ini yang ia rasa tak perlu dia bagikan, itu mungkin hanya pikiranya yang terlalu berlebihan pada Saka, mungkin saat Saka pergi.tadi bahkan tanpa mengeluarkan satu katapun dia benar benar sedang terburu buru. okeyy... mari kita buang pikiran negatif yang sempat terlintas diotaknya.

Seusai menyelesaikan makannya Clara memutuskan untuk langsung kembali kekelas nya, tentu saja bersama dengan Shasya yang siap sedia menjaga dia seperti sodaranya sendiri.

Saat ini waktu istirahat akan segera berakhir namun tanda tanda kehadiran Saka tak kunjung ada, Sejak tadi pria itu benar benar menghilang dari pandanganya. Baik Roy, Bima maupun Gabriel tak tahu kemana perginya Saka.

"Coba lo telpon deh" Usul Shasya, Clara langsung melakukanya tapi nihil

"Yaudah lah bentar lagi juga tu bocah nongol kok" Ucap Shasya sambil mengusap bahu Clara dengan lembut.

•••

"Apa berlebihan mengkhawatirkanmu seperti ini?"

-Clara-


Hingga pulang sekolah tadi Saka benat benar tak menampakan wajahnya. Bahkan kabar pun tak ada. Khawatir? Jelas Clara mengkhawatirkan sikap Saka yang acuh seperti ini. Sejujurnya Clara saat ini ingin sekali menelpon Saka namun dia gengsi, dia takut Saka akan terganggu jika dirinya terus terusan menghubungi Saka.

"Lo kemana si?" Pertanyaan itu yang terus menerus keluar dari mulut Clara saat dirinya memandangi poto dia dan saka yang dijadikan wallpaper hpnya.

"Pliss kabarin gue atau lo sekedar read Chat gue" Ucap gadis itu lagi.

Katakanlah saat ini Clara terlalu berlebihan, baru saja tadi pagi dia bertemu dengan Saka tapi saat ini dia begitu mengkhawatirkan pria itu sudah seperti tak bertemu dan tak berkabar berminggu minggu atau bahkan berbulan bulan. Tapi ini rasanya asing, Saka yang dia lihat tadi bukan seperti Saka yang akan banyak berbicara ketika bertemu dengan nya, ini seperti Saka yang pertama kali dia temui.

Tak henti henti gadis itu memandangi wallpaper hpnya, dengan harapan akan ada satu notifikasi yang muncul dilayar hpnya atau Call singkat dari Saka seperti malam biasanya, tapi hal itu tak kunjung terjadi bahkah hingga gadis itu tertidur.

"Gue emang nyebelin clar, tapi gue yakin kalo gue gak ada lo pasti nyariin gue dan lo pasti kangen sama gue"

"Gak akan ada yang ninggalin lo, dan lo gak perlu takut. Ada gue clar. Gue bukan tuhan yang bakal ada setiap saat dan selalu disamping lo, gue juga gak janji buat selalu ada saat susah lo. Tapi gue akan berusaha buat jaga lo. Bahkan sampai gue udah gak bernapas lagi "

"Jangan ngerasa sendiri ya clar, lo punya gue. Kalo lo punya beban yang gak siap lo tanggung sendiri gue siap buat bantu lo tanggung beban itu"

"Clar, kalo aku minta kamu coba buka hati buat aku boleh?"

Setiap kalimat itu terus bermunculan dalam mimpi Clara, gadis itu seketika terbangun. Clara langsung menatur nafasnya, menarik dan menghebuskannya secara perlahan.

Clara melirik pada jam yang berada diatas nakas yang menunjukan pukul 03.40 Clara langsung meraih hpnya dan melihat notifikasi dari orang yang ia harapkan disana, namun tak ada. Dia mendengus ah sudahlah mungkin Saka memang benar benar sibuk hingga lupa untuk membaca pesan darinya.

satu hal yang Clara harapkan saat ini

"Tolong jangan buat saka kembali ASING . Gadis bodoh ini pasti akan sangat merindukanya "














Hai gaiss
jangan lupa votman yaa 💛
see u

CLARA & SAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang