"kalo lo masih ragu buat nyatain perasaan lo, biar gue tikung aja gimana?"
-human laknat-
Happy Reading 🌸Clara masih memperhatikan gerak gerik saka yang sedang menatap pisau dan sebuah wortel ditangannya.
Dia mulai memotong wortel menjadi dua bagian lalu menyamakan ukurannya. Setelah itu memotong wortel itu lagi menjadi beberapa bagian dan kembali menyamakan ukurannya.Clara berusaha menahan tawa saat memperhatikan wajah saka yang terlihat serius. Hanya memotong wortel saja wajahnya sudah seperti sedang melakukan penelitian. Sangat kaku dan perlahan lahan. Apalagi saat dirinya melihat saka meyamakan ukuran wortel yang dia potong diudara.
"Kayaknya gue butuh penggaris deh clar" ucap saka. Clara menutup mulut,berusaha sekuat mungkin agar dirinya tak tertawa.
"Clar lo denger gue gak?" tanya saka tanpa menoleh sedikitpun padanya
"Hm, gue denger kok. Kenapa? "
"kayaknya gue butuh penggaris deh. Ini tuh ukuranya harus sama. Biar tingkat kematangannya juga sama" ucap saka lagi.
Tawa clara pecah seketika. Dia sudah tak bisa menahannya lagi. Clara masih terus tertawa sampai perutnya terasa nyeri.
Saka mengernyit, menatap clara bingung apa yang lucu? Kenapa clara ketawa? Dia gak salah kan?
"lo ngetawain apa si? " Tanya saka polos, clara meliriknya lalu kembali tertawa.
"astaga lo ngakak banget si ka, perut gue sakit" Saka masih menatap clara bingung. Hingga persekian menit akhirnya Clara mengatur nafas dan menghentikan tawanya.
"Mending lo duduk aja deh ka, biar gue yang ngerjain ini" ucap clara seraya mendorong tubuh saka dan mendudukannya disalah satu kursi. Saka hanya menurut dan masih menatap clara bingung.
Otaknya masih berpikir, apa yang ditertawakan oleh clara.
•••
Saka memperhatikan clara yang sangat telaten saat memasak, dia terlihat jauh lebih cantik dari biasanya, rambutnya yang diikat, kulitnya yang bersih, hidung mancung, mata indah, bibir pink astagfirullah... Oke lupakan
Clara tersenyum cerah saat dirinya sudah selesai memasak beberapa masakan yang dia buat dengan bahan bahan yang ditemukan dalam lemari pendingin.
Clara mengangkat beberapa masakan itu dan meletakannya diatas meja makan. Diikuti saka yang setia membantunya.
Atau merecokinya? Suka hati kalian lah mau disebut apa.
Tepat saat itu juga arka baru sampai dirumah dengan keadaan rambut yang sedikit basah. Mungkin karena diluar hujan sudah turun membasahi bumi
"wihh wangi nih. Lo beli makan?" tanya arka pada saka saat memasuki dapur. Saka menggeleng
"Tuh tuan putri masak" tunjuk saka pada clara yang sedang menuangkan nasi pada piringnya dan piring saka
"ayo makan kak" ajak clara. Dengan senang hati arka menarik kursi dan mendudukan diri disebrang clara.
Arka ikut menuangkan nasi pada piringnya dan memilih beberapa lauk pauk. "Berasa ada momi ya" ucapnya.
Clara hanya tersenyum lalu mulai melahap masakannya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/202772214-288-k694824.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA & SAKA
Novela JuvenilSiapa sangka seorang murid baru bernama Clara bisa bersahabat dengan cowok bernama saka yang super dingin dan gak bisa tersentuh oleh cewek manapun? Lalu apa Jadinya dengan persahabatan mereka? Apakah ada persahabatan antara cewe dan cowok yang gak...