54. My Son

1.9K 235 76
                                    

.Chapter 54.

.My Son.


Kini Suzy dan Taehyung duduk bersandar di kepala ranjang, kepala Suzy bersandar di dada bidang Taehyung sementara tangan Taehyung betah mengelus rambut indah Suzy yang sedikit acak-acakan.

"aku tak pernah membayangkan hari ini akan tiba Suzy-ya. . " bisik Taehyung.

"hari dimana aku bisa melepaskan kerinduanku hanya padamu. . " lanjutnya pelan.

"hari dimana aku bisa menatap wajahmu dan mencium setiap inci dari bagian wajahmu. . " timpal Taehyung lagi.

"bukankah Tuhan sangat baik padaku? Pada orang yang pernah membunuh seluruh perasaan dalam jiwanya" ungkap Taehyung.

"kenapa kau bicara seperti kau menyalahkan dirimu? Akulah yang seharusnya disalahkan disini. . aku mengambil keputusan tanpa memahami apa yang paling berharga bagimu." Tutur Suzy.

"maafkan aku Kim Taehyung" ujar Suzy kemudian meraih tangan Taehyung dan mencium punggung tangan itu dengan lembut.

"aku seharusnya marah, entah kenapa aku mengabaikan semua amarahku . . ku rasa aku terlalu mencintaimu hingga menjadi tak memiliki logika seperti ini" ujar Taehyung.

"maaf Taehyung-ah. . aku membuat luka lain dalam hidupmu" ujar Suzy dengan tatapan sendunya.

"tidak, jika kau benar-benar merasa bersalah. Kau harus menerima hukumanmu" tutur Taehyung sembari mengelus lengan mulus Suzy.

"kau harus hidup bersamaku dan menghabiskan hari tua bersamaku. Tak perduli meski itu dalam keadaan susah atau senang, sakit atau sehat. . kau harus berada disisiku. . " ujar Taehyung.

"kau harus menjadi nyonya besar Kim dengan menjadi istri dari CEO KEI Group. Kau harus melahirkan anak-anak yang lucu dan adik bagi uri-Joon. . kau harus mengutamakanku diatas segala hal dalam hidupmu. . kau harus menerima hukumanmu Bae Suzy?!" ungkap Taehyung menatap Suzy yang memeluknya erat.

Suzy kembali meneteskan air mata dibola mata indahnya. Perlahan Suzy melepaskan pelukannya untuk Taehyung. Taehyung menatap wanita itu penuh rasa harap.

Suzy menarik selimut yang menutupi tubuh polosnya dan duduk mendekat disamping Taehyung. Suzy mengangguk pelan kemudian mencium bibir Taehyung dengan sangat lembut.

"aku bersedia. Meski kau sudah menua dan penyakitan. . aku akan menua dan sakit bersamamu. . " ucap Suzy dengan bola mata penuh kesungguhan dimata indahnya.

Taehyung tak mampu menyembunyikan senyum bahagianya, air matanya menetes begitu saja karena dirindungi kebahagiaan besar dalam hatinya. Taehyung menyentuh wajah Suzy dengan kedua tangannya kemudian mencium bibir ranum Suzy dengan lembut.

Perlahan tapi pasti sentuhan lembut itu berubah ritme menjadi lebih cepat dan dalam. Taehyung menciumi leher Suzy lembut hingga Suzy memejamkan matanya erat menahan sensasi karena sentuhan itu.

Dalam sekejap selimut itu kembali terlepas dari pegangan Suzy dan kini Suzy memegangi kepala Taehyung. Taehyung menciumi setiap inci dari wajah Suzy dengan penuh kehangatan, kini ia kembali pada bibir ranum Suzy seperti seorang yang kelaparan.

Suzy membuka bibirnya untuk membalas ciuman itu dengan tempo yang sama. Taehyung merasa Bahagia, ia Bahagia. . begitu juga Suzy. taka da yang bisa mengalahkan kebahagiaan dalam hati kedua insan itu.

Baru saja membuka pintu rumah Suzy, Jimin menghentikan langkahnya ketika mendengar erangan demi erangan dari dalam kamar. Jimin langsung menutup telinga Joon cepat dan membawanya keluar dari rumah itu.

POSSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang